Weird Old Sexy Man (18+)

343 25 19
                                    

Habis ini kalian bisa marahin Vee sepuasnya, soalnya ini brutal dan jorok banget!

Fourth as sugar baby
Gemini as an Old man






Gay bar rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu di kalangan atas tersebut sangat ramai. Pejabat pemerintahan, pengusaha, keturunan pengusaha, semua orang berbau uang dan harta telah memadati ruangan ini.

Tak lain karena penampilan dua bintang penari kesukaan mereka akan tampil bersama malam ini. Kabarnya sang pemilik bar sampai harus turun tangan mengurus usahanya, melayani orang-orang dengan kasta tinggi yang telah membayar kursi di tempat ini dengan nominal yang tidak sedikit.

Tepat pukul sebelas malam, sang pembawa acara malam ini memanggil kedua penari pentolan mereka, disambut tepuk tangan yang meriah dari para lelaki gay hidung belang, sebagian besar sudah beristri dan punya anak, mereka masih saja mencari pelampiasan di dalam dunia malam.

"Kita sambut, Fourth dan Nata!"

Fourth dan Nata jarang sekali tampil, karena mereka lebih sibuk melayani pelanggan. Namun ketika keduanya menunjukkan kebolehan mereka di atas panggung tari, maka satu bar akan penuh hanya untuk menonton mereka.

Nata dan Fourth nampak seragam dengan singlet pas badan dan celana sedikit kebesaran yang nampak seksi di tubuh mereka. Serta sedikit riasan yang ditambahkan membuat mereka berdua makin membuat semua orang berebut untuk menghabiskan sepanjang malam yang panas dengan mereka.

Apalagi ketika para penari itu meliuk-liuk di atas panggung mengikuti irama musik yang diputar malam ini, dengan pinggang yang bergoyang dengan seksinya, belum lagi semprotan air yang tiba-tiba membasahi pakaian transparan itu, mungkin akan banyak penis yang ereksi begitu saja.

Begitulah awalnya pertemuan Gemini dengan Fourth, salah satu penari bar beberapa bulan yang lalu, hingga akhirnya mereka berdua telah berakhir di ranjang luas milik Tuan Gemini, lelaki duda beranak satu yang ingin mencari pelampiasan hasrat seksualnya setelah kematian istrinya bertahun-tahun silam.

"I'm come... Ah! Hahaha!"

Gemini terengah atas pelepasannya yang terasa luar biasa itu, permainan pertama mereka di malam yang dingin ini. Hujan di luar ruangan sungguh membuat suhu ruangan menurun, menjadi dingin.

Fourth mengakhiri kegiatan mereka, meskipun ia belum terpuaskan juga, namun penis si lelaki tua yang ia layani itu sudah orgasme dan lelah. Maka Fourth memutuskan untuk berbaring di dalam dekapan Gemini.

"Am I great, papa?" Tanya Fourth membuka pembicaraan, sambil tangannya yang nakal membelai dada telanjang Gemini.

Yang lebih tua mengangguk senang, "Aku selalu puas dengan permainanmu! Kau selalu membuatku keluar dengan cepat!" Sanjungnya.

"Itu namanya kau tidak perkasa! Sudah tua tapi masih saja ingin seks!" Batin Fourth, "Tapi aku belum puas, bahkan jagoan papa belum menyapa rumahnya," Lalu tangan Fourth turun perlahan, membelai seluruh tubuh Gemini hingga ke bawah sana, yang masih sensitif setelah pelepasannya.

Gemini melenguh pelan, "Biarkan papa istirahat sebentar, ya? Hari ini papa melakukan banyak pekerjaan, itu baru permulaan...." Ia membelai pantat sintal Fourth, "Tentu malam ini tak akan berakhir begitu saja!"

"Ahh! Papa!"

Fourth terkungkung di bawah kuasa lelaki berusia empat puluh lima tahun tersebut, Gemini menatap lurus pemuda di bawahnya, dengan nafsu yang telah kembali memuncak. Sedangkan yang lebih muda tersenyum menggoda, menggigit sedikit bibirnya yang seksi itu demi mengundang yang lebih tua.

Lalu Gemini tersenyum, "Kau menggodaku, anak manis?"

"Aku tak pernah bisa tidak menggoda, apalagi di bawah kuasamu, papa," Jawab Fourth dengan nada bicara sensual, membelai wajah Gemini dan merambat ke bagian tubuh yang lain.

Yang lebih tua tersenyum senang, "Maka tak ada ampun bagi seorang penggoda sepertimu!"

Cumbuan panas terjadi begitu saja, terasa intim dan panas, baik Fourth maupun tuannya tak ada yang mau mengalah, keduanya ingin terus memuaskan hasrat satu sama lain.

Boleh Fourth akui, Gemini memang tua dan lemah di awal permainan, tetapi jika pria tua itu telah orgasme satu kali, maka tak ada yang bisa selamat dari ranjang tuan Gemini. Staminanya sangat prima, lelaki itu masih bugar.

Gemini mencumbu di semua tempat, bibir penuh Fourth itu yang menjadi candu, dan juga leher putih Fourth yang terlalu disayangkan jika tidak dihiasi tanda cinta dari dirinya.

"Heung... Papa! Geli!"

"Geli? Ini bahkan belum ada apa-apanya,"

Tiba-tiba Fourth mendorong lelaki yang tengah mencumbu lehernya, "Papa, aku ingin di atas," Pinta Fourth merengek, membuat mata imut yang memelas, agar nampak lucu oleh tuannya.

Sang tuan tersenyum miring, "Ada syaratnya," Ujar Gemini, ia menumpu tubuhnya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain membelai perut rata Fourth, "Kau harus menari di atas tubuhku, seperti kau menari di malam pertemuan pertama kita,"

Malam itu Fourth ingat, ia menari dengan lagu yang sangat panas, tubuhnya meliuk lentur begitu juga pantatnya yang berkali-kali menabrak lantai dansa karena ia melipat kakinya, persis seperti gaya orang bercinta.

Tentu Fourth tidak menolak, ia mencumbu bibir sang tuan dengan mesra, "Syarat di terima!"

Bruk! Gemini terlentang begitu saja, dengan Fourth telah duduk dengan baik di atas penisnya. Lelaki yang lebih tua itu tak diberi istirahat, karena Fourth langsung menggesekkan pantatnya dengan penis telanjang itu, membuat si pemilik penis mendesah kuat.

"Ah! Kau selalu membuatku terkejut, sayang!" Seru Gemini terpuaskan.

Fourth benar menari di atas tuannya, menggoyangkan tubuh dan pantatnya seperti malam itu, sangat menggoda pria tua yang kini sedikit kewalahan. Penisnya telah ereksi, namun Fourth belum berniat memasukkannya, dan masih saja bermain-main.

Kedua siku Gemini bangkit, menyangga tubuhnya sang pemilik, "Cukup! Masukkan saja sekarang, kau boleh menari lagi dengan penisku di dalammu,"

Dan kejadiannya begitu cepat, bukan Fourth yang terkejut, melainkan Gemini yang makin tersengal, penisnya masuk dengan mudah ke lubang milik Fourth. Sementara si pelaku terus menari dengan lambat, mengabaikan si tua yang mendongak keenakan.

"Hh.. Ini sangat nikmat! Fuck you!" Seru Gemini.

Fourth menyahut, "Yeah, fuck me!" Serunya, "Fuck me 'till I'm pregnant!"










End!

There's no reason for this chapter, but hope y'all enjoy!

Gado-gado (GeminiFourth Oneshoots)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang