Childhood Memories

358 33 4
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"First, apa kau yakin jika aku sedang hamil?"

"Tentu saja.."

"... Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Aku, akan bertanggung jawab!"

"Apa maksudnya?"

"Aku juga tidak tahu. Itu yang mereka bilang di televisi."

"..."

"Oh ya, apa kau tahu, darimana asalnya bayi?"

"Eh?"

.

.

.

.

.

Cup. Satu kecupan manis di bibir, dan hal itu sukses membuat Khaotung membuka kedua keping hitamnya lebar-lebar.

Cup

Cup

Kecupan kedua dan ketiga. Dan Khaotung sudah bisa menebak siapa pelakunya. Siapa lagi jika bukan First Kanaphan, sang suami sendiri?

"Morning kitten. Tidurmu nyenyak semalam?" bisik First lembut, tepat di depan telinga Khaotung. Khaotung hanya mendengus kecil mendengar kata-kata sang suami, dan dia malah menarik selimut yang membungkus tubuhnya hingga menutupi seluruh tubuh polosnya itu.

"Hey! Kau marah?" tanya First kaget begitu melihat reaksi Khaotung. Khaotung membuka selimutnya perlahan, dan memandang First menggunakan kedua iris pandanya yang mengerjap lucu meskipun raut wajah Khaotung tidak menunjukkan hal demikian.

"Marah? Tentu saja aku marah! Aku lapar tahu!" sentak Khaotung sebal, dan mengerucutkan bibir plumnya imut. Membuat First lalu terkekeh geli beberapa saat kemudian.

"Hahahaa, salahmu sendiri 'kan tadi malam tidak makan.." ucap First dan menarik hidung mancung Khaotung dengan pelan. Khaotung masih mengerucut sebal, dan sekarang dia malah memalingkan wajahnya ke arah lain. Berusaha menghindari tatapan mata First.

"Enak saja salahku! Kau pikir gara-gara siapa aku tidak makan malam, huh?" rajuk Khaotung masih kesal.

"Semalam kau sendiri yang tiba-tiba menarik tubuhku dan-" Khaotung kontan menghentikan kata-katanya. Wajahnya sontak merona merah, begitu ia mengingat-ingat penyebab ia tidak jadi makan malam.

"Dan?" desis First dengan suara rendah, sembari mendekatkan wajahnya pada ceruk leher Khaotung yang terekspose sempurna di depannya.

"Dan apa baby? Kenapa diam, hm?"

"BERHENTI MENGGODAKU!" Duakh! Malang bagi First, karena Khaotung dengan sangat tiba-tiba segera menendang First menggunakan salah satu kakinya hingga membuat pria tampan itu sukses jatuh terjengkang dari atas ranjang.

"Awh! Hey, apa yang kau lakukan Khaotung!" teriak First tidak terima, sembari mengusap pantatnya yang terasa sakit efek dari jatuh akibat tendangan sang istri. Meskipun posisi Khaotung dalam hubungan mereka adalah bottom. Kita tidak bisa lari dari kenyataan jika Khaotung adalah seorang pemuda. Aku tekankan lagi pada kalian semua! Khaotung itu Pemuda! Jadi wajar saja jika tendangan Khaotung tadi cukup keras dan mampu membuat tubuh First terpental. Dan sepertinya First lupa jika Khaotung cukup sering berolahraga akhir-akhir ini.

FirstKhaotung OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang