Rutinitas pagi Raquel masih sama seperti biasanya, bangun jam enam berangkat ke sekolah jam setengah tujuh. Dan seperti biasa lagi Raquel akan melewati sarapan paginya dan tak lupa dengan panggilan Galen yang setiap hari selalu memanggil namanya agar sarapan bersama tapi lagi lagi Raquel menolak dan menatap Galen dengan sinis.Setelah keluar dari rumah, Raquel pergi ke sekolah seperti biasa menaiki sebuah angkot yang sering ia tumpangi hampir setiap hari kecuali hari Minggu.
Raquel menghela nafasnya saat ia berhasil naik ke dalam angkot yang masih sepi penumpang. Telinganya ia sumpel pake earphone.
Raut wajah Raquel selalu saja muram setiap kali mamang angkot melihatnya, ia ingin menanyakan nya tapi tak berani karena tak cukup dekat untuk menanyakan hal seperti itu.
Sepuluh menit di perjalanan, akhirnya angkot yang Raquel tumpangi sudah sampai di sekolahnya. Raquel buru buru turun dari angkot dan langsung memberikan uang lima ribu pada mamang angkot.
Kemudian ia berjalan masuk ke dalam sekolah yang masih sepi hanya ada Pak Sumanto si penjaga gerbang.
Raquel tidak langsung pergi ke kelasnya, ia memilih untuk pergi ke kantin terlebih dahulu untuk mengisi perutnya. Ia lebih memilih sarapan di kantin daripada di rumahnya apalagi kalau Rama sedang berada di rumah, Raquel paling malas bertemu dengan Rama.
"Bu, bubur ayam satu sama teh anget" Kata Raquel pada Mbok Darmi penjual bubur ayam yang sudah terkenal di sekolahnya Sakura.
"Baik non!" Ucap Bu Darmi.
Raquel pun duduk di bangku yang ada di sana, ia mengeluarkan sebuah buku pelajaran untuk sekedar membacanya, karena kalau tidak salah ingat hari ini di kelasnya ada ulangan harian.
Tiga menit menunggu, Bubur ayam Bu Darmi akhirnya datang .
"Makasih Bu" Ucap Raquel sambil senyum tipis.
"Neng, kalau senyum ternyata cantik juga" Ucap Bu Darmi tiba tiba membuat Sakura menatap ke arahnya.
"Makasih Bu, Bu Darmi juga cantik" Balas Raquel membuat Bu Darmi tersipu malu.
"Yauda atu non, selamat menikmati" Ujar Bu Darmi
"Iya Bu"
Setelah Bu Darmi pergi, Raquel pun langsung menyantap Bubur Ayam favorit nya itu tanpa menyisakan sedikit pun.
Setelah selesai sarapan, Raquel kembali membuka dan membaca buku tadi yang sempat ia keluarkan dalam tasnya.
Tak terasa jam yang melingkar di tangannya sudah menunjukkan pukul 07.10 sebentar lagi bel masuk berbunyi dan pasti sekolah sudah penuh di isi oleh siswa-siswi yang akan melaksanakan kegiatan belajar.
Raquel pun meninggalkan kantin setelah membayar bubur ayamnya untuk menuju kelasnya.
Setelah sampai di kelas, ia tak melihat sosok yang selalu ia kagumi setiap harinya. Tempat duduknya masih kosong.
Raquel tidak mempermasalahkan itu, ia kemudian duduk di tempatnya yang paling pojok.
Raquel sudah biasa tidak di anggap di dalam kelasnya meskipun sudah bertahun tahun tapi tak ada seorangpun yang mengganggap dirinya ada, bahkan laki laki yang ia kagumi pun tidak pernah tahu bahwa dirinya ada tepat berada di belakangnya.
Meskipun ada, Raquel tetap tidak pernah terlihat di mata teman teman sekelasnya. Raquel tidak pernah mengganggap hal itu serius karena ini juga salah dirinya yang tak bisa bergaul dengan orang-orang sekitarnya atau lebih tepatnya ia selalu menutup diri saat ada orang yang mau menjadi temannya.
Bersamaan dengan bel berbunyi, Raiden dan Aidan masuk kedalam kelas.
Raiden berjalan ke tempat dimana Raquel berada, jantung Raquel sudah tidak karuan karena tiba tiba orang yang ia kagumi berjalan mendekat ke arahnya sambil menatap nya dengan intens.
Setelah sampai Raiden mengebrak meja milik Raquel membuat seisi kelas terkejut dan tentunya Raquel juga ikut terkejut dan bertanya tanya tentang masalah apa yang telah dirinya perbuat.
"Lo Raquel Anastasia?!" Tanya Raiden sambil menaikkan sebelah alisnya.
Raquel menatap Raiden tidak percaya karena laki laki yang selama setahun ini ia sukai menyebutkan namanya.
"Iya, ada apa?" Jawab Raquel berusaha untuk tidak gugup.
Raiden memperlihatkan ponsel miliknya pada Raquel membuat Raquel mengernyitkan kedua alisnya.
"Ini Lo kan? Raquel Anastasia?!" Tanya Raiden lagi.
Raut wajah Raquel tidak bisa dia sembunyikan saat Raiden menunjukkan sebuah Akun media sosial dengan nama dirinya, keterkejutannya itu membuat Raiden percaya bahwa memang akun ini milik gadis yang ada di hadapannya.
Raquel menelan ludahnya, gugup yang tadi ia rasakan kini semakin bertambah saat Raiden mempertanyakan hal itu.
"Karena Lo gak diam aja, berarti fiks ini Lo kan! Dan mulai sekarang Lo jadi pacar gue" Ucap Raiden sambil tersenyum miring.
Bagai di sambar petir di siang bolong semua isi kelas terkejut mendengar perkataan Raiden di akhir kalimatnya termasuk Raquel yang langsung melotot ke arah Raiden.
"Pacar? Maksudnya?" Tanya Raquel akhirnya bersuara.
Meskipun gugup ia tetap harus bertanya tentang alasan dirinya harus jadi pacar dadakan Raiden.
"Karena Lo udah masang foto gue di akun media sosial Lo, jadi Lo harus jadi pacar gue" Kata Raiden raut wajahnya biasa saja.
"Tapi itu bukan Lo" Kata Raquel mencoba berbohong.
"Terserah Lo, mulai sekarang Lo pacar gue. Mau gak mau kita udah pacaran dan gak ada penolakan " Ujar Raiden dengan senyuman evilnya.
Tubuh Raiden berputar ke arah depan dimana teman seisi kelasnya masih menatap dirinya dengan raut wajah terkejut nya.
"Untuk Lo semua! Siapapun yang mengganggu pacar gue, Lo semua berhadapan sama gue. Raiden Darren " Ujar Raiden dengan keras membuat seisi kelas menatap nya tidak percaya.
Setelah Raiden mengucapkan itu ia kemudian pergi begitu saja, untung kelas sedang jamkos karena Bu Desi halangan hadir.
Setelah kepergian Raiden dan Aidan, semua isi kelas langsung menatap tak suka pada Raquel. Ralat tidak semuanya hanya para kaum hawa saja yang menatap tidak suka pada Raquel.
Desas desis teman sekelasnya mulai terdengar di telinga Raquel.
Raquel hanya menghela nafasnya pasrah, setelah kejadian hari ini di pastikan hidupnya tidak bakalan aman sama sekali apalagi kalau nanti seisi sekolah mengetahui kalau dirinya kini sudah menjadi pacar dadakan seorang Raiden Darren Akira cowok terganteng di SMA Garuda.
Tapi akan Raquel hadapi apapun yang terjadi, karena ini kesempatan langka kapan lagi dirinya bisa menjadi pacar seorang Raiden laki laki yang sudah ia kagumi selama setahun ini.
____
18 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Padamu, Yang Mencintaiku
Teen FictionRaquel adalah gadis pendiam sekaligus jarang bergaul dengan orang-orang. Di kelasnya ia tak terlihat meskipun ada. Raquel menyukai seorang laki laki bernama Raiden yang di juluki si Trouble maker SMA Garuda. Raquel juga tidak mengerti kenapa ia bis...