06. MPLS VI: Apa Yang Terjadi Disini?

708 101 4
                                    

Maap kalo banyak typo nya (⁠⇀⁠‸⁠↼⁠‶⁠)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-

"Maaf dik.. Apa tadi kamu bilang Lennea Lorentin?" ucap dokter uks itu, sambil kembali ke halaman pertama, membaca ulang daftar nama disana.

"tidak, nama ku Lendra Llorente Ignis."

"Tidak ada nama seperti itu yang terdaftar di daftar siswa-siswi baru." ucap dokter uks itu, lalu kembali mengecek daftar nama disana.

"...ahaha. aku rasa aku tau kenapa, ini pasti ulah ibu ku. dia bekerja sama dengan orang asing untuk membawa ku ke sini, seolah-olah aku telah menjadi persona lain yang berstatus pelajar. " ucap Len sambil bangkit, ia turun dari ranjang itu. Namun, sebelum Lem dapat melangkah lebih jauh, Eugene menahan nya. Ia mencengkram tangan Len.

"Apa maksud perkataan mu?"-Eugene

"aku itu sudah lulus, bahkan lulus kuliah dan itu dua tahun lalu. makanya aku tidak membawa alat musik, karena aku tidak mendapatkan pemberitahuan apapun, itu semua karena aku memang bukan siswa baru disini. ini pasti hanya ulah iseng ibu ku yang bersekongkol dengan Fae... aku bahkan baru mengenal Fae pagi ini."

"...Apa kamu pikir itu cerita yang masuk akal? Kamu hanya mengada-ada cerita karena ingin pulang cepat kan? Wah~ Aku tidak tau kamu secerdik itu."-Eugene

"...aku serius, idiot! kalau tidak, apa ada hal lain yang bisa menjelaskan kenapa nama ku tidak ada dalam daftar siswa baru?"

"Itu mungkin saja terjadi, jika ada kesalahan dalam pengetikan daftar siswa-siswi baru, kan? Bukankah itu lebih realistis dan lebih mudah dipahami daripada... Cerita mu itu?" ucap Eugene, membuat Len hanya bisa menatap nya dalam diam. Sembari terus mencoba menarik tangan nya, namun cengkraman Eugene terlalu kuat untuk nya. "Aku penasaran dengan second gender mu... Bagaimana jika kita lakukan tes, bu?"

"Tentu, aku bisa melakukannya.."-

"HEYY! bukankah harusnya kalian menanyakan pendapat ku terlebih dahulu?"

___
-

"Ini aneh... Dia tidak masuk dalam kategori apapun, bukan Alpha, Beta ataupun Omega.....Apa alat-alat disini sedang rusak, ya.." ucap dokter uks, setelah melakukan pengecekan second gender Len.

"sudah aku bilang kan?" ucap Len sambil melayangkan tatapan jengkel pada keduanya. Sembari turun dari tempat tidur, berniat pergi namun lagi-lagi seseorang menghentikan nya. Awalnya ia pikir itu adalah Eugene, tapi ternyata itu adalah Kairi!

"Hey... Berbohong itu, tidak baik." ucap Kairi sambil masih menggenggam tangan Len, mencoba menahan Len disana. Membuat Len merasa kesal.

"memang nya kamu siapa, bisa menghakimi kalau apa yang aku katakan itu kebohongan?" ucap Len sambil menarik tangan nya kembali, membuat Kairi yang sebelumnya memegang erat tangan Len jadi terhuyung dan jatuh ke lantai. Karena kaki nya masih cedera dan dia tidak bisa benar-benar menopang tubuh nya dengan benar.

"Apa yang kamu lakukan?"-

Len menoleh ke belakang nya, dari arah sumber suara. Itu adalah Fae, yang menatap nya dengan tatapan tajam. Sebelum kemudian dia segera berjalan kearah Kairi, dan dengan sengaja menabrakkan bahu nya pada bahu Len. Lalu segera membantu Kairi.

"apa-apaan sih bangs*t? emang itu salah ku?! dia saja yang bodoh! sudah tau kaki nya terluka malah sok-sokan mau menahan ku disini!" ucap Len sambil menatap Fae dengan tatapan tajam, sebelum kemudian dibalas dengan tatapan yang tak kalah tajam. "lihat?! kami itu bukan teman! aku bahkan baru pertama kali bertemu dengan Fae tadi pagi!"

"Hey.. Tenanglah, jangan marah-marah begitu."-Eugene

"ini benar-benar menyebalkan.." ucap Len sembari berbalik dan berjalan keluar, dimana tepat di depan pintu seorang siswa laki-laki dengan rambut perak yang sama seperti Fae, berdiri disana. Yang tentu saja, juga menjadi korban dan mendapatkan tatapan tajam dari Len yang sedang marah.

"Len, tunggu." ucap siswa laki-laki itu sembari berjalan mengejar Len. Namun, Len yang telah tersulut emosi membuat telinga nya seakan-akan tuli. "LEN!"

Seketika, langkah Len terhenti dan ia berbalik, menatap siswa laki-laki itu dengan tatapan tajam dan ekspresi wajah yang jelas terlihat sedang kesal.

"Len... Apa kamu bertengkar dengan Fae lagi? Kakak sudah bilang kan.. Terkadang Fae memang bisa jadi menyebalkan, tapi, kamu harusnya ingat, kamu adalah satu-satunya teman Fae." ucap siswa laki-laki itu sambil mendekat kearah Len, membuat perasaan jengkel Len tergantikan dengan kebingungan.

Namun, sebelum Len bisa mencerna situasi tersebut, siswa laki-laki itu menundukkan tubuh nya, membuat wajah keduanya saling berhadapan dengan jarak hanya beberapa centi. Kemudian siswa laki-laki itu, membelai kepala Len sambil tersenyum ramah.

"lu siapa bangs*t?" ucap Len sambil menepis tangan siswa laki-laki itu. Membuat raut wajah kecewa terlihat di wajah siswa laki-laki itu.

"Hey~ Kamu marah pada kakak juga ya? Jangan marah yaa~ Nanti, aku belikan kamu es krim melon sepulang sekolah."-

"es krim melon...? kenapa kamu bisa tau rasa es krim kesukaan ku?!"

"Aaah~ Kalau kamu bersikap seakan-akan kita tidak saling mengenal seperti itu, Itu akan benar-benar menyakiti hati kecil ku.."-

"apa peduli ku bangs*t?"

"Astaga~ Adik kecil ku yang manis.. Jadi ringan mulut ya sekarang. Padahal baru kemarin kamu memanggil ku 'Kak Karhan~' dengan manis lewat jendela kamar mu."-

Karhan..? oh, sekarang semuanya lebih jelas. rambut perak yang sama dan nama 'Karhan' itu... dia orang yang di sebut Fae pagi ini, dan jika tebakan ku benar... dia adalah kakak nya Fae.

___
-
-

hai hai gess, maaf kalo aku ngilang terlalu lama~
soalnya aku udah dapat kerjaan, tidak nganggur seperti Len~

aku keterima di instansi pemerintah, makanya jadi lebih sibuk~ tapi aku gaa bakal ngelupain ini story kok~ dan untuk chap ini, maaf yaa, aku belum bisa selipkan foto ilustrasi karakter untuk Karhan, karena ga sempet nyari
ywdah bubbaayyy~

[BL] Take it Easy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang