SELAMAT MEMBACA
Hari ini Ferrel dan kawan-kawan harus mengahadapi PTS(penilaian tengah semester) . Untung saja Ferrel di berkati otak yang pintar untuk menyerap materi yang selalu di ajarkan oleh guru, sehingga Ferrel dengan mudah menyelesaikan nya di hari pertama ini.
"Bu saya sudah"Ujar Ferrel, untung saja kelas ini bersifat campuran walaupun hanya setiap jurusan, jadi Ferrel tak perlu berlama-lama untuk sekedar memberikan contekan kepada temannya.
"Kalau sudah kumpulkan, dan kamu boleh keluar lebih dulu"Ucap bu pengawas.
Tak lama Flora juga selesai dengan tugasnya, Ferrel dan Flora satu ruangan, dan ia menyusul Ferrel yang menunggu di depan kelas.
"Ferrel"Panggil Flora ceria.
"hmm"Ferrel hanya membalassnya dengan deheman saja. Tentu saja Flora sangat kesal.
"ish kamu mah"Flora pun mencubit pinggang Ferrel sehingga sang empu meringis kesakitan.
"aww,,, iya Flora kenapa"Kini Ferrel berusaha menjawab dengan benar.
"Kamu harus puji aku, karena aku kerjain soalnya cepet dan tanpa nyontek"Flora pun berdecak pinggang dengan bangga. Ferrel hanya tersenyum tipis melihat tingkah Flora yang sangat kekanak-kanakan itu.
"pinter,, pinter"Ucap Ferrel sambil mengelus-elus kepala Flora.
"Masa gitu doang ih, ga ikhlas banget"Flora pun pergi meninggalkan Ferrel sendiri.
"Flora tunggu"Ferrel pun mengejar Flora. "Perasaan gua udah bener deh"
**********
Sesampainya di kantin, Flora masih enggan untuk berbicara kepada Ferrel, tentu saja Marsha, Muthe dan Chris di buat heran dengan mereka berdua.
"Kalian kenapa dah"Tanya Muthe terheran-heran.
"Iya nih gabisanya ya"Timpal Chris.
"Tanya Ferrel"Jawab Flora dengan acuh.
Kini semua mata tertuju ke Ferrel, bahkan Marsha yang sedari tadi enggan berucap juga penasaran dengan jawaban Ferrel.
"a-ah anu,, pokoknya rahasia deh"Ferrel pun berpindah duduk kesebelah Flora.
"Maaf ya, nanti kita belajar bareng lagi deh"Bujuk Ferrel.
"hmm"
"Flo.. Maaf ya"
"Iya Ferrel, aku maafin. Makanya jangan ngeselin kaya tadi lagi"ucap Flora lalu mereka berdua berpelukan
“Kalian kenapa sih, tadi diem-dieman, sekarang mesra-mesraan. Aneh banget" Kesal Muthe.
“Palingan ngambek karena sebentar lagi LDR"Celetuk Chris tanpa sengaja. Sedangkan Flora kini sudah tertunduk lesu, waktu yang ia miliki bersama Ferrel hanya seminggu terakhir ini. Tentu saja Muthe dan Marsha menatap tajam kearah Chris, begitu juga Ferrel.
“Aku mau ke perpus dulu ya, mau belajar buat soal nanti"Ujar Flora, lalu berjalan meninggalkan kantin.
“Kan gua bilang, jangan ada yang omongin soal itu di depan Flora. Paham"Ferrel lalu berjalan untuk menyusul Flora. Sedangkan Chris hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATI RASA
Teen FictionMengikhlaskan orang tersayang tidak cukup dengan waktu sebentar.Bahkan bagi sebagian orang,butuh waktu seumur hidup. -ferrel alicia tamara