Maya telah berhasil mengusir Sylus dari apartementnya, dan sekarang dia merasa sangat bimbang juga sangat takut kepada Sylus, baginya pria itu seperti seoranh stalker mesum.
'Persetan lah dengan gaji 6x lipat, persetan...toh aku sudah menjelaskan ke kak Xavier akan keluar pekerjaan.' Batin Maya.
'Ahh...tidak...kalau aku berhenti aku akan kena sanksi...bertambah lagi hutangku.' Maya menggelengkan kepalanya, berusaha mencari cara."Aku sudah lelah dengan ini semua...kapan terakhir kali aku bisa benar-benar beristirahat?! Kenapa sih hidupku begini!! Apa sudah waktunya aku harus mencari suami kaya raya ya?!" Maya menjambak kesal rambutnya sendiri.
'Aku juga ingin menjadi kaya...'
.
.
.
"Apakah menurutmu aku terlihat seperti gadis murahan?"
Pertanyaan Maya spontan membuat Rafayel tersedak.
"Kenapa kau bertanya begitu?"
"Hanya penasaran saja...apa aku terlihat seperti gadis murahan? Apa aku terlihat seperti pelacur?"Rafayel dapat merasakan emosi dan perasaan Maya yang sangat kacau saat ini, wajah Maya memerah seperti menahan sebuah tangis.
"Tidak, kau tak pernah terlihat seperti itu, sedikit pun tidak. Orang-orang yang berpikir seperti itu hanya orang berpikiran sempit dan bodoh, mereka bisa langsung mencap seseorang hanya dari penampilannya saja?" Balas Rafayel.
"Jadi aku sungguhan terlihat seperti gadis murahan?!" Maya meremas pensilnya kesal.
"A-ahh...ti-tidakk!! Bukann begituu!! Aku hanya menyampaikan isi pikiranku saja!! Lagipula aku jujur, aku berpendapat kau tidak terlihat seperti gadis murahan, kau hanya memang seksi, bahkan tanpa pakaian terbuka pun kau terlihat seksi." Rafayel panik melihat sorotan mata Maya berubah, Maya pun menghela nafasnya berat.'Drett!! Drett!!'
Smartphone milik Maya bergetar, dia melirik kearah layarnya dan menangkap nama 'Boss Aneh' pada layarnya, tapi Maya hanya mendiamkannya, tak menjawab.
"Kenapa tidak diangkat?"
"Aku sudah izin kekantor bahwa aku tidak enak badan, jadi aku tidak bekerja. Kenapa dia telpon sih?"
"Kau tidak izin kepada boss mu itu?"
"Seharusnya izinku sudah tersampaikan sih. Rafayel, aku minta tolong buatkan surat izin rumah sakit dong, kau punya teman yang bekerja sebagai dokter kan?"
"Hah? Kenapa tidak minta ke Zayne saja?"
"Ahh...aku merasa cemburu, dan sekarang aku merasa malu...entah kenapa kemarin aku patah hati hanya karena dia baru kali ini menyebut nama wanita lain...tetapi aku juga sedih, karena untuk apa aku merasa cemburu? Aku bukan siapa-siapa dan tak pantas untuknya." Maya menyenderkan kepalanya pada meja dengan lesu.
"Kenapa? Memang bukan siapa-siapa, tapi kau menyukainya, wajar saja kau merasa cemburu, kau kan memiliki perasaan padanya, dan perasaan itu tak bisa kau kendalikan. Dan kenapa pula kau merasa tak pantas? Kau cantik, pintar, baik dan pekerja keras, kenapa tak pantas?" Rafayel sejujurnya juga merasa cemburu, tapi dia memahaminya dan bisa menelan mentah-mentah rasa cemburunya sendiri, karena dia tau bahwa Maya menyukai Zayne sedari dulu, bahkan alasan ini pula yang Maya gunakan saat menolaknya dulu...karena Maya sudah menaruh perasaan pada orang lain. Setidaknya Rafayel merasa lega telah mengungkapkan perasaanya.
"Entah...mungkin aku hanya sensitif karena aku sudah mendekati bulananku...tapi...kau sendiri kan tau latar belakangku bagaimana...dan bagaimana keluarga Zayne dan Zayne sudah sangat membantuku...itulah alasanku merasa rendah diri dan tak pantas untuk menyukainya..."
"Tak ada salahnya kok hanya mengungkapkan perasaanmu padanya. Mau kubantu?" Tawar Rafayel tulus..
.
"Ahh...kenapa harus kemari sih? Zayne pasti sedang sibuk, tidak tau malu sekali aku minta surat izin palsu padanya."
"Aku tunggu diparkiran, aku tak akan menggangu waktu kalian, cepat!! Aku tak mau menunggu lama-lama disini."
"Ehh...aku tak yakin...."
"Cepatt Mayaaa!! Aku tak mauu berlama-lamaa!" Perintah Rafayel.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOLD
RomanceDitengah hujan deras di malam hari, Sylus mengalami kecelakaan tunggal dimana dia menabrak lubang dan harus terlempar dari motornya, dan saat kesadarannya melemah, dia melihat gadis kecil dengan seragam SMA berlari kearahnya menerobos hujan, gadis i...