"Kak Nunu ga papa kan?"Tanya Vian.
"Gimana ga papa,lu nyium gua bjir"Jawab Januar nafasnya terngah-engah.
"Kan kak Nunu yang nyuruh buat Vian cium,gimana si"
"Ga gitu,ahh udah lah"
Tentang seseorang anak muda yang baru kelas 11 SMA bertemu dengan ka...
Pagi harinya Januar berangkat kesekolah seperti biasanya,ia duduk di bangkunya.
"Elehh-eleh mbok senyum-senyum,kas jalan karo bojone"Ledek Zidan yang baru datang dan melihat Januar senyum-senyum sendiri.
"Bojo bapakmu gua masih perjaka gini di bilang udah punya istri"Januar yang tidak terima.
"Lah terus yang di X apa hayo,lu sama Vian kan jalan bareng kannn,yakann jujur aja lah broo"
"Oh itu gua nganterin ponakan gua,tapi gua sama Vian ngajak mereka jalan-jalan dulu"Jelas Januar.
"Gimana rasanya?"Tanya Zidan.
"Yaa kaya lu bawa anak lu jalan-jalan aja sama is... eh! iya ya,gua sama Vian kaya bawa anak jalan-jalan,bajigurr"Januar yang tersadar pun heran.
"Nahh kann pikss deh Januar bakalan nikahnya sama Vian,udah gua duga"Zidan yang suka menjodoh-jodohkan sembarang orang.
Januar yang mendengar hanya diam ia masih memikirkan dirinya dan Vian kemarin seperti membawa anak mereka jalan-jalan seperti keluarga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Januar sekarang berada di rumahnya ia sedang nongkrong bersama teman-teman geng motornya.
"Nu! cowok yang di pinggir lu siapa? dia kaya cemburu banget pas liat lu kenalan sama Elio"Elio yang sedang bermain game dan mendengar namanya di bawa-bawa pun kaget.
"Oh itu,dia adeknya si Dean temen gua,jangan apa-apain mereka"Ancam Januar.
"Elahh beneran Lang,si Vian cuman temennya?"Tanya Andrew kepada Galang.
"Hooh,tapi tunggu aja palingan mereka pacaran"Januar tersedak kopi yang ia minum lalu melihat ke arah Galang.
"Pepek berobat sanah,jangan menormalisasikan yang ga normal"Ucap Januar.
"Udahlah Nu,jaman sekarang kan banyak yang begitu,contohnya si Elio,dia juga boti"Tunjuk Denis sembari mengemil snack.
Januar langsung melihat ke arah Elio"Napa? ga terima hah? lu rasain dulu ngewe sama cowok baru lu komen"Celetuk Elio di anggukki semuanya.
"Lu juga ngedukung LGBT Lang?"Tanya Januar yang melihat Galang juga ikut mengangguk.
"Iyalah"Jawabnya bangga.
Januar hanya terdiam melihat teman-temannya ternyata mendukung dunia pelangi.
"Udahlah Nu,kalo lu mau tau rasanya gimana coba ajak si Vian ngewe,kalo ga ya ciuman dehh"Saran Noeh.
"Kalo mau sama si Lio dulu ajaa sanah"Elio pun langsung sinis kepada Andrew.
"Ahh bacot mending main poker,siapa yang menang dia yang tlaktir"Semuanya setuju dengan ajakan Andrew.
Mereka akhirnya bermain kartu poker,Noeh mengocok kartu tersebut lalu membagi rata dan setelah itu mereka bermain.
Di permainan sangat menegangkan,karena siapa yang menang dia yang tlaktir.
Permainan terus berlanjut dan akhirnya"YAHOOO GUA MENANGGG HUHH!"Triak Theon.
Semua yang mendengar pun langsung menaruh kartunya ke bawah dan tersenyum,Theon yang merasa ada yang aneh pun bertanya.
"Kalian kenapa senyum dah,kalian kalah dari gua loh"Tanyanya polos.
Andrew menempeleng Theon,sang empu pun kesakitan"Lu ga inget hah? yang menang itu yang tlaktir,berarti lu tlaktir kita semua bego"Ucap Andrew.
Theon terdiam,sebenarnya Theo tidak masalah kalau ia mentlaktir mereka semua,namun mereka kalau di tlaktir ga ngotak,ada yang minta di tlaktir mobil BMW kan gila ya? ada juga yang minta motor tiga,bukan ngetlaktir itumah tapi ngeret.
Akhirnya mau ga mau Theon harus mentlaktir teman-temannya itu,ia harus kehabisan uang di kartu-kartu kreditnya.
Sore ini Januar sedang berada di ruang tamu,melihat Lala yang sedang kerja kelompok dengan teman-temannya.
Januar juga kadang memperhatikan Vian,ia mencuri-curi pandang dengan Vian,namun Vian tetap fokus kepada pekerjaannya.
Januar hanya diam ia fokus melihat ke arah Vian dan tak sengaja ia teringat kepada ucapan Noeh.
Salah-satu teman Lala melihat Januar yang memperhatikan Vian terus-menerus pun bertanya kepada Lala.
Dengan nada membisik"La,itu Kakak lu liatin Vian mulu,mereka ada hubungan apaan? atau ada masalah apa?"Tanya Azel penasaran.
Lala melihat ke arah Januar dan benar Lala melihat Januar sedang memperhatikan Vian.
"Biasa,bucin udahlah Zel lanjut aja,biar cepet selesai,habis ini kita juga mau ketoko buat beli bahan-bahan yang kurang"Ucap Lala yang di anggukki Azel.
Pukul 16.56 teman-teman Lala belum pulang mereka harus menyelesaikan pekerjaannya hari ini juga mungkin mereka juga akan menginap.
"Vian lu beneran ga mau ikut?"Tanya Farah,Vian menggeleng,ia lelah ia hanya ingin di rumah saja.
"Yaudah deh,ada Kak Nunu juga,ayok"Ucap Lala semuanya pun pergi menuju toko.
Setelah itu Vian melanjutkan beberapa pekerjaannya yang tersisa.