Halilintar membereskan seluruh isi ruangan, ada begitu banyak foto-foto mereka yang disimpan oleh Ayahnya di ruangan itu. Namun Halilintar memasukkan foto itu ke tong sampah. Toh juga dia masih punya banyak foto seperti itu. Dia bisa mencetaknya lagi.
Namun saat dia membereskan bagian laci meja, dia melihat sebuah file yang menarik perhatiannya.
'Ini? Ini kan surat rumah yang dijual Ayah dulu' Pikir Hali dalam hati. Dia membolak-balik lampirannya.
'Rupanya Ayah menggunakan uang hasil penjualan rumah, untuk menanam saham di kantor ini, itu berarti seharusnya Ayah dan kami semua berhak atas sebagian dari perusahaan ini' Batin Hali
Hali meletakan map itu di atas meja, Kaizo harus tahu, bahwa keluarganya juga memiliki hak atas perusahaan itu.
****
Kaizo pun memperhatikan seluruh isi ruangan, barang-barang Amato benar-benar sudah tidak ada lagi, bahkan Kaizo merasa sangat puas saat melihat Halilintar membakar, benda-benda itu di hadapannya.Namun dia melihat sebuah map merah yang ada di meja itu, matanya langsung memanas.
"Bukankah sudah kukatakan, jangan sampai ada yang tersisa, kenapa kamu masih sisakan 1 File disini?" Tanya Kaizo.
"Sebaiknya, jangan marah dulu dan baca surat itu baik-baik" Ucap Hali dengan nada datarnya.
"Oh, jadi kau ingin menuntutku, karena Ayahmu memiliki saham di perusahaan ini begitu?" Tanya kaizo setelah, membaca isi dari file itu.
"Memangnya kenapa jika Ayahmu punya saham disini, Hah? Apa kau ingin memimpin perusahaan ini sekarang? Jangan mimpi" Ucap Kaizo mencengkram kerah baju Hali dan mendorongnya dengan keras, hingga jatuh ke lantai.
"Akh..." Teriak Hali, saat merasakan telapak tangannya diinjak begitu saja oleh Kaizo.
"Sudah kubilang kan jangan macam-macam, atau aku akan memberimu pelajaran yang tidak pernah kau bayangkan. Sekarang juga keluar dari ruanganku, bersihkan seluruh toilet kantor, dan rapikan gudang, mengerti!" Kaizo memaksa Hali untuk bangun dan mendorongnya kembali ke luar ruangan.
****
Sepulang kerja, Hali melihat adik-adiknya yang masih menunggu di meja makan. Padahal ini sudah jam setengah 10, tapi mereka masih belum memakan makanan sesuap pun.
"Kenapa kalian nggak makan, dan kenapa kalian belum tidur. Terutama lo Ice, lo kan baru sembuh. Jangan cari penyakit lagi" Ucap Halilintar heran dengan adik-adiknya.
"Kita semua nunggu Kak Hali, jangan marah ya Kak, kita cuma pengen makan malam bersama" Ucap Gempa.
"Iya, gue nggak marah, tapi besok-besok kalian jangan kayak gini lagi ya, kalian makan aja duluan, dan tidur duluan" Ucap Hali, dia pun duduk di dekat Taufan dan Gempa.
"Thorn kangen sama Ayah Kak! Kapan ya kita bisa ketemu Ayah lagi?" Tanya Thorn mengadu pada Kakaknya.
"Tadi kita sempat ke kantor polisi buat ketemu Ayah, tapi polisi nggak ngijinin kita masuk, tanpa persetujuan Kaizo" Ucap Taufan.
"Iya gue tahu kok" Ucap Halilintar, sambil memakan makanannya.
"Darimana lo tahu Kak?" Tanya Blaze dan Solar curiga.
"Ya, gue tahu aja, dia kan orangnya nggak punya hati, ya pasti dia bakal lakuin apapun supaya kita menderita" Ucap Hali.
****
Tak terasa sudah satu bulan Hali bekerja di Permana Corp, bahkan ini sudah memasuki hari kelima di bulan selanjutnya, namun Kaizo masih belum memberikan uang sepeser pun sebagai gajinya. Padahal uang yang mereka miliki sudah benar-benar habis.Akhirnya sebelum pulang, Hali memberanikan diri untuk meminta gaji pada Kaizo.
"Apa aku pernah mengatakan jika kau bekerja disini untuk digaji hah?" Tanya Kaizo membentak Hali.
"Apa maksud semua ini, aku sudah bekerja keras selama 1 bulan, dan bahkan aku juga sudah tidak macam-macam, adikku juga sudah tidak pernah mengganggu Fang lagi. Bahkan kami sudah berteman baik, tapi kenapa kau tidak mau menggajiku" Ucap Hali, kali ini dia tidak tersulut emosi.
"Kapan aku mengatakan bahwa kau akan digaji, tapi kamu tenang saja, aku sudah mengurus semuanya. Kau bisa pulang sekarang, mungkin Ayahmu dan adik-adikmu sudah menunggumu di rumah" Ucap Kaizo.
"Apa? Tunggu, apa benar kau sudah membebaskan Ayahku? Terimakasih banyak, jika begitu aku akan pulang sekarang" Ucap Hali.
"Hei tunggu dulu, kau belum sepenuhnya terbebas, besok kau harus tetap datang, ada kejutan lagi besok untukmu" Ucap Kaizo.
"Hmm" Ucap Hali singkat, dia pun tidak menghiraukan lagi kejutan apa yang telah disiapkan Kaizo untuknya besok.
Happy reading ya guys
Nggak nyangka cerita ini bisa dapat peringkat 1 dalam #Fang, sejak kemarin
Maaf jika scene Fang nya disini kurang banyak, karena Author lagi kena writers block nih hehe
See you 👋😁
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boys
Hayran KurguPembullyan dan penindasan yang dilakukan oleh tujuh remaja yang menyebut diri mereka sebagai The Devil Boys terjadi di sekolah Nugrahaka High School (NHS). Mereka bertindak semena-mena terhadap seluruh warga sekolah yang berani mencari masalah deng...