Hari Ke - 30 (Final) Sabila untuk Lian

9.4K 1.1K 206
                                    

Sebelum kita bertemu dunia saya milik saya
dan dunia kamu milik kamu
Tapi sekarang dunia kamu juga milik saya dan dunia saya juga milik kamu
- Sabila Anindita-

Sebelum kita bertemu dunia saya milik saya  dan dunia kamu milik kamuTapi sekarang  dunia kamu juga milik saya dan dunia saya juga milik kamu- Sabila Anindita-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lian sedang mengobrol dengan mama Ayu, menunggu gadisnya yang tengah sibuk mempersiapkan diri di dalam kamar.  Lima belas menit berlalu, tidak ada tanda-tanda Sabil keluar.

"Sabilaaaaaa, mas Lian kamu udah didepan ini nak"

"Iya ma, sebentar lagi ya"
"Mama kaya ngga pernah muda apa ya, mau ketemu calon suami harus tampil sempurna ma". Sabil menyemprotkan parfum ke tubuhnya.
"Hemm wangi"

"Sabil siap"

(Buset ini Sabil mandi minyak wangi ya, nyenget banget brooo)

"Wangi banget nak, kamu minum ya parfumnya?"
Ayu mengendus baju yang Sabil gunakan

"Sabil berbisik ditelinga mamanya, biar Mas Lian makin betah ma.  Izin ya ma mau kerumah papa dulu"

"Salam untuk papa ya nak, Lian mama titip Sabila ya"

"Siap mama mertuaku". Dengan posisi tegak siap dan memberikan hormatnya kepada Ayu. Lian pergi membawa Sabil masuk kedalam mobil.

Sebelum perjalanan menuju rumah papanya, Sabil mampir membelikan hadiah beberapa tangkai mawar putih favorite papa Bima, di florist langganannya saat membelikan bunga untuk teman kencan Lian.

"Mas inget ngga nama florist ini?"

"Ngga sayang, kenapa memangnya?"

"Giliran sekarang aja ngga inget, dulu kamu tu minta aku beliin bunga disini tau, untuk para teman kencan kamu setiap malam minggu. Pura-pura lupa kamu ya"

(alamat ini mah sampe lebaran ngga bakalan ilang di memori dia)

"Tapi kan kencan mas banyak batalnya sayang. Kamu mau mas beliin bunga juga?". Bujuk Lian agar Sabil dapat melupakan semuanya.

"Mau dong, bunga bank tapi ya, yang banyaaaaaak"

"Jangankan bunga bank sayang, kebun bunga bank mas kasih buat kamu"

"Idiih gombal, pantes mantannya banyak, orang hobinya membual gini"
"Ayoo udah ngapain aja kamu sama mantan kamu"
Sabil kembali menodongkan pertanyaan untuk Lian.

"Cuma peluk sama cium pipi kiri kanan doang sayang, ngga ngapa-ngapain. Sumpah suer tekewer-kewer. Mas juga masih tau batasan"

"Massssss, berapa banyak wanita yang udah kamu peluk? Kemarin aja waktu nona Brenda peluk kamu, nempel banget loh. Mana bajunya kurang bahan, pasti nyentuh kan? Kamu seneng kan?

"Ngga kok sayang, Brenda itu pake banyak busa jadi ngga kerasa kok dibadan mas, cuma busanya doang yang nempel"

"Maaaass"

30 Hari Menaklukan Hati Pak Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang