8

3.5K 171 11
                                    

Sonya's POV

Lama sekali coley, gumamku. Hari ini teman temanku dan beberapa teman Trenton (yang tidak kuketahui namanya) akan menghabiskan waktu bersama di rumahku. I don't know why but I really wanna see her every single day. Aku sangat senang bertemu dengannya dan akan sangat sedih saat kita berpisah. Ya, selalu seperti itu.

Aku putuskan untuk menuju ke dapur dan menyalakan cigarette. Kuhirup asap yang berisi berjuta bahan kimia berbahaya ini dalam dalam. Kurasakan asap itu menuju paru paruku, lalu kuhembuskan dengan perlahan. Tak lama kemudian Trenton menghampiriku dengan membawa beer nya, dia mengenakan baju pantai dengan kancing yang terbuka dan rambutnya seperti biasa, berantakan. Trenton pun mengambil satu cigarette milikku lalu menyalakannya. Kuputuskan untuk duduk diatas meja, aku akan menunggunya disini, pikirku. Tak lama kemudian

*knock knock*

Ah itu pasti dia! Pikirku senang. Akupun menghampiri pintu dan membukanya. Kulihat perempuan tercantik yang pernah ada tersenyum kepadaku sambil menyibakkan rambutnya. Aku lalu mempersilakan Coley masuk. Kulihat Trenton menyambut kedatangan Collz dan merangkulnya dengan kasar. Ugh what is he doing?

•••

Coley's POV

Kukayuhkan sepeda kesayanganku dengan perlahan. Pagi ini cuaca cerah sekali, secerah hatiku yang akan bertemu denganya. I'm gonna see her today, i'm so excited.

Sampai di depan rumahnya, dengan terlalu bersemangat, tanpa sadar aku melempar sepeda ontelku. Tak repot repot membetulkan posisi sepeda, aku langsung memencet tombol bell disamping pintu. What if she invited that douchebag Trenton? Omg, who am I kidding? Of course she did. He's her boyfriend, duh.

Pintu terbuka. Sebuah senyuman merekah di wajahku. I just can't help it. Aku tak bisa menahan senyumanku setiap kali aku bertemu dengannya. Setelah itu aku disambut dengan pelukan hangat dari Sonya. Oh my God! She smells really good, especially her hair. Tiba-tiba dari belakang Sonya tampak Trenton yang dengan sangat tak halus merangkulku dan menggosokkan kepalan tangannya dikepalaku sampai rambutku berantakan. Ugh, this super annoying guy, aku hanya bisa tersenyum tipis (more like a sarcastic smirk) padanya.

Kulihat Sonya dengan short jeans-nya. Woah look at that legs! They are longer than giraffes' neck. Aku ingin merasakan bagaimana halusnya kaki Sonya saat aku menyentuhnya...gosh, Coley what on earth were you thinking. Aku menahan tawaku memikirkan apa yang baru saja aku pikirkan. Sonya memberiku isyarat untuk duduk disampingnya. Akupun dengan satu lompatan kecil menduduki meja Sonya. Kulihat dia sedang menghirup cigarette-nya. She looks so fucking hot. Aku terlepas dari lamunanku saat Sonya menyodorkan cigarettes-nya padaku. Dengan perlahan aku menghirup asapnya dan kuhembuskan sedikit demi sedikit. Sonya tersenyum padaku. Aku tak bisa melepaskan pandanganku darinya. She's just.. idk. She's so extra.

"You know what let's swim, shall we? Aku mulai merasa gerah" Sonya mengajakku
"Sounds good! Tapi aku ga bawa baju renang"
"Oh come on, i have a lot of bikinis. You don't need to bring yours haha"
"Okay then" jawabku. Dan lagi, tak bisa menahan senyumku.

Sonya beranjak menuju kamarnya. Dari belakang aku memperhatikan tubuh Sonya. That hair, those booties, those legs.. she's perfection. Her body is a definition of perfection. So is her personality. 

"Collz, you coming?" dia berbalik. Memecah lamunanku

"Ah yeah i'm sorry" jawabku. Sonya tertawa. 

Tak lama setelah dia mengorek lemarinya, dia pun menjulurkan sepasang bikini padaku. Kulihat dia membuka bajunya. HOLY SHIT. Aku tak bisa melepas pikiran kotorku ini. Aku hanya bisa menahannya. That was the prettiest back i've ever seen in my life. Sekilas kulihat Sonya menyimpulkan senyumnya.

Stealing KissesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang