_ Perpustakaan _
.
" Sedang apa?." Bingungnya yg melihat payat hanya diam sambil memandangi handphonenya dari tadi.
" Yaampun.. pak.. hehehe.." panik payat yang langsung memasukkan handphonenya.
" Mhm.."
" Heheh.."
" Perasaan saya liat kamu pegang hape terus.. lagi nggu siapa?."
" Eh, tapi payat gak ganggu pekerjaan kan pak?."
" Engga-engga km tenang aja, bapa tanya itu bukan mau negor kamu kok.. lagian sebentar lagi udah mau jam istirahat kan.."
" Ufh, syukurlah.." leganya sambil melihat pak akara membawa buku tebalnya itu.
" Loh, bapa masih baca buku itu.."
" Mhm.."
" Emang bagus pak?."
" Mhm awalnya biasa aja sih.. ceritanya lebih banyak tarik ulur, tp.. makin lama bagus kok.."
" Ohya.. itu series pak? Series yg keberapa?."
" Bukan Yat, ufh.. bapa juga berharap ini series.."
" Oh.. judulnya sweet.."
" Mhm..terbitan lama tp menarik sih, mau baca?."
" Boleh nti aku cari pak.."
" Gpp, ambil ini aja.."
" Loh.. emang pak akara udah selesai bacanya?."
" Udah 3x malah hehe.. nih.."
" Makasih pak.." sumringah.
" Ceritanya cocok sm km.."
" Ah.."
" Mhm, lesbian.." melirik payat.
" ..." Bingung.
" Kenapa?."
" Pak akara tau dari mana kalau.."
" Bukannya cewe yg sering kesini itu pacar km?.."
" Ah.." kaget
" Yang nempelin km terus itu loh.."
" Yaampun pak itu Marissa temen aku bukan pacar.."
" Bukan?."
" Bukan pak, Ishh bapa bikin payat kaget aja.."
" Yaudah cepet ngomong klo suka, mau Ampe kapan nunggu2 trus nti dia jd bosan loh.. hehe.." bisiknya.
" Payat ga suka pak.."
" Ah.. itu cantik loh yat.."
" Ishh bapa.."
" Tunggu.. apa km sukanya laki-laki?."
" Payat udah punya pacar pak.."
" Ohh.."
" Mhm, namanya Mon dia lebih cantik dari Marissa.." senyumnya sambil memegang handphonenya.
" Mon?.."
" Mhm.. nti kapan-kapan payat kenalin ya pak.."
" Terus temen km itu.. Marissa.. gmn?.."
" Gimana apanya?.."
" ..." Saling melirik
" Km beneran ga tau?.."
" ..." Bingung.
" Dia keliatan suka sm kamu payat.."
" Kita hanya teman pak.."
" Jelaskan itu ke dia Yat, sepertinya dia terlalu berharap.."