"Abang ada liat hair driyer aku enggak?"
Dini masuk ke kamar Raka, sang kakak tanpa mengetuk pintu, sedangkan si empu lagi nonton bokep. Baru mau buka resleting celana, adiknya masuk.
"Ishh bisa ketuk pintu dulu enggak si Din!" Kesal Raka.
"Ya maaf Bang, ada enggak?"
"Enggak ada. Keluar cepat!" Pinta Raka dengan mendorong adiknya keluar.
Namun Dini justru salah fokus ke selangkangan kakaknya yang ada benda menggembung disana. Raka pun melihat kebagian yang di tatap adiknya.
"Heh malah bengong, sana keluar!"
Dini akhirnya berbalik, Raka takut kalap buat nyentuh adiknya. Dini punya badan bagus, beberapa kali juga bikin dirinya berdiri.
Namun saat Raka duduk, pintu kamarnya di ketuk dan membuat Raka berdecak sebal. Saat membuka pintu, dia melihat adiknya nyelonong masuk.
"Dini!"
Dini sudah duduk di depan laptop sang kakak yang menyala menampilkan adegan dewasa. Raka buru-buru mematikan laptopnya.
"Kenapa dimatikan bang?"
"Kamu masih kecil, Abang udah bilang enggak ada hair dryer kamu disini." Raka frustasi.
Dini justru membuka kaos yang ia pakai dan menyisakan tanktop warna merah dan CD yang sewarna pula.
Raka dibuat melongo dan tidak bisa berword-word.
"Dini juga mau yang ada di laptop tadi bang." Pinta Dini dengan merengek. Raka menelan ludahnya susah payah.
Dada adiknya benar-benar besar dan putingnya terlihat telah keras. Raka yang melamun tidak sadar jika Dini mendekat,
Raka baru sadar ketika Dini menyentuh batang kemaluannya. Raka meremas tangan sang adik, membuat Dini mendongak.
"Keluar sekarang atau kamu akan menyesal Dini." Geram Raka, dia benar-benar frustasi dan tidak bisa berfikir jernih melihat tubuh adiknya yang menggoda, pinggang ramping itu seakan memanggil dirinya untuk memeluk Dini.
Dini justru membuka tank top nya dan melepaskan CD nya, membuatnya telanjang sempurna, Dini melihat kearah laptop sang kakak, dan membukanya lagi, memutar video tadi membelakangi Raka.
Tangan Dini bertumpu pada meja belajar sang kakak dan menontonnya dengan serius, sedangkan milik Raka sudah semakin membesar dan minta untuk dikeluarkan. Apalagi ketika adiknya menungging memamerkan vaginanya yang merah merekah, yang perlahan terlihat mengeluarkan cairan bening.
Raka menurunkan celananya dan mengurut penisnya sambil membuka mulutnya dan menatap vagina adiknya.
Dini tidak tahu apa yang ada di laptop kakaknya, umurnya baru 16 tapi dia adalah gadis yang ingin meniru apapun yang ia lihat.
"Bang, kok memek Dini gatal ya." Ucap Dini sambil menyentuh miliknya dan terkejut karena ada cairan bening.
"Ini apa? Dini pipis ya?" Sambil menatap kakaknya polos, namun matanya turun ke benda yang sedang di urut kakaknya.
Dini turun dan berhadapan dengan kakaknya, Raka semakin mengerang, ketika dua benda bulat besar dengan puting pink itu mengacung tegang kearahnya.
"Abang itu apa?" Tanya Dini sambil menunjuk benda yang di pegang kakaknya.
"Mau pegang?" Tanya Raka dengan suara serak penuh nafsu.
VERSI FULL NYA ADA DI GUE,
BISA KUNJUNGI AKUN SAYA KARYAKARSA
LINK NYA ADA DI BIO
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuas Nafsu 21+
Historia CortaWARNING!! CERITA DEWASA!! TOLONG HARGAI, KALAU SEMISAL TIDAK SUKA SILAHKAN PERGI, JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN SAYA YANG DOSA KAN SAYA, KAMU ENGGAK AKAN RUGI SAMA ULAH SAYA KALAU ENGGAK BACA BUKU INI!!