Chapter 26

1.8K 299 7
                                    

Melampiaskan amarah nya dengan bekerja sampai lupa waktu, bahkan melewatkan jam makan siang nya.

Tidak menghiraukan ponsel nya yang dari tadi banyak dengan notif masuk. Karena ponsel nya sedang dalam mode silent. Seakan tidak ingin ada orang mengganggu nya.

Padahal sedari tadi ada yang mehubunginya. Karena dia menginginkan sesuatu dan teringat pesan yang sudah di berikan oleh nya. Oleh sebab itu dia menghubungi orang tersebut. Namun satu pesan pun tidak ada balasan yang di terima nya. Jangankan di balas di baca pun tidak.

"Baby." Panggil nya

"Yes mama." Sahut si kecil itu

"Napa."

"Emm, baby mau tidak menemani mama membeli mandu?."

"Napa mama au andu ya?."

"Nee, mama lagi ingin mandu. Baby mau kan temanin mama?"

"Boweh tayang. Au pelgi cekalang ma?."

Mama den hanya menganggukkan kepala nya.

Disaat mereka tengah bersiap, ponsel mama den berdering.

"Jaehyun." Gumam nya.

Memilih tidak mengangkat panggilan tersebut, hanya mengirimkan text kepadanya. Ternyata jaehyun mengajak nya keluar. Entah kebetulan atau bagaimana, dia mengiayakan ajakan jaehyun untuk keluar.

"Baby, kita pergi nya bersama uncle jaehyun tidak apa kan?." Tanya nya

Si kecil itu mengkerutkan alisnya, seakan bertanya siapa yang dimaksud oleh mama nya.

"Jaehyun itu teman mama sayang."

"Bagaimana boleh kan?."

"Nee mama, uncle jae demput ya?."

"Iyaa, nanti uncel jemput kita. Baby sudah siap?."

"Udah ma."

Mereka menunggu kedatangan jaehyun, sembari menunggu. Mama den memilih untuk memberitahu si kecil ini masalah kehamilan nya. Karena lambat atau cepat dia pasti akan tau juga. Jadi mama den memberitahu nya secara perlahan.

"Sayang." Panggil nya

Anak itu menoleh, karena dari tadi masih asik bermain.

"Iya mama napa?."

"Mama boleh bertanya tidak?."

"Emm, apa?."

"Baby mau punya adik tidak?."

"Adik?." Tanya nya dengan berbinar

"Nee, adik. Apa baby ingin punya adik?."

"Auu ma, baby au adik. Bial baby ada teman main na." Ucap nya dengan riang

"Benarkah? Baby beneran ingin punya adik?." Tanya mama nya sekali lagi

"Cius ma, baby au. Tenapa ma? Mama au tacih baby adik?".

Mama den menarik pelan lengan berlemak itu dan membawa nya keperutnya. Bingung. Si kecil ini bingung kenapa lengan nya di taruh ke perutt mama nya. Apalagi melihat mama nya tersenyum manis hingga terlihat gummy smile nya.

"Disini."

"Disini ada adik nya baby." Ucap mama dengan senyum nya.

"Adik baby?." Tanya nya masih kaget

"Iyaa sayang, adik baby. Tapi adik masih kecil di dalam perut mama."

Si kecil ini langsung memeluk erat perut mama den, dan mencium nya lama.

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang