loving you is a beautiful tragedy—every kiss a scar, every touch a wound.
***
Adeline Harrington, wanita berusia 28 tahun yang memiliki hidup cukup bahagia. Memiliki bisnis dalam coffee dan bunga membuat wanita itu mampu menghidupi dirinya dan keluarganya di kota besar New York. Ia tinggal hanya bersama ibunya yang sudah menua, harapannya hanya satu yang belum tercapai, memiliki pasangan dan menikah sesuai permintaan sang ibunda. Sejujurnya, Adeline tidak begitu fokus ke arah sana, karena ia pun belum siap untuk membuka hati kepada orang baru meskipun sudah terhitung lima tahun sejak kejadian itu.
"Kau melamun lagi." suara Bella berhasil menyadarkan Adeline dari pikirannya.
"Apa yang kau pikirkan hmm?"
Adeline menggeleng pelan lalu menghembuskan napasnya pertanda lelah.
"Kau seperti tidak tau saja ibuku, setiap hari aku selalu diingatkan tentang itu. Sungguh, aku jadi merasa seperti perawan tua yang tidak laku-laku."
"You know that, Adeline."
"Kau juga. Benar-benar menyebalkan!"
Bella terkekeh melihat reaksi kesal dari sahabatnya.
"Tapi Adel, ibumu tidak sepenuhnya salah. Kau harus melihat dari sudut pandangnya, dia ingin yang terbaik untukmu."
"I know. Tapi mencari suami tidak semudah mencari uang. Dan aku tidak ingin kejadian itu terulang, Bella."
"It won't happen. No one will cheat on you anymore, you're smart now, girl."
"Hey, maksudmu aku dulu bodoh?"
Bella menaikkan sebelah bahunya.
"I didn't say that."
Adeline menyilangkan kedua tangan didadanya. Ketenangan harinya selalu kacau jika harus memikirkan ini semua.
Drtt...drtttt...
Ponsel Adeline bergetar dan tertulis nama Alex di layarnya. Alex adalah teman lamanya yang ia kenal saat berkuliah S2, tidak terlalu dekat namun ia mengenal cukup baik. Namun sudah hampir empat bulan ia tidak berkomunikasi dengan Alex sejak kesibukkan pria itu, dan kini apa maksudnya menghubungi?
"What a beautiful coincidence! Alex. Kau bisa berkencan dengannya, Adeline! Dia pria yang cukup baik sepertinya."
"Kau gila, dia sudah memiliki pacar, Bella."
"Pacar belum tentu menjadi istri, right?"
"Whatever you say, I'm tired."
Tidak lagi memedulikan ucapan Bella, Adeline menekan tombol hijau dan mengangkat panggilan itu.
"Hi, Adeline. How are you?"
"Yes, as usual, i'm fine. How about you?"
"I'm fine too. Hmm begini, adikku besok berulang tahun, aku ingin mengundangmu ke pesta kami. Can you come?"
"Yes, of course. Anyway, apa aku boleh mengajak temanku?"
"Sure, Adeline. Anything you want. And i'm sorry baru mengabari, sangat mendadak-
"It's okay Alex, aku tau kau pasti sibuk. I will come tomorrow."
"Okay, 9pm at Plugo Pool Club. See you later."
Adeline memutuskan sambungan setelah percakapan singkat mereka berakhir.
"Apa yang dia bicarakan?"
"Sophia berulang tahun besok, dan aku diundang ke party nya. Kau ikut denganku ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Mine?
Romanceloving you is a beautiful tragedy-every kiss a scar, every touch a wound. Adeline Harrington terpaksa bertemu dengan James Kensington di malam pertama bulan September. Tidak terbayangkan sebelumnya bahwa pria yang diinginkan oleh banyak wanita itu j...