PART 14

1.2K 130 23
                                    

"Itu karena Xiao Se menyukainya. Kami bisa bersaing dengan orang orang  yang menyukai nya, tapi kami tidak bisa bersaing dengan orang yang dia cintai." Jawab Qianluo.

"Selama masih bisa didekatnya dan melihatnya bahagia itu sudah cukup." Tambah Wuxin.

"Kau lebih dewasa daripada ayah mu." Ucap Liu Ye pada Wuxin.

"Justru karena aku tahu apa yang terjadi pada ayah, makanya aku tidak melakukan hal seperti nya. Aku tidak ingin orang orang yang menyayangiku pergi atau menjadi seperti paman Baili." Jawab Wuxin.

Mendengar ucapan sang putra, Ye Dingzhi merasa bangga. Karena ia tak membuat keputusan sepertinya. Tapi ia juga merasa bersalah pada Dongjun, bagaimanapun juga Dongjun menjadi seperti ini karenanya.

"XiaoAnshi apa yang salah dengan paman?" Tanya Dongjun pada anak Yun Ge nya itu.

"Tentu saja menjadi pria tua kesepian." Balas Wuxin.

"Bocah aku setuju denganmu. Dia memang seorang pria tua kesepian karena ditinggal belahan jiwanya, yaitu ayahmu." Balas Mengsha, bahkan ia kini sudah tertawa dengan tawa khas nya.

WHUAHAHAHAHA

"Ngomong ngomong bocah, kenapa kau bisa menjadi biksu dan tidak menjadi pendekar pedang seperti ayahmu?" Tanya Lei Mengsha.

"Jika aku menjadi pendekar pedang paman Baili akan semakin merasa bersalah karena itu aku ingin menjadi biksu seperti shifu."

Jawaban Wuxin ini membuat semua orang penasaran. Bahkan kini semua orang mengalihkan atensinya pada Wuxin.

"Apa maksudmu?" Tanya Tang Lian.

"Dulu paman Baili adalah orang yang selalu mengunjungi ku. Bahkan Niang tak pernah mengunjungi ku. Namun setiap paman menatapku dia selalu merasa bersalah. Karena itu aku tidak ingin seperti ayah. Namun paman justru tidak pernah mengunjungi ku lagi." Lanjut Wuxin.

"Anshi aku......"

Ucapan Dongjun terhenti karena Wuxin telah memotongnya.

"Aku tahu paman tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya tidak ingin paman melihatku selalu merasa bersalah. Aku juga tahu paman menjadikan ku tawanan perang karena untuk melindungi ku. Itu sebabnya aku tak ingin paman sedih. Aku tahu paman satu satunya yang ingin ayah hidup jadi aku....."

Dongjun langsung memeluk Wuxin. Dia bahkan mengelus lembut kepala Wuxin.

"Duibuqi."

Ucapan Dingzhi membuat kedua manusia yang asik memeluk itu melepaskan pelukan mereka.

"Yun Ge aku tidak akan berbicara denganmu jika kau terus meminta maaf." Ancam Dongjun.

Wuxin pun mengangguk kan kepalanya tanda bahwa ia setuju dengan Dongjun. Melihat dua orang yang sangat berarti baginya itu Dingzhi pun tersenyum. Dia kini memeluk dua orang itu.

"Aku berjanji mulai sekarang aku tidak akan mengecewakan kalian." Janji Dingzhi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang