09. Di cium mantan?

20 5 2
                                    

       “Lo sekarang tinggal disini, Na?" tanya Albian saat  melihat gedung apartemen yang menjulang tinggi di hadapannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       “Lo sekarang tinggal disini, Na?" tanya Albian saat  melihat gedung apartemen yang menjulang tinggi di hadapannya itu. Apartemen yang termasuk dalam kategori elite. Ia merasa sedikit heran, pasalnya yang ia tau, Yuna tinggal di kost-an sederhana, dan sekarang? Apa yang ia tidak ketahui tentang mantannya itu. Apa mungkin Yuna sebenarnya tidak mengalami kebangkrutan, dan selama dua minggu ini hanya berpura-pura saja? Pertanyaan yang terus berputar di otak Albian.

      Yuna mengangguk seraya tersenyum tipis. Sangat tipis, tidak seperti biasanya. "Makasih ya, udah anter gua balik," lalu turun dari motor Vespa milik Albian.

      Albian mengangguk, saat melihat Yuna yang kesusahan membuka helmnya itu, lelaki itu berniat membantu. "Na, gua bantu bukain, ya."

      "Eh gak usah!" tolak Yuna, tapi tetap saja Albian kekeh membantunya. Saat ini tatapan mereka saling bertubrukan. Menatap satu sama lain.

      Albian menghela napasnya pelan, entah kenapa matanya itu malah fokus untuk terus menatap ke arah bibir tipis ranum Yuna. Hal yang paling ia sukai dan candu baginya.

      Setelah membantu Yuna untuk melepas helmnya itu, Albian mendekatkan kepalanya pada wajah Yuna, dengan sengaja ia mencium bibir mungil Yuna seraya melumatnya sejenak. Hal itu membuat Yuna terdiam sesaat.  Bagaimana tidak? Ia mendapatkan serangan dadakan dari mantan nya itu, terkejut? Sangat!

      Albian yang melihat ekspresi Yuna yang terkejut seperti itu. Terkekeh kecil, baginya Yuna sangat menggemaskan.

Cup!

Sunyi

Senyap

      Yuna terpaku dengan apa yang terjadi barusan, kejadiannya secepat kilat dan tanpa ia duga, deru napas lelaki itu masih bisa Yuna rasakan.       

      Melihat perempuan itu yang diam saja dengan tatapan kosong membuat Albian menarik senyumannya miring. Tangan kirinya mengusap dengan lembut pipi Yuna yang terlihat merah merona itu.

      "Bibir lo itu masih bikin gua candu, Na," bisiknya dengan senyum menggoda seraya terus menatap lekat ke arah bibir tipis perempuan itu. Jika saja Yuna masih jadi miliknya, ia tidak akan membiarkan Yuna terlepas begitu saja.

🦋🦋🦋

      Setelah sampai di apartemennya, Yuna langsung merebahkan tubuhnya itu di kasur, ia mengusap wajahnya dengan kasar, mencoba menetralisir rasa kekesalannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Setelah sampai di apartemennya, Yuna langsung merebahkan tubuhnya itu di kasur, ia mengusap wajahnya dengan kasar, mencoba menetralisir rasa kekesalannya itu.

      "Sialan, anjir!"

      "Cowok kurang ajar."

       "Bibir gua sekarang jadi ternodai kan."

       "Bisa-bisanya lo, Aan, ambil kesempatan dalam kesempitan. Dasar brengsek!" Rasanya Yuna ingin menangis sekencang-kencangnya.

      "Albian Raharja, cowok kamvret!" Teriaknya.

      "Seharusnya tadi gua tampar dia anjir," ucapnya dengan menggebu-gebu.

      "Ntar kalo dia sangkanya gua keenakan, gimana?" Yuna mengatakan itu dengan suara yang bergetar, ia benar-benar malu. “Padahal jelas enakkan di cium mas Abay.”

      "Anjir banget anjir banget!"

      Yuna langsung menutupi wajahnya dengan boneka berbentuk kuda poni pemberian dari Abay. "Mas Abay maafin Yuna, mas" sesalnya berucap lirih.

      "Pokonya gua harus hapus bekas bibir busuk sih cowok sialan itu, gak mau tau!"

      Yuna berpikir sejenak. Saat ia mendapatkan ide cemerlang, perempuan itu langsung bangkit dari posisinya. Matanya itu menatap bingkai foto yang berada disudut kamarnya.

      Yuna menarik sudut mulutnya membentuk senyuman.

      "Setelah Mas Abay pulang, gua harus minta dicium lagi sama dia," ucap Yuna dengan semangat.

      "Harus!"

Ampun deh sama Yuna, ada aja kelakuannya🙂🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ampun deh sama Yuna, ada aja kelakuannya🙂🙏🏻

Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak ya, satu vote dari kalian sangat berarti untuk aku❤️

Mau bilang makasih untuk yang rutin baca, bahkan sempetin untuk kasih vote, aku pantau kok, kalian baik banget ❤️

Masih sepi? akan tetap aku terobos 💃🏻

Sekarang tuh lagi maraknya plagiat ya? Aku jadi takut deh, takut banget Abayyuna ku di plagiat gitu aja, walau cerita aku belum bagus-bagus banget, tapi kan manusia-manusia bodoh kayak si plagiat gitu mah tetep wae gass plagiat gak mandang penulis kecil atau besar.

Bukan sesama wattpad aja, tapi dari apk fizzo rata-rata, ini yang bikin aku takut, karena aku gak tau menau tentang aplikasi itu, jangankan baca di sana, daftar aja gak pernah. Jadi, kalo kalian menemukan cerita yang hampir sama banget plek ketiplek kayak Abayyuna, segera laporkan ke aku ya, mohon banget.

Aku nulis Abayyuna ini udah dari 2022, tapi baru sampe 11 part aja, dan sekarang aku lanjutkan kembali. Sampe begadang loh aku buat nulis Abayyuna, aku juga nulis au di apk X, tau sendiri kalo ada yang typo, harus cari mentahan foto, belum lagi harus buat fake chat, satu kata gak sesuai langsung mulai dari awal. Bukan bermaksud untuk berkeluh kesah, tapi coba deh simpati dikit, sesama manusia kan?

Untuk para plagiat di luaran sana cepet-cepet sadar deh ya!

Abayyuna: JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang