Dunia ini jahat, terlalu jahat untuk aku yang gapunya siapa-siapa. Dunia terlalu hebat membawa ku rusak, membawaku berlarut dalam kefanaan ini. Sampai kurasakan bagaimana pahitnya aku saat aku terlalu dalam mengetahui dan mencintai dunia ini. Bahkan aku tidak pernah mempersiapkan diriku untuk menyambut kematian. Tidak pernah terlintas dalam diriku untuk menjadi orang yang ingin tahu bagaimana cinta Allah, dan bagaimana indahnya Islam.
Aku rasa aku harus berjalan sesuai kehendakku saja, aku ingin aku bahagia dengan caraku, tanpa melibatkan dan mengganggu kebahagiaan orang. Aku ingin hidupku mengalir saja layaknya air. Tak mau terlalu ikut campur dalam membuat takdir, atau mengubah takdir itu sendiri, karna aku paham itu semua sudah Allah atur. Aku tinggal memperjalankan itu semua dengan keyakinanku, tak harus terlalu dalam untuk tau semuanya. Cukup, dan cukup itu saja.
Aku tidak pernah mau untuk tau lebih tentang Islam, tentang Rasul apalagi. Aku ingin seperti manusia pada umumnya, mereka aktif dalam berbagi hal, mereka semangat dalam hal yang mereka sukai, mengejar sesuatu untuk bertahan hidup, mempertahankan kewarasan akal sehat, menambah kebahagiaan dalam hidupnya.
Kebebasan yang aku inginkan, sudah kudapatkan, tapi rasanya aku tak pernah puas dengan itu. Ku pernah berfikir mungkin kalo aku terlalu memperdalam sesuatu hal, aku akan terikat, maka aku tak pernah mau dalam keterikatan apapun, aku selalu ingin mempunyai rasa kebebasan dalam diriku. Yang itu, membuat diriku merasa berbeda dari remaja pada umumnya.
Aku tak pernah ingin merasakan suatu hubungan yang dimana, nanti dalam hubungan itu setiap orang punya keterikatan dan komitmen. Aku selalu kabur untuk menghindar dari arah-arah tujuan yang mengarah keterikatan. Sampai akhirnya aku menyamaratakan semua hanya bercanda. Lagian apa yang bisa diharapkan dari seorang remaja sepertiku, dan hubungan apa yang harus ku bangun dengan keterikatan yang itu hanya dibangun berdua.
Rasanya untuk organisasi pun, aku kadang merasa dengan itu, selalu saja terpikir dalam diriku untuk "udah deh keluar aja" berat rasanya membawa diri ini dalam keterikatan. Terlebih lingkup kecil dan aku tidak tau apa-apa tentang hubungan. Aku tak mau merusak diriku lagi dalam pilihan yang kurasa itu akan menghancurkan diriku dalam waktu yang dekat atau mungkin lama.
Tapi aku dianggap tidak normal, dianggap aneh, dianggap tidak berperasaan. Jahat mungkin ya, tapi setelah kupikir, aku nyaman dengan ini, aku rasa aku normal, karena aku masih menyukai idola yang lawan jenis, tapi untuk ketertarikan atau melakukan hubungan yang kata orang-orang itu "NORMAL" aku rasa aku tak bisa. Bukan aku merasa tak mau, tapi aku merasa tidak siap dan tak mampu, karen itu semua akan menyita waktuku, menyita harapan dan cita-citaku. Banyak sekali yang mendukungku untuk berada pada jalan itu, mengenalkan ku dengan teman nya, memberikan informai tentangku tanpa sepengetahuanku, mempertemukan ku dengan teman-nya, juka scenario-skenario yang mereka buat untuk menumbuhkan dan meyakinkan kalo rasa yang kuanggap diriku ini "NORMAL" itu benar, bukan sekedar ucapan yang ku ucapkan pada sesiapapun yang kutemui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember You
RomanceSeorang wanita yang memiliki masa lalu, dan banyak kehilangan dalam hidupnya, sehingga dia memilih jalan hijrah agar dirinya menjadi diri yang lebih baik lagi, di tengah perjalanan hijrahnya, dia diuji dengan rasa cinta, jatuh cinta, kepada manusia...