Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"bang..." panggil gue ke bang Sunghoon
"kenapa?" tanya nya
"abang gak salah tuh kasih surat skors ke Harin?" tanya gue dan bang Sunghoon tertawa garing. Padahal gue lagi gak ngelawak.
"gue kasih surat skors ke dia biar kapok. Tapi kayanya engga, buktinya pas dikasih surat skorsnya, dia malah seneng.Bahkan Yoshi sampe meragukan kesehatannya" jawab bang Sunghoon dan gue menjitak kepalanya.
"asal lo tahu ya bang, semakin lo buat Harin kapok, semakin Harin menjadi jadi. Dia bukan tipe cewe yang cepet kapok" ucap gue dan bang Sunghoon hanya tersenyum pasrah.
"gue lelah ngurusin dia.Makanya gue kasih skors selama 5 hari. Tadinya mau seminggu tapi abangnya kagak mau. Katanya kelamaan" ucap bang Sunghoon.
"coba deh bang, seminggu aja lo gak perhatiin Harin. Gue pengen tahu perubahannya gimana" ucap gue sambil menepuk pundak bang Sunghoon lalu keluar dari kamarnya.
Gue jalan ke arah ruang tengah untuk ngambil jaket denim gue. Tiba tiba hp gue bunyi. Pas gue cek ternyata dari Harin.
Harin is calling...
"kenapa?"
"woy, jalan jalan yuk. bosen gue dirumah"
"elah lo, kenapa engga istirahat aja?"
"pengennya gitu, tapi pas ngeliat instagramnya jisung dkk pada ke mall. gue jadi pengen"
"ya elah, ke mall doang. Palingan pada main di timezone"
"pengen~"
"najis, gak usah manja gitu nadanya"
"dasar, lo kosong gak hari ini? gue pengen jalan jalan sama lo"
"kosong sih, emangnya mau kemana beb?"
"mau ke neraka, ikut gak?"
"amit amit 7 keturunan. Serius weh"
" kita ke lotte world yuk"
"oke deh. kapan lagi gue jalan jalan sama alien kek lo"
"kapan kapan maz"
"ya udah, gece. gue ke rumah lo"
"iye"
tut
Gue pun tersenyum dan jalan menuju garasi untuk manasin mobil.
Yeonjun pov end
"bang gue pergi dulu ya" ucap gue ke bang Tiway. Bang Tiway yang lagi selonjoran di sofa pun bangun dan menatap tajam ke arah gue.
"sama siapa?" tanya nya dengan nada yang dibuat buat. Gue memutar mata dengan malas dan berdecak,
"sama Yeonjun lah, ya kali sama Lucinta Luna". Bang Tiway menatap gue curiga dan kali ini ia sampai mengendus endus seperti anjing.
"tumben pake parfum, mau kencan ya?" tanya bang Tiway sambil mengendus endus jaket hitam gue.
"kalo iya kenapa?" tanya gue dengan cengiran. Detik itu juga bang Tiway kaget hingga rahangnya jatuh kebawah.
"Dating dengan sicurut itu? Tapi kapan?kok gak ngasih tau Abang lo ini Rin? Berarti pj dong" ucapnya sambil menatap gue dengan muka jailnya.
mau aja di bo'ongin- batin gue
"lo percaya kalo gue mau kencan sama Yeonjun?amit amit cabang bayi" ucap gue sambil menepuk jidat.
Dan kalian tahu reaksi bang Tiway gimana?
"baguslah. Masih jomblo. Sama kaya gue kan ya, jadi kalo bisa kita jomblo sampe sarjana ya" ucap bang Tiway sambil ngerangkul rangkul pundak gue.
"amit amit dah ampe sarjana"gumam gue.
"Ehh bang,kk Jihoon sama kk Younghoon kok kagak pernah kesini lagi dah?"tanya gue
"Ya iya lah mereka sibuk kerja"jawabnya
"Gak kayak lo kan bang, pengangguran"cibir gue yang membuat bang Tiway langsung nonjok kepala gue
"Heyy,gue ini maha siswa,lagian gue juga lagi nyusun skripsi terakhir nih,biar pekerjaan gue lebih bagus dari pada mereka hm"jawab nya
"Iyah dah bang"
Tiba tiba ada bunyi klakson mobil dan pas dilihat dari jendela ternyata itu Yeonjun. Gue pun keluar dan berdecak kesal melihat wajah sok tampan milik Yeonjun.
Manusia keturunan adam itu menyisir poninya kebelakang dan sebagai penutupannya ia mengedipkan mata kanannya.
Kalo cewe lain mah bakalan mimisan atau gak teriak teriak. Kalo gue? ah, rasanya semua isi diperut gue mau keluar aja. Jijay parah.
"kiw kiw kiw, bebeb kesayangannya udah disitu. Pergi sono" ucap bang Tiway sambil mendorong punggung gue. Gue mengacungkan jari tengah gue ke arah bang Tiway, dan ia hanya tertawa.