PROLOG

1 0 0
                                    

Banyak kehilangan yang kurasakan.

Hingga aku lupa bagaimana rasanya tertawa bahagia.

Bagaimana rasanya menunggu moment bahagia.

Dalam membangun rasa semangat saja aku rasa lelah.

Lelah untuk memikirkan semuanya.

Bertanya-tanya dalam diri "Untuk apa? Biar apa? Siapa yang mau melihat kamu bahagia?"

Tak bisa, aku terus merasakan seperti ini.

Hidupku harus sesuai dengan perintah Allah.

Allah tak mau aku terus berlarut dalam kesedihan, yang mana faktor utama dalam kesedihanku adalah kehilangan orang yang kusayang.

Aku yang sangat amat menyesal, aku yang sangat amat merasa diri tidak pantas mendapatkan hal-hal bahagia dalam hidupku.

Sampai pada akhirnya aku kehilangan diriku, dan kehilangan semua yang kuanggap abadi.

Allah tau, aku tidak seharusnya mengejar cinta nya manusia, karena manusia akan pergi, dan akhirnya aku akan kehilangan itu semua.

Sekalipun banyak rasa kekhawatiran dan ketakutan dalam diri ini.

Tapi Allah selalu membawaku kedalam cintanya.

Cinta yang hadir disaat waktu yang tepat, di waktu yang kubutuhkan.

Perantara yang hebat, membawaku ke jalan ini.

Dia yang Allah beri karunia yang baik dan indah.

Dia yang selalu membawaku, kedalam prasangka baik kepada Allah untuk menanam kebahagiaan di dunia sampai akhirat.

Dia yang pernah punya rasa menyerah untuk mendapatkan cinta Allah.

Dia yang selalu ada disetiap moment terbaikku.

Allah yang membawanya untukku.

Terimakasih Allah, terimakasih kamu.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang