Part. 24 {Sahabat Baru}

0 0 0
                                    

✥══━━━━━━✥◈✥━━━━━━══✥

*Ding, dong, ding, dong*
Bel istirahat pun berbunyi, semua murid-murid pun mendekati tempat duduknya Minerva.

"Hei benarkah kamu dari surga?? Mengapa kamu bisa jatuh ke neraka?? Bentukan surga itu gimana sih??" Tanya semua murid ke Minerva.

"Ehhh, gimana iya, a-aku tidak-, haha." Ucap Minerva yang kebingungan.

Morax dengan teman-temannya yang melihat Minerva kebingungan, dengan semua pertanyaan dari murid-murid lain, mereka pun ingin membantu Minerva.

"Teman-teman ku, pertanyaannya satu-satu, jangan buat dia bingung." Ucap Morax.

"Anak-anak disini memang begitu kalau ketemu murid baru, apalagi datangnya dari surga, ini kebetulan sekali." Ucap Succubus.

"Hihi, iya, Anak-anak disini memang berbeda iya." Ucap Minerva.

"Maksudnya??" Tanya Valefor.

"Iya, aku di surga hanyalah malaikat yang tidak di sayangi, selalu dibuang, dan hasilnya aku beneran dibuang ke neraka." Ucap Minerva sambil tersenyum.

Murid-murid yang mendengar perkataannya Minerva pun merasa sedih.

"Gimana bisa begitu?? Kalian kan malaikat?? Seharusnya saling menyayangi." Ucap Valefor.

"Benar itu kata Valefor, apakah benar semua malaikat disana tidak menyayangimu??" Tanya Paimon.

"Hihi, tidak semuanya, kakak-kakak ku sangat menyanyangiku, sahabatku juga, Anggota Malaikat Agung pun juga menyanyangiku." Ucap Minerva.

"Cuman mereka, 'Sang Ayah'?? 'Sang Ayah' juga menyayangimu kah??" Tanya Succubus.

Minerva pun hanya tersenyum, semua murid yang melihat Minerva hanya tersenyum menjadi tersadar.

"Pasti itu sangat menyakiti hatimu nya Minerva, sampai 'Sang Ayah' juga tidak menyanyangimu." Ucap Paimon.

"Sudahlah, lupakan surga, buat kenangan baru di neraka, kami akan menjadi teman sekaligus keluarga yang menyanyangimu." Ucap Succubus.

"Iya iya betul itu yang di katakan Succubus, betul~, betul sekali~" Ucap semua murid yang setuju.

Minerva yang mendengar itu merasa terkejut, iblis yang seharusnya bersikap bengis, jahat, kejam, malah berbeda dari yang dia pikiran.

Dia merasa bahwa sifat malaikat berbanding terbalik dengan iblis, tetapi walaupun begitu dia masih mencintai malaikat karena itulah keturunannya.

"Udah-udah sebelum istirahat berakhir, lebih baik kita semua ke kantin." Ucap Morax.

Semua murid pun berbondong-bondong pergi ke luar untuk pergi ke kantin, di waktu sela Morax berbincang dikit dengan Minerva.

"Sudah ku bilangkan, mereka pasti akan menyukaimu." Ucap Morax sambil mengulurkan tangannya ke Minerva.

"Hihi, kamu benar sayang ku, dan juga beruntung kita sekelas." Ucap Minerva menerima uluran tangannya Morax.

Morax dan Minerva saling tersenyum, disaat itu dari pintu Paimon, Succubus dan Valefor melihat mereka berdua, dan sepertinya mereka sedang saling tersenyum bersama.

|Di Taman Sekolah|

Saat Minerva, Morax, Paimon, Succubus dan Valefor sedang berjalan-jalan di taman sekolah, succubus pun menyela.

"Baiklah, cukup dengan drama pura-pura ini." Ucap Succubus.

"Apa maksudmu Succubus??" Tanya Morax.

"Hm, jangan pura-pura tidak tahu Tuan Morax." Ucap Succubus dengan Ekspresi marah.

"Iya Tuan Morax, anda jangan pura-pura tidak tahu, apa hubungan anda dengan Nona Minerva??" Tanya Paimon.

Seketika itu juga wajah Minerva dan Morax memerah, Minerva menutup wajahnya dengan kedua tangannya, sedangkan Morax hanya memalingkan wajahnya.

"Ya ampun, mengapa wajah kalian berdua memerah Tuan Morax, Nona Minerva??" Tanya Valefor.

Succubus mendekati wajahnya ke Morax.

"Tuan Morax~ bisa beritahu kami~??" Tanya Succubus dengan nada menggoda.

Seketika itu juga Morax memundurkan wajahnya dari Succubus, dan dengan grogi dia memberikan penjelasan.

"I-iya aku beritahu kalian"
"Kalian ingat disaat suasana hati ku tidak enak, dan Paimon mengganggu ku." Ucap Morax.

"Iya, kami ingat." Ucap Paimon, Succubus dan Valefor secara bersamaan.

"Nah, disitulah aku bertemu dengannya, tetapi tidak terlalu lama sampai Tuan Lucifer mengetahuinya." Ucap Morax.

"Disaat itu Tuan Lucifer melarang aku untuk menemuinya lagi, supaya dia tidak diusir dari surga." Ucap Morax.

"Tapi, keinginan ku berakhir, dia tetap di usir, dan aku merasa bersalah sekali." Ucap Morax.

"Seandainya aku tidak menemuinya, ini tidak akan terjadi." Ucap Morax.

Minerva yang mendengar perkataannya morax pun mulai membenarkannya.

"Tidak sayang ku, justru dengan kedatanganmu, membuat dunia ku lebih cerah." Ucap Minerva.

"Walaupun aku jatuh ke neraka, tetapi aku merasa beruntung bisa berada disini bersama kalian." Ucap Minerva.

"Aku merasa diterima disini, sungguh keterbalikannya dari surga." Ucap Minerva sambil tersenyum.

"Aku senang mendengarnya sayang ku, dan aku senang kamu senang." Ucap Morax sambil mencium tangan Minerva.

"Kami pun juga, kami senang anda merasa begitu Nona Minerva." Ucap Succubus.

"Dan sekarang kami juga sahabat anda, dan anda sahabat kami." Ucap Valefor.

"Betul sekali, selamat datang di neraka, Nona cantik." Ucap Paimon.

"Paimon, ingat sudah ada yang punya." Ucap Succubus.

Mereka pun tertawa riang bersama-sama, Minerva pun merasa senang sudah sangat diterima di neraka, itu akan membuat dia lebih bahagia lagi.

✥══━━━━━━✥◈✥━━━━━━══✥
Part 24 The End

The Agony of the Angel MinervaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang