Proses pendaftaran pernikahan ternyata jauh lebih mudah dan sederhana dibanding eskpetasinya selama ini. Sasuke hanya perlu menyerahkan stemple, kartu tanda penduduk dan form yang sudah terisi pada petugas pencatatan sipil. Perlu menunggu waktu selama 10 menit, lalu sekarang ia dan Sakura sudah resmi menjadi suami istri dalam catatan pemerintah.
Walaupun nama keluarga Sakura saat ini tetap Haruno. Sasuke tetap tersenyum senang melihat sertifikat pernikahannya.
Uchiha Sasuke - Haruno Sakura, dinyatakan sebagai suami istri.Hahaha.. gila. Ia tidak menyangka hari ini akan tiba juga.
Padahal Sasuke sudah frustasi memikirkan segala macam hal yang bisa ia lakukan untuk meyakinkan wanitanya agar bersedia menikah dengannya. Siapa yang sangka jika Sakura akan luluh hanya karena kejadian paper bag pagi itu? Oh- mungkin sedikit banyak, itu terjadi karena kunjungan ibunya.Sasuke menyesali buruk sangkanya selama ini. Ia pikir orang tuanya akan menentang hubungannya dengan sangat keras. Tapi kabar terakhir yang ia dengar dari Itachi, Ibunya mendukung penuh pernikahan mereka, begitu juga Ayahnya-ah tidak, dia terpaksa menerima Sakura karena tidak ingin cucu pertamanya menjadi gelandangan. Terserah saja, Sasuke juga tidak peduli pada tanggapannya.
'Drrrttt....'
Sebuah telpon masuk. Sasuke melihat nama Sakura pada layar ponselnya.
"Ya, Sakura? Aku baru saja saja selesai mengurus administrasi pernikahan kita.." Sasuke tertawa kecil ketika ia mendengar suara lembut Sakura yang terdengar memohon. "Baiklah, baiklah.. aku akan membelikan Yakitori terenak untuk istriku yang paling cantik"
***
Sakura memeluk perutnya sendiri ketika ia sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menonton tv. Ini seperti kebiasaan barunya ketika ia hamil. Hari ini ia memilih menggunakan hoodie kebesaran milik sasuke dan rok terusan.
Diam-diam Sakura mengakui jika ia lebih suka memakai baju Sasuke dibanding baju miliknya sendiri. Entahlah, rasanya seperti ada sensi wangi yang ia sukai. Mungkin karena ia terbiasa meminjam bajunya selama in? atau pengaruh bayinya?'ting, tong'
Lampu intercome berkedip. Itu adalah bel di depan pintu apartemennya. Apakah Sasuke lupa password apartemennya sendiri?
Sakura mengernyit bingung.Ia bangkit dari tempat duduknya dan langsung menekan tombol accept tanpa melihat lagi ke arah layar intercome.
"Kau sudah pul-ah.."
"Halo.." Hinata memiringkan senyumannya. "Apakah Sasuke-kun ada di rumah?"
Sakura terperanjat kaget melihat sosok wanita yang ada dihadapannya. Rambut raven yang panjang, telinga yang dihiasi anting-anting berkilau, lipstik nude dan sebuah potongan terusan yang elegan.
Apakah dia kenalan Sasuke?
"Ah, namaku Hyuuga Hinata." Hinata tersenyum ramah. Ia seakan tahu wanita berambut merah muda itu sedang menatapnya keheranan. "Aku tunangan-ah, mantan lebih tepatnya. Tapi aku berencana memulai semuanya kembali."
Hinata tersenyum sambil mengamati sosok Sakura dari wajah hingga pakaiannya. "Hmm.. kau pegawainya?"
"Ya?"
"Apa Sasuke mempekerjakanmu sebagai pembersih apartemen ketika ia sedang bekerja?"
Sakura tertegun. Ia tidak berani menjawab pertanyaan Hinata yang terasa menohok.
"Ya.." Sakura berkata lirih. Entah kenapa ia merasa harus berbohong karena terlalu malu pada dirinya sendiri.
"Bagus sekali!" Hinata menepuk kedua tangannya. "Aku berencana membuat makan malam untuk mengejutkan Sasuke. Aku harap kau mau membantuku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Let Me Bear Your Child [SasuSaku]
FanfictionHaruno Sakura adalah seorang pelayan kedai kopi dengan gaji murahan yang terjebak pada kemiskinan dan kondisi keluarga yang rumit. Ayahnya ingin menjualnya pada tempat bordil sebagai pelacur tingkat rendah. Kehidupannya hancur berantakan. Namun dite...