***Seiring berjalannya waktu, sepertinya Peter semakin berani melakukan physical touch pada [name]. Dan yap~ gadis itu tentu saja tidak menolak, hanya saja sesekali ia merasa aneh akibat perutnya terasa di acak-acak oleh ribuan kupu-kupu yang sedang berterbangan di dalam sana.
Seperti sekarang ini, [name] rasanya ingin menghilang saja. Sedari tadi Peter tak bosan-bosannya mengelus perut gadis itu secara sensual, bahkan mencium pundaknya, mana di atas ranjang dan dibawa selimut lagi.
[name] gila rasanya.
"Peter." panggil [name] membuat sang empunya nama bergumam, ia bahkan masih tetap mengelus lembut perut gadisnya itu.
Sret
[name] berbalik, membuat Peter tak lagi melingkarkan lengan kekarnya pada perut rata sang gadis, "Apa kau bisa berhenti menggoda ku?" tanyanya kini membuat sang pemuda menopang sisi kepala nya untuk menatap [name].
Peter menggeleng, "Justru kau yang menggodaku." jawabnya dan langsung saja membawa [name] kedalam pelukannya.
Posisi gadis itu kini berada di atas tubuh kekar Peter yang memeluknya dengan sangat erat. Hingga angin pun tak punya celah untuk melewatinya saking dekatnya mereka. [name] yang mendapat perlakuan seperti itu semakin merona, dan sedikit menggeliat akibat jemari Peter yang gencar mengelus punggung nya dari balik piyama yang ia kenakan.
"Kau sengaja memakai piyama seksi ini untuk menggodaku, hn?" tanyanya dengan tarikan napas yang terdengar berat lantaran dadanya bersentuhan dengan dada kenyal milik sang gadis.
"Aku—" [name] gelagapan, bukan karena tebakan Peter benar. Hanya saja ia sedikit bingung dengan sikap pemuda itu sekarang ini. Kenapa ia sangat mesum, pikirnya.
Sret
Tak ingin berlama-lama didalam pelukan Peter yang semakin membuatnya susah bernapas. [name] dengan tenaga nya yang terbilang kuat pun membebaskan diri dari belenggu sang pemuda, "Berhenti menggodaku seperti itu." ucap [name], "Kau pikir aku tidak bisa melakukan hal serupa, hn?" tanyanya dengan nada yang terdengar seperti bisikan. Kini ia berbalik menggoda Peter yang tak sedikitpun mengalihkan pandangannya pada sang gadis.
Peter jatuh cinta— untuk kesekian kalinya. Sungguh.
Kemudian [name] yang terduduk di atas perut Peter sedikit membungkukkan badannya, "Aku juga bisa." lanjutnya berbisik tepat di telinga Peter, hingga membuat pemuda itu sedikit meremang karenanya.
[name] menarik kembali kepalanya menjauh dari telinga Peter, ia lantas menatap sang pemuda dari jarak yang begitu dekat. Menarik ujung bibirnya sembari membelai lembut wajah tampan nan tegas milik Peter.
Ia lakukan itu cukup lama sehingga Peter sudah tidak tahan lagi akibat semakin tergoda dengan belaian sang gadis juga paras yang terlihat semakin cantik saat ia berada di atas tubuhnya.
Brak
Peter membalik keadaan, ia kini mengungkung tubuh [name]. Ia menyeringai menatap wajah sang gadis yang terlihat terkejut akan aksinya, "Kau membuatku gila." ucapnya berbisik tepat di telinga sang gadis, tak lupa sedikit meniupnya hingga [name] menggeliat dibawah kungkungannya.
Sebelum kembali menjilat daun telinga milik [name], Peter lebih dulu mengunci kedua pergelangan tangan sang gadis di atas kepala agar [name] tak memberontak. Ciuman nya kini menjalar ke area leher dan berhasil membuat [name] menggigit bibirnya demi tak meloloskan desahannya.
Melihat itu membuat Peter beralih ke bibir sang gadis dan langsung saja meraupnya. Tangan yang telah terbebas membuat [name] melingkarkan keduanya pada leher milik sang pemuda. Peter tersenyum disela ciumannya karena [name] membalasnya dan berusaha agar bisa menyamai permainan dirinya yang terbilang lebih mendominasi atas tubuh milik sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐏𝐞𝐭𝐞𝐫 ft. 𝐹𝑒𝑚𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟
Fanfiction"Kebangkitan seseorang yang telah tiada? Terdengar mustahil dan tidak masuk akal, bukan? Tapi, itu suatu anugerah yang nyata." ======================================= 𖡼𖤣𖥧𖡼𓋼𖤣𖥧𓋼𓍊 𝐏𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 : - 𝐊𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐨𝐨𝐜, - 𝐑𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐢𝐚...