Suara pintu di buka menampilkan sosok pria manis yang kini berdiri memegangi buku kecil serta pulpen di sebuah kerajaan yg usang dan sedikit berdebu, karna ini peninggalan duniawi jadi hanya tertinggal harta atau peninggalan yg membuat para arkeolog bersorak ria bahagia
"Wahh!"
"Kita akan menggali habis² an Sejarah ini haha" ucap temannya yg kini ikut gembira bak menemukan harta karun namun ini melebihi harta karun
Ialah Lee Taeyong seorang arkeologi berusia 23 tahun mahasiswa semester akhir yg kini mengebu gebu bersama seniornya menjelajahi Sejarah sang Sergev
"Tae jaga ten jangan sampai dia merusak harta kita lagi"
"Ishh hyung aku tak pernah merusak nya yaa"
"Haha kau selalu merusak nya ten jika kau tau~, apa kau lupa di Turki sana apa yg kau perbuat?~"
"Oke oke aku mengakuinya!"
"Yasudah aku dan mingyu akan menjelajahi area ruang kerja Sergev kalian terserah mau kemana asal jangan merusak ruangan ini"
"Siap sir!" Ucap mreka serentak dan langsung bubar kearah lain nya
Taeyong memilih ke kamar pribadi sang Sergev , ten? Entah dia kearah mana taeyong hanya sendiri disini
Taeyong mulai memotret dan mengambil sebagian kecil harta disana seperti sebuah buku atau pena yg tertinggal meskipun barang kecil atau sepele ini adalah peninggalan sejarah, semua menginginkan ini
Ini adalah barang barang peninggalan sang Sergev kenapa sering disebut "Sergev" dia adalah jendral tempur sekaligus putra bungsu dari kaisar rusia Claudie Volcovitch dan ibunya Varvara Irina Volcovitch pada masa ke 1919. Bernama Caesar Sergey Volcovitch
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong dengan telaten membersihkan sedikit debu yg menutupi foto besar pada dindin disana, memang sedikit kotor karna kastil ini sangat besar para pekerja juga di tugaskan hanya seminggu sekali membersihkannya, kastil ini sudah menjadi museum berharga bagi kota ini.
Taeyong maju untuk memperjeleas penglihatannya pada wajah sang sergev tak lupa juga ia terus memotret pahatan wajah yg sempurna bak dewa itu
Brak!
Sial bukannya ten yg merusak kini taeyong yg merusak Sejarah itu sendiri bodoh memang, taeyong tak sengaja menyenggol vas bunga kecil sampai membuat ia pecah dan brantakan
Lalu dengan telaten dia nengumpulkan pecahan²itu agar tak ketauan seniornya, jika tau dia tak di izinkan lagi mengunjungi kastil ini
"Shhh ah!"
Kaget taeyong ketika jarinya terluka akibat tergores pecahan kecil kaca ini, setelah menyelesaikan kecerobohannya taeyong lalu kembali melihat lihat dan tertera juga foto sang sergev yg lebih kecil terletak dalam laci namun foto itu menjadi 2 yg di taruh di dalam bingkai foto
Taeyong pun mengambilnya dan menyentuh wajah di dalam foto itu
"Huh?!"
Prang!
Lagi lagi taeyong memecahkan sesuatu yaitu foto tadi ia tak sengaja menjatuhkannya karna tiba-tiba saja ia seperti tersengaat listrik tadi, dengan cekatan taeyong menyimpan setengah foto itu di sakunya serta menyembunyikan pecahan² itu di bawah meja laci karna seniornya kini memeriksa tempat yg rame akibat suara pecahan tadi
"Ada apa tae??"
"Ohh em ngga! Ayo kita pulang hyung aku mengantuk!"
"Baiklah kalau begitu ayo, ten juga dari tadi sudah berada di mobil"
Setelahnya seniornya mendahului taeyong, taeyong? Ia masih bengong dan menatap foto besar di dinding itu lalu ia berlari mengikuti seniornya
Taeyong terus fokus pada kedepan ia berjalan dengan perlahan sambil memotret yg ada disana, sesampainya di pintu kluar taeyong masih tetap saja memotret
"Hyung!!"
Triak taeyong panik ketika pintu ingin menutup dan tak membiarkan taeyong kluar
"H-hey! Ada apa tae?!?!"
Itulah kata kata terakhir yg taeyong dengar dari seniornya Setelahnya ia pingsan tepat di dalam pintu itu, entah penyebabnya apa tapi taeyong tiba-tiba saja pingsan.
