Bantuan

1.1K 208 68
                                    

Freyana yang saat ini sedang duduk berhadapan dengan Christy sang tangan kirinya terlihat mengepalkan tangannya, rahangnya mulai mengeras dengan pandangan mata yang mulai menajam.

Sesuatu yang dikatakan oleh Christy kini membuat hatinya dipenuhi oleh amarah dirinya pun dengan cepat bangkit sambil melempar kursinya kesembarang arah, Christy yang berniat menghentikan Freyana namun terlambat karena gerak Freyana yang terlalu cepat.

"Freya!! Tunggu dulu jangan gegabah" teriak Christy.

Namun Freyana tak menghiraukannya Freyana terus berjalan menuju markas VFA, karenanya meski Christy masih terluka dirinya lebih memilih mengikuti Freyana yang sedang dilanda emosi itu.

"Ini yang gue takutin kalo bilang ke dia, harusnya gue pastiin lebih dulu" gumam Christy menyesal.

Brakkk

Suara tendangan dari pintu membuat seluruh anggota VFA mengalihkan atensinya disana mereka melihat Freyana dengan emosi yang meledak ledak, Muthe yang penasaran pun mendekatinya hendak bertanya.

"Kenapa Fre?......." Belum sempat Muthe menyelesaikan ucapannya Freyana sudah mendorongnya membuat dirinya jatuh.

Fokus Freya kini hanya tertuju pada gadis berdarah jepang yang kini tengah menatapnya dari pojok markas itu, Muthe terus memandanginya hingga kini Christy juga menyusul dan membantu Muthe untuk berdiri.

"Ada apa Chris? Kok Freya bisa ampe emosi gitu" tanya Muthe saat sudah berdiri.

Christy tersenyum tipis sambil merangkul pundak Muthe,
"Liat aja!" Bisiknya.

Bugh

Satu tinjuan dari Freyana yang mampu membuat Fiony terpental dan mengeluarkan darah dari sudut bibirnya, Marsha yang melihatnya pun sedikit terkejut dengan itu namun dirinya pun masih menganalisa apa yang terjadi.

"FIONY!! Apa yang lo lakuin selama ini HAH!!" Hardik Freya dengan mencengkram kerah Fiony.

"Apa yang lo maksud Fre?" Tanya Fiony sedikit kesusahan karena cengkraman Freyana.

Membuat Freyana semakin geram lalu satu tinjuan kembali dilayangkan untuk gadis ini,
"JAWAB JUJUR!!" Teriak Freyana.

Jessi menatap tingkah Freyana dengan senyum tipisnya,
"Jadi bener dugaan gue selama ini" benak Jessi yang hanya memperhatikan saja.

Sma Angkasa

Disini pertempuran Red Crows dan fraksi Gitroops mulai terjadi bahkan Chika dan anak buahnya sudah ikut bergabung melawan Michelle dan Sinka, meski terlihat tak mendominasi namun Gita tak menyerah dirinya terus menghajar semua kroco Red Crows.

Bugh

Bugh bugh

Elli yang sedari tadi menghadang petinggi Red Crows kini sudah terlihat kewalahan energinya sangat terkuras,
"Kita gak bisa harus bertahan gini, Gracia!! Kita harus pukul mundur geng sialan ini" ucapnya kepada Gracia.

Memang keduanya kini jaraknya tak berjauhan membuat mereka tak susah untuk berkomunikasi, disisi lain kini Gita sedang berhadapan dengan rival Shani semasa dirinya kelas dua Sma.

Michelle yang kini harus dihadapkan oleh Gita kembali tersenyum sembari mengingat saat Gita menantangnya dulu,
"Udah sehebat apa lo sekarang? Masih berani ngelawan gue?" Ucap Michelle meremehkan Gita.

Gita yang merasa geram pun kini menatap tajam Michelle, aura dingin miliknya semasa berada di Sma Ksatrya kini kembali,
"Gak usah banyak bacot deh! Apa sebenarnya tujuan lo saat ini?" Ucap Gita.

The Presence Of A New Leader (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang