alden sedang berbaring di kamarnya yang luas sambil bermain pada ponsel genggam miliknya.
ceklek.
suara pintu terbuka membuat dia mengalihkan pandangannya.
"ada apa mah?"
"ga ada mamah cuma mau liat kamu aja"
alden mengangguk sebagai jawaban lalu berganti posisi menjadi duduk menghadap mamahnya.
"mamah mau nanya, boleh?"
"boleh, nanya apa mah?"
"nama kamu emang alden antariksa ya?" ucapnya dengan ragu.
"sebenarnya alden mahatama tapi diganti jadi alden antariksa, kenapa mah?" ucapnya yang bingung dengan sifat mamahnya.
mamah claudia menggeleng lalu tersenyum "gapapa cuma mastiin aja kalau kamu beneran anak mamah" ucapnya.
saat sedang berbincang tiba tiba mereka mendengar suara isak tangis dari kamar seberang yang tentu saja itu kamar anak bontotnya.
"adek kenapa mah?"
"mamah juga ga tau yaudah mamah cek adek kamu dulu" ucapnya lalu beranjak menuju ke arah pintu "abang ikut mah" ucap alden yang ikut menyusul mamahnya.
saat sudah didepan pintu kamar milik arka suara tangis itu semakin jelas, mereka berdua jelas bingung dengan itu.
ceklek.
saat membuka pintu mereka melihat kalau arka yang sedang menangis dengan menutup tubuhnya dengan selimut.
"adek kenapa nangis?"
arka yang mendengar suara mamah ya lantas mendongak ke atas dan detik itu juga tangisnya semakin kencang.
"huwaaa mamah hiks... gigi adek sakit banget" ucapnya dengan sesenggukan.
"kenapa bisa sakit adek jajan apa di sekolah?" ucap mamah Claudia yang langsung menenangkan anaknya.
"heung... adek hiks... makan es krim yang di beliin hiks... abang" ucap arka dengan sesenggukan, mamah claudia lantas menatap anak pertamanya dengan tajam.
'ck dasar biadab padahal dia sendiri yang minta malah nyalahin gue!'
"bener itu alden?"
"b-bener mah lagian a-adek yang minta" ucap alden dengan takut karena mendapat tatapan tajam dari mamahnya.
"huftt lain kali jangan dikasih biarin nangis aja terus ditinggal disana biar diculik sama om om berkumis" ucapan mamah Claudia membuat arka semakin histeris.
"hiks... ga mau hiks.. adek janji ga gitu lagi mamah" ucapnya sambil menggoyangkan lengan mamahnya.
alden yang melihat itu merasa kasihan dengan adeknya "udah jangan nangis dek udah malem" ucapnya.
ucapan alden tak digubris oleh sang lawan bicara dia tetap menangis kalau bukan mamahnya yang menenangkan dia tidak bakal berhenti menangis.
"mamah jangan diem aja hiks... maafin adek" ucapnya.
"haha iya iya sini.. mamah cuman bercanda mana mungkin mamah biarin anak mamah dibawa sama om om" ucapnya lalu membawa tubuh arka ke dalam pelukannya.
'haha kayaknya seru juga kerjain adek gue' batin alden.
"yah tapi tadi ada om om di depan, jadi siapa dong?" ucap alden.
"ga mau hiks.. suruh pulang aja abang adek janji ga nakal lagi" rancaunya sambil berdiri memeluk abangnya sedangkan alden dia sudah tertawa terbahak bahak.
"ga mau ah biarin kamu dibawa"
"GA MAU ADEK GA BAKAL NAKAL LAGI ADEK JANJI ABANG"
teriakan arka membuat tawa alden dan mamahnya menggelegar.
"udah abang jangan dikerjain lagi" ucap sang mamah.
"iya ga, abang cuman bercanda tadi ga ada om om di depan udah abang usir tadi"
arka langsung melepaskan pelukannya lalu merebahkan tubuhnya di kasur dengan mata yang sembab serta ingus yang keluar dari hidungnya.
"udah adek tidur aja ya mamah panggilan dokter dulu"
"ga mau~"
"loh kenapa ga mau?"
"dokter jahat nanti pasti adek disuntik" ucapnya dengan bibir yang melengkung ke bawah.
"ga bakal sayang udah nurut daripada gigi kamu sakit terus emang kamu mau?" ucapnya, arka menggeleng.
"ya udah sebentar mamah turun kebawah dulu" ucapnya lalu meninggalkan mereka berdua.
next.
nih gue kasih double up wkwk sebenarnya ni book masih ada yang baca ga sih? coba komen dong yang baca dan votenya juga jangan lupa.
apa jangan jangan aneh lagi😭😭 maaf kalau makin kesini makin aneh..
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢 𝐊𝐞𝐭𝐨𝐬|| {𝐁𝐱𝐁}
Romance❗dilarang keras mengcopy.❗ "sial.. saya pastikan kamu berada di kungkungan saya babe" penasaran sama ceritanya? baca aja prend. //⚠️warning⚠️/// mengandung unsur❗❗ -bxb⚠️❗ -homo⚠️❗ -lgbt⚠️❗ -🔞 dikit ya dikit