Alkisah hiduplah seorang putri raja bernama Rengganis. Rengganis adalah gadis yang cantik, wajah dan tubuhnya sempurna bak boneka porselen. Banyak pangeran dari negeri sebrang datang melamar rengganis, sayangnya mereka semua harus pulang tanpa membawa hasil. Sejak kecil Rengganis hidup dalam didikan kerajaan yang anggun dan mewah. Namun, hal itu tidak membuat Rengganis menjadi sombong, ia tetap rendah hati dan tidak sungkan berbaur dengan para pelayan.
Rengganis memiliki sahabat bernama Kirana, berbanding terbalik dengan Rengganis, wajah Kirana tidak cantik, kulitnya kusam dan tubuhnya kurus kecil. Kirana adalah anak dari pelayan inti putri Rengganis.
Gaun yang dikenakan Kirana selalu sederhana hasil jahitan ibunya, berbeda dengan Rengganis, semua gaunnya berbahan sutra yang di pesan dari perancang terkenal.
Sabagai mana gadis remaja lainnya, Kirana juga ingin mengenakan gaun mahal, perhiasan yang indah, dan minyak wangi pada tubuhnya. Namun semua benda itu hanya bisa ia lihat di kamar putri Rengganis.
"Betapa indahnya gaun ini, putri Rengganis." Ucap Kirana kagum melihat gaun baru milik Rengganis.
"Sudah ku katakan berkali-kali, saat kita hanya berdua, jangan panggil aku dengan putri, cukup namaku saja, Kirana!" Jawab Rengganis sambil menyisir rambut hitamnya yang berkilau.
"Tapi orangtua ku bisa marah bila mereka mengetahui aku bersikap lancang kepada mu, kau tahu akan sangat kurang ajar bagiku bila hanya memanggil nama mu, putri Rengganis,"
Putri Rengganis terdiam,
"Aku benci sekali keadaan seperti ini, aku tidak suka semua orang harus takut dan hormat kepadaku karena aku adalah putri seorang raja. Kau tahu, Kirana, sesungguhnya aku menginginkan kehidupan yang bebas sepertimu, aku lelah hidup dengan semua peraturan dan larangan kerajaan."
"Sesungguhnya semua gadis di kota ini termasuk diriku menginginkan kehidupan seperti mu, putri. kau begitu sempurna untuk menjadi seorang manusia," puji Kirana.
"Tidak, Kirana. Kau belum mengenal diriku, aku tidak se-sempurna seperti yang kau kira." Jawab Putri Rengganis dengan sorot mata yang sendu.
*****
Suatu hari, karena keinginan Kirana yang besar untuk hidup menjadi Putri Rengganis, Tuhan hendak mengabulkan permohonannya.
Tuhan berbicara dengan Kirana melalui mimpi. Kirana dan Putri Rengganis boleh bertukar tubuh selama sebulan. Kirana menjadi Rengganis, begitu pula sebaliknya. Namun, pada batas waktu yang telah ditentukan -tepat sebulan- Kirana harus balik kembali menjadi dirinya, bila ia melanggar, maka selamanya mereka berdua tidak akan bisa balik ke tubuh masing-masing. Tanpa berpikir panjang, Kirana langsung menyetujuinya.
Saat Kirana bangun keesokan paginya, Tuhan benar-benar mengabulkan permohonannya. Kirana terbangun dengan tubuh Putri Rengganis. Kirana merasa amat sangat senang menerima perubahan baru pada dirinya, kini Kirana memiliki semua yang diinginkannya.
Lain halnya dengan Putri Rengganis, ia terkejut bukan main saat menyadari raga nya adalah tubuh Kirana. Putri Rengganis bingung dengan apa yang terjadi. Namun, dengan otak cerdasnya, ia segera mengetahui pasti jiwanya tertukar dengan Kirana. Maka pergilah ia ke istana tempat seharusnya dirinya tinggal, untuk menemui Kirana yang mendiami tubuhnya.
"Apa yang terjadi dengan tubuh kita, Kirana?" Tanya Rengganis begitu ia sampai di istana.
Kirana tidak mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara mereka berdua. Ia takut Putri Rengganis marah dan menganggap dirinya telah mencuri tubuh sang putri. Maka Kirana memutuskan untuk diam dan berpura-pura tidak tahu.
"Putri, mohon jangan ceritakan hal ini kepada siapapun, aku takut." Mohon Kirana kepada Putri Rengganis.
"Tentu saja tidak, lagipula tidak ada satu orang pun yang akan mempercayai perkataan kita. sebaiknya kita simpan rahasia ini berdua. Mulai sekarang kita akan bertukar peran dan kuharap kita berdua dapat melakukannya dengan baik agar tidak ada orang yang curiga." Jelas Putri Rengganis.
KAMU SEDANG MEMBACA
3S- Sad Short Story
Short StoryKumpulan cerita pendek one shoot dengan bertemakan sedih. Bad ending area. Rank 6 #Sad - 6 Maret 2016 #Indonesiamembaca