Jeno sekeluarga akan berangkat ke Canada untuk mengunjungi adik Jisung yang baru saja lahir seminggu yang lalu. Ya, di usianya yang ke sepuluh tahun Jisung resmi menjadi kakak. Jika saja Young Ok masih hidup, ia akan melihat ketiga cucunya bahagia bersama keluarga kecil mereka masing-masing. Bonus enam cicit yang sangat menggemaskan.
"Ibu, boleh bawa ini ?" Tanya Junho sembari memeluk boneka kucing orennya, kado ulang tahun dari David.
"Buat apa Kak ? Nanti kopernya penuh kalau kamu isi boneka itu.." Jawab Haechan mencoba memberi pengertian pada si sulung. Junho tampak lesu namun perlahan meletakkan kembali bonekanya di ranjang.
"Kak Nono nanti kan di sana ketemu Kak David, tidak perlu boneka Kak David, nanti kakak bisa langsung bobok sama Kak David di sana." Ujar Haechan sembari menangkup pipi gembul putranya. Junho lalu tersenyum lebar, "Ibu benar. Ayahhh, ayoo cepat Nono tidak sabar ketemu Kak David !!" Junho lalu berlari keluar mencari keberadaan ayah dan adiknya.
"Kakak ssuttt !"
"Ups !"
"Maaf ayah !"
"Iya Nak, duduk sini..Ibu mana ?" Jeno menepuk ruang kosong di sampingnya. Meminta Junho agar duduk dengan tenang dan tidak berisik. Pasalnya si kecil Donghyuck baru saja terlelap, bisa rewel lagi nanti kalau bangun. Maklum, Donghyuck sedang memasuki masa untuk berhenti menyusu. Jadi akhir-akhir ini si bungsu sering menangis ketika dilarang menyusu pada ibunya.
"Adek bobok terus.."Alih-alih menjawab pertanyaan ayahnya, Junho lebih memilih memainkan pipi gembul Donghyuck. "Hihihi, lucu sekali.." Satu kecupan lembut berhasil dicurinya dari sang adik.
"Jangan diganggu Kak, Ibu mana ?" Lagi, Jeno bertanya. "Di kamar kakak, lagi susun-susun baju." Jeno hanya ber 'oh' ria mendengar jawaban putranya.
Tak lama Haechan pun datang, bergabung dengan keluarga kecilnya di ruang televisi yang masih menampilkan serial Masha and The Bear dengan volume yang cukup rendah.
"Adek sudah bobok ?" Haechan memindahkan Donghyuck dalam gendongannya secara perlahan sembari menepuk halus pantat si kecil.
"Baru saja lelapnya, kopernya si Kakak sudah beres ?" Haechan mengangguk menjawab pertanyaan Jeno.
"Pindah yuk, besok kan harus bangun pagi.." Ajak Haechan untuk pindah ke kamar. Jeno sudah siap berdiri bersamaan dengan Haechan. Namun Junho masih tetap di posisinya. Menikmati serial Masha and The Bear.
"Ayo Kak, mau bobok di kamar Ayah atau di kamar kakak sendiri ?" Ajak Jeno berusaha mengalihkan atensi Junho.
"Kakak masih mau nonton, Mashanya belum habis.."
"Kakak besok harus bangun pagi lhoo, ayo bobok Nak.." Kembali Haechan mencoba membujuk si sulung. Namun Junho tetap pada posisinya. Jeno sekilas melihat jam pada ponselnya, "Kamu ke kamar dulu aja, nanti kakak aku yang temani."
"Pastikan anaknya bobok ya, Yah..Jangan terlalu larut."
"Iya sayang, aman-aman.." Jeno berucap lalu mencium kening istrinya.
"Kak, nanti kalau Ayah suruh bobok, bobok ya..Ibu mau ke kamar dulu sama adek."
"Iya sayang, nanti kakak bobok kok." Baik Jeno maupun Haechan tercekat mendengar perkataan si sulung.
"Heh apaan sayang sayang ! Panggilnya Ibu ya bukan sayang !" Protes Jeno pada putranya.
"Ihh tapi kan Nono juga sayang Ibu masa tidak boleh panggil sayang juga."
"Tidak boleh !"
"Hihihi maaf Ayah.." Junho terkikik geli, lucu rasanya menggoda sang ayah. Sementara itu, Haechan sudah melenggang pergi ke kamar meninggalkan perdebatan kecil antara suami dan putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA NONO [NOHYUCK] ✔️
RomanceUntuk Haechan yang dunianya sudah runtuh-Nono Cast : Nohyuck (GS)