Kreekk.. Bunyi pintu yang terbuka tertangkap oleh telinga Ali. Ali menoleh. Wanita berumur sekitar 40 tahun masuk kedalam ruangan. wanita itu adalah ibunya. di belakang ibunya, seorang wanita berumur sekitar 19 tahun terlihat mengikuti ibunya. Dengan cepat, Ali segera bersembunyi ke tempat yang aman, tepat di belakang lemari yang sudah rapuh. sore ini, Ali memang memilih untuk menyendiri di loteng, loteng itu bersih, karena selalu dibersihkan. suasana di loteng tenang, sehingga loteng selalu dijadikan Ali sebagai tempat menyendiri yang bagus. udara dingin di loteng yang menembus kulitnya ia hiraukan. Ketika dia menapakkan kaki di loteng, ingatan saat kecilnya, saat menangisi almarhum ayahnya, selalu teringat.
Ali menatap Ibunya dengan wanita itu yang mirip Nicole, atau mungkin memang nicole. ali teringat kalau ia dijodohkan oleh Nicole. Tetapi, tumben sekali ibunya pergi ke loteng? Tempat dimana rahasianya terkumpul? . Mama tersenyum kepada Nicole. Nicole balas tersenyum.
"Kalau boleh tau, ada apa saya dibawa kesini?"tanyaNicole sopan.
"Nak, kamu tidak tahu ya?"tanya mamanya heran. "Tante kira, kamu sudah tahu tentang ini. Kamu kan sahabat dekat ali?"tanya mama lagi. Nicole menggeleng pelan.
"Dia tak pernah menceritakan hal apapun dengan saya tante"kata Nicole.
Mama hanya tersenyum. "Ali suka menyimpan rahasianya di loteng ini. Tante sudah memutuskan untuk menjodohkanmu dengan Ali. Jadi ini berhakmu untuk melihat rahasia yang ali simpan. Kamu boleh menjelajah tempat ini semaumu. Tante tinggal dulu"kata mama, lalu menutup pintu loteng, meninggalkan nicole sendiri. GAWAT! Pikir ali kesal. Mana bisa mama langsung mempercayai nicole begitu saja? Mengetahui privasinya yang hanya diketahui dirinya seseorang?
Ali ingin segera keluar dari loteng ini lewat pintu belakang, pintu yang hanya diketahui dirinya, karena warnanya memang tidak terlihat. Tapi dia urungkan niatnya. Jika dia meninggalkan ruangan ini, sama saja itu berarti dia sudah mempercayai Nicole 100%, padahal dia belum mempercayai nicole sepenuhnya. Ali melihat gadis itu terlihat mengacak barangnya, tepat di kardus pertama. Nicole mengambil sesuatu foto. Ia melihat foto itu, tersenyum licik dan meletakkan foto itu di kardus itu lagi, dan pergi meninggalkan loteng. Setelah Nicole hilang sempurna dari loteng ini, ali keluar dari persembunyiannya dan mengambil foto yang nicole ambil, dan mengerut heran."Ini tak bisa dipercaya!"gunam prilly. prilly mengerjap matanya sekali lagi. Ini nyata. Pembicaraan itu nyata. Perasaannya kini setengah senang, setengah sedih.
"Prilly akan bangun dari komanya besok.."kata dokter itu. Senyum senang menghiasi mukanya yang berdarah bule itu. Mama dan papa terlihat senyum bahagia. Tak bertahan selama 5 detik, senyum bahagia di wajah dokter itu menghilang. "Tetapi jika dia tidak diobati segera.."omongan itu terputus. Dokter itu menghembuskan nafasnya pendek, seakan ragu untuk mengucapkan kata setelahnya. "Dia tidak akan bisa hidup lama"lanjut dokter. Mama dan papa terlihat sedih, mama hampir menangis. Ad mata beningnya turun mengalir di pipi.
"Apa yang bisa kita lakukan dok? Apa dokter bisa menyembuhkannya?"kata papa sambil memeluk mama yang menangis.
"Saya memang tak bisa menyembuhkannya. Tetapi saya ada kenalan dari Singapura. Disana ada dokter yang dapat menyembuhkan kasus seperti prilly ini. Jika anda bersedia, saya akan menyiapkan fomulirnya untuk dikirim disana, dan anak anda bisa pergi ke singapura tahun depan untuk pengobatan"kata dokter.
"Ya dokter. Saya akan mengobatinya"kata papa. Dokter itu tersenyum sedih, seperti merasakan derita pasiennya, lalu terlihat mengambil sebuah formulir. Papa langsung segera mengisinya. Prilly yang mendengar itu semua seakan tidak percaya. Tetapi, yang penting keesokan harinya, dia bisa terbangun dari koma yang menyiksa ini."Ali! Aku disini!"sebuah suara anak perempuan menggema disekelilingnya, suara itu seperti ia kenal. Ali menoleh ke sumber suara. "Prilly?"tanya ali bahagia, melihat prilly, yang ternyata sosok anak perempuan tadi.
"Iya aku prilly. Kesinilah"kata prilly kecil. Ali yang menyadari dirinya menjadi kecil kembali menjadi bingung, berjalan kearah sahabat kecilnya. Dia tak peduli apakah ini mimpi atau tidak.
"Kamu dimana?"tanya ali kepada prilly. Langkahnya semakin mendekat ke arah gadis itu. Gadis itu tersenyum.
"Aku disini, bersamamu"
Dan bayangan itu lenyap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet's
Hayran KurguApakah kita ditakdirkan bersama? Apakah kita diktadirkan untuk bertemu? Apakah kita ditakdirkan untuk saling mencintai? Kadang, cerita cinta itu tidak semulus yang kita bayangkan. Cinta itu butuh pengorbanan, dan cinta itu harus kuat untuk mempertah...