Aku menulis diriku dalam kamu di setiap aksara yang tak pernah sampai.
Dia, hanya sebuah puisi masa lalu, terus terhenti di bait yang kau tinggalkan.
Sementara langkahmu seperti berbalik, seakan ingin merajut kembali cerita usang.
Tak ada yang perlu aku takutkan, sebab jika benar berbalik membuatmu bahagia, silakan.
Tak ada yang perlu aku sesali, sebab semua telah berjalan sesuai alurnya.
Jika kembali membuatmu merasa tenang, biarkan waktu yang menjadi saksi diamnya.
Namun aku takkan membenci perpisahan, sebab ia mengajarkan cara bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Bentala
PoetryHanya kumpulan kata dan kalimat dari isi kepala walaupun ada beberapa juga dari isi hati. Dengan sebutan puisi, memoar, sajak apapun itu namanya aku tak peduli.