Aku tuh gak bakal bosen-bosennya bilangin kalian buat Vote! Karena apa? Ga papa, cuma pengen hehe!
Vote ya ngab, vote tuh gratis! Oke?
;]
Disebuah ruangan gelap, terdapat dua orang pemuda sedang tertidur di kasur.
"Mmm ...."
Salah satu dari mereka terbangun.
"Coki, sekarang jam berapa?" tanyanya, ya dia adalah Tristan.
[ Tris, sekarang sudah pukul 2 pagi. ]
"Uh... aku ketiduran ya?"
[ He'em ]
"Huh... gue haus, dah lah gue pengan ke dapur."
Tristan menggosok matanya, lalu melihat sekitar. Pandangannya memandang Abang ke duanya, Kelvan.
Perlahan Tristan turun dari kasur, lalu dengan hati-hati berjalan keluar dari kamar.
Tristan pun menuju dapur.
"Nah, ini benerlan halannya?" batin Tristan.
Tristan pun menemukan dapur, ia langsung mengambil gelas secara perlahan dan mengisinya dengan air.
Glup.
Glup.
Glup.
"Ah, segernya ...." desah Tristan lega.
Deph.
Sebuah tepukan di bahu Tristan, membuatnya terkejut hingga hampir berteriak.
Namun, mulitnya di bekap ileh sebuah tangan besar.
"Akhmmm...?!"
"Shh ... it's me, don't be afraid ...." bisik seseorang itu di telinga Tristan.
Tubuh Tristan menegang dan bulu kuduknya berdiri.
"Pftt ... kok jadi tegang? I'm not bite ... yet." bisik orang itu.
Tristan menelan ludahnya kasar, wajahnya merona malu.
"Mmm...! MmmM?"
"Oh? Sorry~" orang itu melepaskan tangannya dari mulut Tristan.
"So? Kamu ngapain di sini malam-malam, hm?" tanya orang itu.
"U--uh ... Tristan haus ...," cicit Tristan.
"Haus?"
"I--iya ...,"
Orang itu menatap Tristan lamat, bibirnya menyunggingkan senyuman indah.
Kedua orang itu saling pandang, Tristan terpaku pada mata otang itu.
Mata kecoklatan yang indah dan menawan, hampir seperti menghipnotis.
"Puas mandangnya, hm?" ucap orang itu memecahkan kbeningan.
Wajah Tristan memerah, dengan cepat menundukan kepalanya menatap kakinya.
Orang itu terkekwh pelan, tawanya hampir seperti sedang menidurkan.
Orang itu membungkukan tubuhnya sedikit, tangannya terangkat untuk mwnyelipkan rambut Tristan ke telinganya.
"I love when your face blushes, so cute and ... beautiful~" bisiknya di telinga Tristan.
"Uh ... huh?"
Tristan semakin memerah, jantungnya berdebar-debar.
Orang itu tersenyum melihat Wajah Tristan semakin memerah, dia meniup telinga Tristan pelan.
Glup!
Tristan merasa kesemutan dan merinding, ia tak yakin harus melakukan apa.
Pikirannya sudah kosong, ia terlihat ling lung dan bingung sekarang.
Orang itu kembali terkekeh.
"Hazriel Carel Augustine."
"Huh?"
"My name, Baby. Hazriel Carel Augustine." bisik orang itu, yang bernama Hazriel.
°• Hazriel kita panggil Riel aja ya! •°
Tristan hanya mengangguk kaku.
"That's my goodboy, jangan pernah melupakan namaku. Understand?" ucap Riel sambil menyeringai.
"I-iya...," cicit Tristan.
Riel mundur selangkah, ia menatap Tristan dengan tatapan tak terbaca.
Cup!
Tristan merasakan sesuatu yang lembut di pipinya, ia pun memerah saat menyadari bahwa bibir Riel lah yang ada di pipinya.
"Good night, Baby. Kembalilah ke kamar, aku dulyan. Jangan tidur terlambat, mengerti?" Riel tersenyum puas, lalu bergerak pergi dari dapur.
Tristan menatap punggung pemuda itu, membuat jantungnya berdebar kencang.
"Coki, gue kayaknya gak mau bikin protagonis pria jatuh cinta sama aku. Aku udah suka sama dia!"
[ ...? ]
[ Tapi, Tristan ..., ]
"Kenapa? Gak bisa, ya?"
[ Aduh, Tris! Jangan tanya sama saya, tanya sama Author aja! Bingung aku tuh! ]
"Ih, kamu mah!"
[ Emang bener, Tris. Kamu tanya aja sama Author, dia kan yang buat kamu! ]
"Huh, oke deh!"
.
.
.
.
Tbc.
Jadi gimana guys? Tristan udah jatuh cinta sama satu karakter nih! Tapi tenang aja, Tristan bakal tetep ngeharem kok!
Bikin Tristan cuma sama Riel di novel 'Kapten Basket Milik Gadis Populer' atau Tristan bakal ngeharem di novel 'Kapten Basket Milik Gadis Populer'?

KAMU SEDANG MEMBACA
Tristan Raditya Fernandez
FantasíaTristan Raditya Fernandez Seorang pria berumur 16 tahun, yang duduk di bangku kelas 3 SMA Tristan memiliki wajah tampan dan cantik sekaligus, tingginya hanya 171 cm Tristan di sukai oleh banyak orang, karena Tristan terkenal baik, polos dan tidak so...