chapter 二十二

73 14 9
                                    

HAPPY READING

22






"Kamu ya, bukannya belajar yang benar untuk ujian blok nanti," ujar Felixia, mendengus sebal. "Kamu tidak lelah apa langganan remedial terus?"

"Ya, habisnya, AC membuat aku mengantuk," balas Seungmin.

"Alasan macam apa itu?" kata Felixia. "Sudah, baca yang benar."

"Kalian berdua bukannya tenang dan belajar selayaknya pasangan kasmaran, malah saling ledek dan berantem terus daritadi," ucap Ryujin, menghela napasnya. "Kita pikir, kalian akan sama-sama lebih kalem setelah berpacaran. Tahunya malah lebih parah."

"Coba duduk sebelahan dan mengobrol dengan kalem, begitu. Pegangan tangan," saran Jinyoung, menahan tawanya.

Seungmin dan Felixia yang mendengar hal tersebut, hanya bisa bergidik membayangkannya.

"Kalian coba gantikan posisi aku di sini deh, Jinyoung, Ryujin. Kepala aku sudah panas banget mengajari ini manusia satu," kata Felixia, menghela napasnya. "Belum praktik seminggu, pasien sudah pada complain sepertinya kalau ketemu dokter seperti kamu."

"Hah? Jidat kamu minta aku tepok, ya," kata Seungmin, tak terima. "Padahal, skill kamu jelek banget di bagian praktik."

"Apー jelek banget, kamu bilang?" kata Felixia, sebal. "Setidaknya, teori aku bagus."

"Ya, kalau misalnya kamu nanti membuat gigi tiruan pasien, lalu kamu tahu ilmunya tapi salah di pembuatannya, bagaimana pasien tidak complain?"

"Sudah, sudah, kita pause dulu pertengkaran rumah tangga ini," kekeh Jinyoung, menengahi obrolan Seungmin dan Felixia yang saling menatap sengit. "Besok kita ujian tengah semester. Seungmin, kau tidak mau ikut semester pendek lagi, kan? Lagipula, bobot ujian semester itu besar banget."

Seungmin hanya bisa menghela napasnya, pasrah. Remedial dan semester pendek sudah menjadi hal yang biasa baginya. Bahkan, dia sudah hafal beberapa pola soal yang akan dosen keluarkan tiap remedial, seperti kembali mengeluarkan soal ujian sebelumnya ataupun memakai soal ujian dari tahun sebelumnya. Meskipun Seungmin selalu mendapat nilai buruk, Seungmin selalu mengupayakan yang terbaik pada perbaikan nilai. Namun, sejujurnya, dia berharap agar dia tak mengikuti dua hal tersebut pada semester ini, meskipun sepertinya itu adalah sebuah ketidakmungkinan yang hanya bisa Seungmin semogakan.

"Padahal, kamu bilang, mau jalan bersama kita. Kalau kamu ikut semester pendek ya otomatis kamu tidak bisa ikut," kata Felixia, melipat kedua tangannya di depan dada. "Paham, tidak?"

Seungmin hanya bisa menahan kekesalannya, mengangguk dengan terpaksa. Sebenarnya, ini sudah biasa. Semester lalu, mereka juga mengadakan belajar bareng dan Felixia juga segalak ini. Namun, sepertinya, kali ini perempuan itu jauh lebih keras. Barangkali, karena saat ini Felixia merasa sudah memiliki Seungmin. Namun, selagi perempuan itu jadi menyebalkan demi kebaikan Seungmin, Seungmin tak masalah dengan semua itu.

Selain itu, mereka berempat sudah berencana untuk mengisi libur semester dengan jalan-jalan bersama. Jika Seungmin hanya harus mengikuti remedial, mungkin mereka bisa menunda keberangkatan mereka selama beberapa hari. Namun, lain cerita kalau IP lelaki itu benar-benar anjlok dan harus mengikuti semester pendek, terutama jika mata kuliah yang diambilnya tak sedikit. Jika itu benar-benar terjadi, maka Seungmin terpaksa harus mengikuti kelas tambahan selama kurang lebih tiga sampai empat minggu dan terpaksa, rencana liburan mereka akan berlangsung tanpa kehadiran Seungmin.

You Are the Apple of My EyesWhere stories live. Discover now