part 7

860 3 1
                                    

Kehidupanku tinggal di rumah mas Aryo dan mbak Tika semakin hari semakin penuh dengan warna. Setelah kejadian malam itu rupanya mas Aryo tak menaruh rasa curiga pada apa yang telah kami lakukan. Semuanya berjalan biasa saja dan tak ada permasalahan yang timbul. Mungkin saja memang ada masalah tapi mbak Tika sudah menyelesaikannya.


Apa yang dilakukan mbak Tika padaku sudah semakin jauh. Aku pikir kakakku itu sudah tak lagi menganggapku adik bungsunya yang manja. Lebih dari itu dia kini memperlakukan aku seperti lawan jenisnya yang setiap saat bisa dijadikan pelampiasan ketika jauh dari suaminya. Mbak Tika kini sering memelukku dan mencium bibirku lama. Pada awalnya aku agak risih tapi lama kelamaan aku jadi cuek-cuek saja.


Saat mas Aryo pergi kerja, mbak Tika kalau di rumah sukanya telanjang bulat. Bagiku itu sudah seperti hal yang biasa. Namun belakangan ini kelakuannya seperti sedang menggodaku untuk lebih berani menjamahnya. Hanya saja aku masih menimbang kalau itu hanya anggapanku saja, beda dengan apa yang dimaksud oleh mbak Tika.


“Dekk.. bangun.. ayo sudah siang ini”


“Aaahh.. mbak ini..ahh.. jam berapa sih mbak?” balasku sambil berusaha membuka mata.


“jam 6 pagi..”


“Ohh.. iya aku bangun..”


Saat akan bangun rasanya badanku tak bisa kugerakkan. Setelah mataku terbuka lebar kusadari mbak Tika sudah duduk di atas perutku. Duhh.. memang lancang banget kakakku yang satu ini kalau denganku. Masak adiknya yang baru bangun malah diajak bercanda, pikirku saat itu.


“Mbak.. turun dong, ada mas Aryo tuuhh..”


“gakk ada.. mas Aryo udah berangkat jam 5 tadi, hihihi..”


“Lohh.. kok pagi sekali berangkatnya?”


“Iya... katanya mau ada inspeksi di kantornya”


“Oohh.. makanya mbak Tika berani ngajak aku bercanda lagi.. masih belum kapok ya mbak?”


“Hihihi.. belum dong.. siapa bilang kapok”


“Aaahh.. terima ini mbakk.. biar kapokk”


“Aauuww..!!”


Kusadari tubuh kami sama-sama tak memakai apa-apa. Memang aku biasa tidur telanjang, sedangkan mbak Tika begitu mas Aryo pergi langsung melepas semua bajunya. Itu sudah kebiasaan kami tiap hari. Namun yang tidak biasa adalah sekarang ini belahan memek mbak Tika berada tepat di atas penisku yang masih tegak mengacung selepas bangun tidur tadi. Tentu saja tekanan belahan memek mbak Tika pada kemaluanku membuatku merasa enak.

💖Keberuntungan Itu Ada💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang