Malam hari Ravina dan Kaspia pergi bersama ke tempat baru milik Kaspia.
Kaspia : Taraaaaa! Gimana ini tempat baruku. Tapi masih kosong barang-barang untuk toko ku akan dikirim besok.
Ravina : Wahhhhhh phi menciun bau kesuksesan disini.
Kaspia : Benarkah? Mari kutunjukan setiap sisi tempatnya *menarik tangan Ravina*
Ravina : Apa nong orm juga akan tidur disini?
Kaspia : eummm, aku memiliki ruanganku di lantai 2. Aku akan menggunakan lantai satu untuk toko rotiku dan lantai dua untuk beristirahat. Lalu sebelah sini dapurku, ini sangat luas. Bukan kah ini bagus phi?
Ravina : eumm ini sangat bagus. Mari phi lihat *memegang wajah Kaspia* anak kecil yang cengeng dan bawel itu sekarang sudah sangat mandiri. Phi bangga sama nong orm.
Kaspia : hmmm jangan ungkit masa lalu, aku sudah sangat berbeda.
Ravian : benarkah? *memeluk Kaspai* apa yang berubah coba phi liat.
Kaspia : arhhh aku tidak suka dipeluk *melepaskan pelukan Ravina*
Ravina : ohya? nong orm dulu selalu memeluk phi, sekarang biarkan phi yang memeluk nong oooorrrm *mengejar Kaspia*Mereka berdua banyak tertawa malam itu, semua terasa kembali seperti dulu mereka menghabiskan waktu bersama dengan bahagia. Ravina membantu menata kamar Kaspia dengan barang-barangnya yang dibawa dari tempat sebelumnya. Setelah semuanya selesai Ravina berpikir untuk menginap disana karena ini pertana kalinya Kaspia mengisi tempatnya.
Ravina : Baik.. semua sudah beres, phi akan mencuci muka lalu tidur di sisi kanan, nong bisa tidur disisi kiri.
Kaspia : Hah apa maksudmu, phi harus pulang ini sudah malam.
Ravina : yaaaa! Nong tega mengusir phi tengah malam begini, phi akan menginap disini jadi biarkan phi tidur disebelah kanan ini *berbaring dikasur*
Kaspia : tidaaaak, ahhh phii bajumu kotor kenapa langsung tidur *cemberut*
Ravina : ahh maaf maaf. Pinjamkan phi baju tidur mu phi akan mengganti baju lalu tidur.
Kaspia : ambilah dilemari. Phi yakin mau nginep?
Ravina : euuumm yakin.Setelah mereka mengganti pakaiannya tiba-tiba Kaspia mengeluarkan kartu truth or dare.
Kaspia : Phi *menunjukan kartunya*
Ravina : owwww oke. Apa ini?
Kaspia : aisssh bilang oke tapi gak tahu ini apa.
Ravina : heeei udah cepet jelasin apa ini.
Kaspia : Menjawab pertanyaan dengan jujur atau melakukan sesuatu. phi tidak tahu?
Ravina : Ya! Aku tau artinya jelaskan cara mainnya.
Kaspia : ahhhhh. Caranya mudah kita cukup gunting batu kertas yang kalah ambil kartu antara truth atau dare.
Ravina : ahhh okee oke. 1.2.3
Kaspia & Ravina : Gunting batu kertas
Kaspia : (Gunting)
Ravina : (Kertas) argggggghhh. Oke phi ambil truth.
Kaspia : Oke pertanyaannya "sebutkan cinta pertamamu?" Ayo phi sebut aku penasaran dengan cinta pertama mu.
Ravina : bentar biar phi ingat ingat dulu... (cinta pertama phi ya kamu orm) *dalam hatinya* ahhh bulutangkis.
Kaspia : ahhh ga seru. Ayo sekali lagi
Kaspia & Ravina : Gunting batu kertas
Kaspia : (Batu)
Ravina : (Gunting) argghhhh kenapa phi lagi. Ini bacakan *memilih kartu truth*
Kaspia : "Apakah kamu pernah menyukai temanmu?"
Ravina : Ya! Apa ini. Apa hanya ada pertanyaan bodoh disini. Phi tidak akan menjawab.
Kaspia : phi harus menerima hukuman jika tidak menjawab. Aku akan menyentil dahimu.
Ravina : oh oke phi tetap tidak akan menjawab *mendekatkan dahinya* sentilah phi tahu tenaga nong orm tidak akan membuat dahi phi sa...
Kaspia : *menyentik dahi Ravina dengan keras*
Ravina : kit.... *memegang dahinya dan bercermin dengan ponselnya* awwwww orm!!!! Yaaaa! Anak ini. Wahhh ini merah.
Kaspia : phi phi phi ini permainan jangan dendam *mencoba menenangkan Ravina*
Ravina : ohh oke ini hanya game oke.
Ravina & Kaspia : gunting batu kertas.
Ravina : (kertas)
Kaspia : (Batu). Ahhhhh tidak.!!! Aku akan memilih dare
Ravina : hahahah biar phi baca "memeluk orang disebelahmu selama 10 detik" hahaha kemarilaaah nong orm *membuka tangannya*
Kaspia : arhhhhh aku benci pelukan *memeluk Ravina dengan terpaksa*
Ravina : *memeluk Kaspia dengan sangat kencang*
Kaspia : Awwww ahhh phii wah kau ingin membunuhku
Ravina : ohhh phi akan membunuhmu hahah *memeluk Kaspia semakin erat* 1.....2.....3.....4.....5......6......7
Kaspia : Arhhhh cepatlah, phi berhitung seperti kura-kura berjalan.
Ravina : 8.....9.....10. Oke selesai *melepas pelukannya*
Kaspia : waaaahhh phi benar-benar pedendam. Oke neeext.
Kaspia dan Ravina : gunting batu kertas
Kaspia : (Gunting)
Ravina : (Kertas) arrrrrrh!!! Baiklah ini *memberikan kartu truth*
Kaspia : "Apa 3 kelebihan orang di sebelahmu?" Yaaaa ini sangat mudah tidak seru.
Ravina : emmmm 3? Mmm wah ini lebih sulit dari yang dibayangkan.
Kaspia : ahhhh phii apa sesulit itu? Phi bisa sebutkan aku cantik, berbakat, mataku indah, senyumku indah, kaki ku panjang. Bahkan itu lebih dari 3. *komplennya*
Ravina : ahhh phi akan menerima sentilan phi tidak bisa menjawab *menggoda Kaspia*
Kaspia : Waaaah ini membuatku kesal. Oke kemari lah *menyentil dahi Ravina sangat keras*
Ravina : awwwws Orm!!! Oke next !!!
YOU ARE READING
GROW UP 👭GETHER
RomanceKaspia Kornnaphat 26 tahun (Orm) dikenal sebagai anak dari konglomerat di masa sekolahnya. Namun, dia harus menelan nasib yang pahit setelah Ayahnya mengalami kebangkrutan dan Ibunya meninggal. Saat ini Kaspia tinggal sendiri di Bangkok sedangkan Ay...