#16

14 1 0
                                        

Harin POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harin POV

Gak terasa hari ini udah Senin,
yang artinya gue udah kelar skors
nya. Percayalah, gue males banget
masuk sekolah. Apalagi ketemu
dia. :(

Gue sekarang lagi duduk dikelas.
Sendiri. Uhm, gue datengnya
pagi banget sumpah. Masih ada
30 menit, dan yang gue lakuin
sekarang adalah tidur2an.

Baru aja mau tutup mata, tiba tiba
pintu kelas kebuka secara kasar.

Siapa dah pagi pagi udah ngamuk?

Gue bangun dan menoleh siapa
yang rusuh pagi pagi. Ternyata oh
ternyata itu Sunwoo.

"Nyante dong buka pintunya"
gumam gue.Sunwoo jalan ke arah gue dan duduk disebelah gue.

"ngapa dah anak sebelah kesini?
sono balik ke habitat lo" ucap gue
sambil mendorong bahu Sunwoo
walaupun susah.

"Harin, gimana nih?" tanyanya
dengan nada lemes. Gue menaikkan kedua alis gue karena.bingung.Nih anak kenapa dah?

"lo kenapa Woo?" tanya gue sambil
menatap wajah sedihnya.Sunwoo menatap gue dan langsung memeluk gue. Gue? ya kagetlah.

Nih bocah ngapain dah meluk
meluk.

"Harinnn uang gueee" rengeknya
didalam pelukan gue. Gue pun
mengelus punggungnya dengan
lembut dan terkekeh,

"lepas dulu pelukannya terus cerita" ucap gue dan Sunwoo melepaskan pelukannya.

"jadi?"

"jadi gini, dompet gue disita"
ucapnya

krik krik krik

"itu doang?" tanya gue.

"ck, itu doang. Tuh dompet isinya
uang beb, bukan permen!" kesel
keknya si Sunwoo.

"ya maap, gue kan cuman
bercanda" ucap gue dan Sunwoo
menatap gue kesal.

"candaan lo gak lucu beb" ucapnya

"situ ngaca dong" ledek
gue yang membuat Sunwoo diem
diem terkekeh.

BRAKK!

"Yo wassap gengs!" teriak Felix
beserta bantingan pintu kelas gue.
Indah sekali.

"anjir! kaget gue sat!" teriak Sunwoo
begitu keras sambil memegang
dadanya. Dag dig dug katanya.

"yeu, santuy santuy" ucap Felix
dan duduk dihadapan gue.

"lo ngapa kesini dah? balik gih ke
habitat lo" ucap gue dan Felix
diem aja.

"gue kesini gara2 nyariin nih bocah. Taunya disini" ucap Felix sambil nunjuk ke arah Sunwoo.

"ngapa lo nyariin dia?" tanya gue

"biasalah, orang gantengkan
suka dicariin" pede kali diri kau,
wahai manusia keturunan Adam.

Felix udah pasang muka 'iuh'
ke Sunwoo.Sunwoo nya masih senyum bangga sampe matanya berubah bentuk, jadi bulan sabit.

...

Istirahat tiba, seperti biasa, gue
selalu ngumpul sama geng gue.
Dan kita sekarang lagi di kantin.
Pada mau makan, tapi gue lagi gak
laper. Gak tahu kenapa.

"Rin" panggil Heesung.

Tapi masalahnya gini, gue noleh ke
Heesung, Sunwoo juga noleh ke Heesung.

"gue panggil Harin" ucap Heesung datar yang membuat Sunwok pura2 sedih.

Kasian.

"napa?" tanya gue,

"tadi lo dicariin.seseorang" ucap Heesung. Gue menaikkan salah satu alis gue dan menopang dagu gue dengan tangan kiri gue.

"siapa Njun?"tanya gue.

"Ketos" jawabnya singkat,padat
dan jelas.

ck, ngapa dia cariin gue? kangen?
pfft, baru 5 hari dah kangen.

Gimana setahun?

"duh,tuh kulkas mau apa lagi sih?"
gumam gue

"temuin aja dulu, sapa tau dia mau
omongin sesuatu yang penting"
ucap Jisung sambil mencomot
keripik kesukaan Eunha.

"'mager" gumam gue sambil
menidurkan kepala gue diatas
meja kantin.

"mager? padahal kantin sama
ruang osis gak jauh jauh amat"
ucap Minju sambil mencomot
keripiknya Eunha juga. Sang empu
siap protes tapi gak jadi pas
Jisung melakukan aegyo.

"males ketemu manusia manusia
disana" jawab gue dengan malas.

"mau gue temenin?" tanya Haewon yang tengah mengunyah permen karetnya. Gue cuman menganggukkan kepala dan
bangkit dari bangku kantin.

"Won, bagi permen karetnya dong"
ucap gue ke Haewon yang sekarang
lagi jalan menuju ruang osis.

"oke, gue permennya lo karetnya"
ucapnya dengan muka polos.

"kampret" monolog gue sambil
terkekeh. Haewon mah udah
ketawa.

Pas udah nyampe didepan ruang
osis, Haewon ngebuka pintunya
tanpa mengetuk pintunya dulu.
Anak baik ini mah.

Pas dibuka, pemandangan
tidak senonoh pun terlihat. Gue
langsung tutup kedua matanya
Haewon dengan kedua tangan gue.

"kalo mau ciuman jangan disini.
Apa perlu gue pesen kamar hotel
buat kalian?,noh sekalian hotel deluna" ucap gue dingin.

Siapa lagi kalo bukan kak Sunghoon
sama kak Wonyoung. Mereka ciuman
biasa, terus langsung lepas gara2
ada gue sama Haewon.

"siapa woy yang ciuman?!" tanya
Haewon

"Kakek lampir dan nenek lampir"
jawab gue datar.

"lo mending keluar" usir kak
Wonyoung. Gue tatap matanya
kak Wonyoung dengan kesal dan
menyuruh Haewon keluar. Gue gak
mau tuh bocah ternodai.

"lo katanya cariin gue" ucap gue
datar ke kak Sunghoon.

"idih, ge'er banget. Dia kagak nyarį-"

"bacod pake d" potong gue dengan
datar. Kak Wonyoung mengacungkan
jari tengahnya ke gue dan dibales
dengan kedua jari tengah gue.

"udah udah, gue cuman mau nagih
uang dendanya kok" ucap kak
Sunghoon sambil tersenyum tanpa
dosa.

Nih bocah masih aja inget sama
uang dendanya.

"ikan hiu makan permen, pakyu
men" ucap gue sebelum pergi dan
tertawa begitu kencang hingga
Haewon yang sedari tadi nunggu
diluar pun kaget.

Next...

Next

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETOS GALAK[Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang