Part 1

1.1K 152 14
                                    

"Kak Indahhhhh," panggil Kathrina saat melihat Indah yang baru saja turun dari ojek onlinenya, "sini sini sini," ucapnya lagi sambil memberikan gestur tangan, menyuruh gadis cantik asal Jambi itu mendekat ke arahnya.

Indah menurut, berjalan ke arah Kathrina yang sudah tersenyum lebar, "kenapa Atin?" Tanyanya sesaat setelah berada di depan bungsunya gen sembilan itu.

"Kangen," ucap Kathrina sambil merentangkan tangan yang disambut baik oleh Indah dengan cara memeluknya erat, "aku kangen banget sama kamu tau kak Indah."

Sementara Indah terkekeh saat tubuhnya mulai digerakkan ke kanan dan ke kiri oleh Kathrina, "udah udah udah, jangan digoyang-goyangin dong Atin, pusing nih aku nanti," ucapnya yang langsung dibalas kekehan oleh Kathrina.

"Sorry kak Indah," jawabnya setelah melepaskan pelukan mereka dan memindahkan tangannya ke lengan Indah, "kita gandengan aja ya," lanjutnya yang diangguki oleh gadis asal Jambi itu.

Tempat latihan mereka sudah mulai ramai di isi oleh member yang rencananya akan tampil di berbagai event off air, "udah rame aja tumben," ucap Indah pelan.

"Iya, karena minggu depan kita tampil di banyak tempat jadi pada latihan hari ini," balas Kathrina yang dibalas anggukan oleh Indah tanda jika gadis cantik itu mengerti.

Meletakkan tas kemudian mengambil beberapa perlengkapan untuk latihan, "kamu udah makan belum?" Tanya Indah pada Kathrina yang masih setia di sebelahnya.

"Udah," balas gadis yang lebih muda, "tadi aku berangkatnya bareng sama kak Gita trus cari makan dulu deh baru ke tempat latihan," lanjutnya sambil mendekatkan diri pada Indah.

Sementara Indah mengangguk pelan, "kamu beneran udah jadian sama kak Gita?" Tanyanya sambil terkekeh, apalagi saat melihat lengkungan lebar dari bibir Kathrina.

"Iya dongggg," jawabnya dengan nada antusias, "Kathrina nih bossss!" lanjut gadis yang dikenal jago dance itu dengan sombongnya.

Berhasil menaklukan kulkas jeketi, jadi wajar saja sombong begini.

Lagi-lagi Indah tertawa melihat reaksi Kathrina atas pertanyaannya, "kayaknya aku harus bilang terimakasih sama kak Gita deh," ucapnya yang dibalas tatapan tanya oleh yang lebih muda, "soalnya semenjak pacaran sama kak Gita, kamu jadi jarang gangguin aku malem-malem."

"Ihh kak Indahhh," rengek Kathrina yang kembali mendatangkan tawa dari Indah, "kok gitu sih," lanjutnya sambil bersedekap, indikasi ngambek.

"Eits, udah 18 tahun ngambeknya harus dikurang-kurangin," ucap Indah yang dibalas gelengan oleh Kathrina, "kan udah dewasa, ayo mana dewasanya Atin."

Dengan segera Kathrina melemparkan tatapan menggoda sembari menggigit bibirnya, "heh! bukan dewasa yang ituuuu!" omel Indah yang kali ini berhasil membuat si bungsu tertawa lepas.

Tak jauh dari tempat Kathrina dan Indah bercanda, ada Oniel yang sedang bingung antara mau bergabung dengan dua gadis cantik itu atau tetap di tempatnya sekarang.

"Lah kak Oniel masih bawa tas," ucap Freya dengan kerutan di dahinya, "gak di taro di dalam aja?" tanyanya lagi yang kali ini berhasil membuat gadis manis itu gelagapan.

"Eh, i—iya ini baru mau masuk hehe," jawabnya sambil melangkah ke arah ruang ganti, tempat dimana Indah dan Kathrina berada.

Sementara Freya semakin mengerutkan dahinya melihat Oniel yang terlihat begitu aneh, namun kebingungan itu segera berakhir saat melihat Indah dan Kathrina yang sedang bercanda di ruang ganti.

"Pantesan kek ragu-ragu gitu," ucap Freya pelan sembari menggelengkan kepalanya, "memang masalah percintaan para kapal memberi di jeketi ini gak ada habisnya," lanjutnya sambil berjalan ke arah dapur untuk mengambil makanan.

Di lain sisi, Oniel yang baru saja masuk ke dalam ruang ganti berhasil menarik perhatian Kathrina dan Indah yang semula masih asik bercanda.

"Eh kak Oniel," sapa Kathrina dengan senyum yang terlihat sedikit canggung dan tak berapa lama gadis itu kembali berkata, "kita duluan ya kak," setelahnya ia menarik tangan Indah agar keluar dari ruang ganti, meninggalkan Oniel sendiri.

Dan hal itu berhasil membuat Oniel menghela napas panjang sembari menyandarkan tubuhnya di dinding, "bahkan Atin juga ngejauhin gue," lirihnya sambil memejamkan mata, mencoba untuk menetralkan perasaannya sendiri.

Entahlah, semenjak Oniel speak up masalah gimik Ondah beberapa waktu lalu, berhasil memancing banyak respon fans yang pro dan kontra dalam menanggapi hal tersebut.

Ada yang memihak Oniel dan menganggap jika para penggemar kapal ini memang sudah terlalu berlebihan menanggapi sesuatu. Namun di lain sisi, ada pula yang merasa jika reaksi penggemar kapal itu diawali karena pancingan dari membernya sendiri.

Mulai dari Indah yang seolah benar-benar berperan sebagai ibu di keluarga pinus hingga Marsha dan Kathrina yang menikmati peran sebagai anak Ondah dengan cara memanggil papa ke Oniel dan Mommy ke Indah.

Karena beberapa komentar seperti itu juga lah yang sepertinya berhasil membuat Kathrina merasa bersalah, karena secara tidak langsung menjadi salah satu penyebab semua gimik ini terjadi dan berakhir dengan suasana yang canggung antar keduanya, padahal sebelum kejadian itu, Kathrina benar-benar menempel pada Oniel.

Kalau Marsha mungkin tak secanggung Kathrina, namun tetap ada jarak yang gadis cantik itu ciptakan, tak manja dan menempel seperti biasanya.

"Kayaknya gue beneran harus ngelakuin sesuatu biar gak kayak gini terus," ucap Oniel sembari membenarkan tubuhnya yang semula bersandar menjadi tegak, "iya gue harus gerak duluan, bodo amat gengsi deh yang penting gak gini lagi situasinya."

Setelah itu Oniel kembali mempersiapkan barang-barang untuk latihan sembari otaknya berpikir cara apa yang harus dia lakukan agar situasinya membaik, tak lagi canggung seperti sekarang.

"Apa gue tanya kak Gita aja ya?" Tanya Oniel pada dirinya sendiri, "kan ini ada hubungannya sama Atin, pastilah dia mau bantu," lanjutnya lagi sambil menganggukkan kepala, merasa jika idenya saat ini adalah jalan terbaik.

Setelah selesai dengan berbagai perlengkapan yang dia butuhkan untuk latihan, akhirnya Oniel melangkahkan kakinya ke luar ruang ganti, menuju ke ruang latihan yang sudah ramai diisi oleh para member.

"Niel siniii," panggil Olla saat melihat sahabatnya yang baru saja sampai di ruang latihan, "deket gue sama Jessi sini," lanjutnya yang diangguki oleh Oniel.

Setelah berhasil mendaratkan tubuhnya di samping kedua gadis itu, tak lama mereka berdua langsung menatap intens ke arah Oniel dan dengan setengah berbisik Olla bertanya, "lu berantem sama Indah ya?"

"Enggak," balas Oniel dengan alis yang dinaikkan, "kenapa nanya gitu?" tanyanya dengan nada yang berusaha terdengar biasa saja.

Padahal aslinya panik juga.

Olla menggeleng, "soalnya Indah sekarang kalo dibecandain soal Ondah langsung nyuruh buat berhenti, padahal kan dulu dia semangat semangat aja ya," balasnya yang diangguki oleh Jessi, "jadi gue pikir kalian berantem."

"Iya kak Oniel, gue pikir kalian kayak ada slek gitu, ternyata engga ya?" kali ini Jessi yang bertanya dengan nada pelan juga, seolah ini adalah perbincangan rahasia.

Oniel menggeleng, "engga, gue sama dia gak berantem, biasa aja," jawabnya yang diangguki oleh dua gadis itu, "tapi emang sejak gue speak up soal yang kemaren, dia agak ngejauh."

"Pantesan," balas Olla seolah memahami situasi, "trus lu mau gimana? Biarin gini aja?" Tanyanya sambil menatap ke arah Oniel.

Namun yang ditanya hanya mengangkat pundaknya tak tau dan dengan segera Olla menarik Oniel untuk mendekat, "sini, gue ada cara buat kalian baikan lagi," ucapnya dengan senyum tertahan.

***

Halooo, gimana part satunya? sesuai ekspektasi kalian gak? wkwk.

Jangan lupa support dengan cara vote dan komen yaa, bisa juga lewat saweria yang ada di bio aku, terimakasih!

See u di chapter berikutnya.

Story Of OndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang