Chap 5 : First Date

117 13 0
                                    

Maya mengenakan Gaun santai tanpa lengan berwarna putih dan cardigan garis-garis berwarna merah muda, dia juga merias tipis wajahnya.
Waktu sudah menunjukan pukul 4 kurang, sebuah pesan dari Zayne masuk, Maya tersenyum sumringah melihat isi pesannya dan segera memakai sepatunya.

Saat Maya bersiap akan membuka pintunya, seorang pria memakai pakaian kurir berdiri didepan pintunya dengan sebuah paperbag.

"Apakah titipan dari Tuan Sylus?"
"Apa anda Maya Chen?"
"Iya, aku terima yaa! terima kasihh" Maya meraih paperbag nya dan meletakan paperbag dengan sembarangan, lalu segera keluar kembali, Kurir itu masih memainkan Smartphone nya didepan pintu Maya.

"Ada apa?" Tanya Maya penasaran sang kurir belum pergi.
"Saya hanya ingin melapor bahwa paketnya telah diterima." Balas sang kurir.

Maya tanpa rasa curiga pun mempercayai sang kurir, dan dia segera berlari kebawah. Disana Zayne telah menunggu Maya dengan mobil Land Cruiser berwarna Hitam metalic nya.

Sang kurir gadungan tadi pun memotret Maya yang masuk kedalam mobil dari lantai 2 apartement menggunakan kameranya, tak lupa dia juga memotret plat nomor mobil pria yang menjemput Maya.

.

.

.

Sylus melihat foto-foto kiriman dari Luke, dan menangkap siluet pria yang tak asing, Sylus menyeringai, serta mengepalkan sebelah tangannya dengan kesal, lalu memukul meja dengan kepalan tangannya sangat keras ketika melihat salah satu potret pria itu memasangkan seatbelt pada Maya.

BRAKKK!!

Bunyi hantaman tinju Sylus pada meja terdengar sangat kuat. Untungnya meja dari Sylus ini terbuat dari bahan yang kuat dan dari kayu jati yang tebal.
Hingg akhirnya Sylus menemukan sebuah potret pria dengan jelas.

"Rupanya Dokter ini lagi..."Sylus tertawa kecil menutupi rasa amarahnya yang sangat membuncah.

'Kieran, segera lacak plat nomor LN 8902, mobil Land Cruiser Prado warna hitam metalic. Lacak dan suruh seseorang mengawasi pengguna mobil itu sekarang, dia seorang dokter bernama Zayne, pria berambut hitam, bersama seorang gadis bernama Maya Chen saat ini, aku tak tau dia pergi kemana sekarang." Perintah Sylus detail.

.

.

.

Kini Maya dan Zayne berada disebuah Cafe yang terletak dekat dirumah mereka dulu.

"Kau ingat? Kau selalu suka sekali dengan kue tiramisu di cafe ini"
"Tentu saja! Aku selalu mengingatnya! Bagaimana aku bisa lupa? Aku selalu merindukan rasa kuenya...tapi terlalu jauh dari apartementku sekarang untuk kemari." Balas Maya antusias.

Tak lama sebuah Tiramisu, macaron dan 2 gelas milkshake coklat dan regal tiba. Zayne memang sangat mengenal selera Maya, dan kebetulan mereka berdua sangat suka makan makanan cita rasa manis.

Sembari menikmati makanan mereka, mereka pun bernostalgia ria, dimasa mereka pertama kali bertemu, mulai bertetangga dan dimana hari Maya harus pindah rumah.

Maya dan Zayne sudah melalui banyak hal bersama, karena Zayne selalu hadir dihidupnya, bahkan sebenarnya keluarga Zayne ingin mengadopsi Maya yang saat itu sebatang kara setelah ditinggal sang nenek, sayangnya Maya menolak dan Zayne pun juga menolak, karena mereka saling mencintai secara diam-diam dan tak sanggup untuk menjadi saudara.

Tak terasa waktu sudah berjalan selama 2 jam, dan tanpa mereka sadari juga salah satu pelayan bayaran Sylus telah menempelkan penyadap suara dibawah meja mereka.

.

.

.

Maya dan Zayne telah selesai bercengkrama dan makan, waktu sudah menunjukan pukul 6 sore, langit mulai berubah warna menjadi jingga.
Dan posisi Cafe adalah sebuah pantai, sehingga sunset terlihat jelas dan sangat cantik. Maya memang sangat menyukai sunset, dia pun menatap sunset dengan riang.

GOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang