Kini, keluarga Halilintar sedang berada di rumah sakit, tak lupa Kaizo dan Fang juga ada disana, dia mendengar dari Fang bahwa Solar tidak bisa ditangani oleh dokter sebelum mereka membayar administrasi.
Kaizo telah membayar seluruh biaya administrasi rumah sakit, agar Solar bisa ditangani, meskipun Halilintar dan Amato tahu jika bantuannya ini tidaklah gratis, dia pasti akan memanfaatkan pertolongannya ini untuk semakin menghancurkan keluarga Amato.
"Bagaimana keadaan anak saya Dok?" Tanya Amato pada Dokter yang baru saja keluar dari ruangan ICU.
"Putramu mengalami batu ginjal, kandungan garam pada ginjalnya telah menumpuk dan memadat membentuk batuan kristal, sehingga dia mengalami batu ginjal" Ucap Dokter itu.
"Kami membutuhkan keputusan anda Pak, Solar harus segera melakukan operasi, pengangkatan batuan kristal yang terdapat pada ginjalnya, jika kondisinya dibiarkan seperti ini, Solar bisa tiada Pak" Ucap Dokter itu.
"Lakukan saja, beri dia penanganan yang paling terbaik disini" Ucap Kaizo menyela.
"Maaf tapi anda siapa ya?" Tanya Dokter itu.
"Saya adalah kerabatnya, lakukan saja yang terbaik, kesembuhan Solar adalah nomor 1. Benar begitu kan Om?" Tanya Kaizo diakhir kalimat, sambil melirik ke arah Amato.
Amato hanya bisa mengangguk, Kaizo benar tidak ada yang jauh lebih penting dari keselamatan putra-putranya.
****
Setelah 2 jam Dokter berada di ruang operasi, akhirnya Dokter pun keluar, Dokter telah mengatakan jika operasi Solar berjalan dengan lancar. Membuat semua orang disana bernapas lega.Kini Solar akan dipindahkan ke ruang rawat biasa, rupanya Kaizo telah membayar kamar VIP untuk ruang rawat Solar, sebenarnya Amato sudah menolak, karena apa yang diberikan Kaizo terlalu berlebihan.
"Sudahlah, terima saja pemberianku, lagipula, semua putramu akan menginap di rumah sakit kan, jadi akan aku biarkan mereka merasakan sedikit kenyamanan." Ucap Kaizo.
"Tapi aku tahu, bantuanmu ini tidak gratis, bukan? Apa yang kamu inginkan Kaizo?" Tanya Amato.
"Bagus sekali jika kau tahu diri, semua bantuanku ini memang tidak gratis. Aku menginginkan putra-putramu...., untuk menjadi budakku" Ucap Kaizo.
"Itu tidak akan pernah terjadi" Ucap Halilintar.
"Kami tidak mau menjadi budakmu" Ucap Taufan.
"Oh, jadi kalian tidak mau ya, baiklah jika begitu, tolong kembalikan semua uang yang sudah aku keluarkan untuk biaya pengobatan Solar, jika tidak maka kalian semua akan aku jebloskan ke penjara" Ucap Kaizo.
"Jadi silahkan pikirkan baik-baik, jika kalian mau menjadi budakku, kalian akan tinggal di rumahku, dan tidak kesusahan lagi mencari makanan. Karena jika kalian terus-menerus makan nasi dan garam seperti itu, bukan hanya Solar, tapi kalian semua juga akan terkena penyakit itu" Ucap Kaizo.
Sejujurnya Kaizo memang sengaja melakukan hal ini, karena dia tidak tega melihat anak-anak Amato harus tinggal di kontrakan yang sempit. Apalagi dia dengar dari cerita adiknya, jika Ice memiliki alergi terhadap debu, apalagi setiap mereka hanya memakan nasi dan garam saja.
Jujur saja, selama Kaizo dan Fang kehilangan hartanya, mereka tidak pernah hidup menderita sama seperti para The Devil Boys. Mereka bahkan sekarang hidup serba kekurangan baik sandang, pangan maupun papan.
Terkadang Kaizo merasa bahwa dirinya memang terlalu kejam, sejujurnya dia memang benci pada Amato, tapi tidak dengan putra-putranya.
"Baiklah kami setuju, tapi tunggu sampai Solar sembuh, setelah itu kami siap melakukan apa saja untukmu" Ucap Taufan.
"Keputusan yang bagus, pintu rumahku akan selalu terbuka untuk kalian" Ucap Kaizo, menepuk pundak Taufan, lantas pergi dari rumah sakit.
Happy reading ya guys
Kaizo itu emang aneh sih, dia minta imbalan yang sejujurnya adalah sebuah bantuan
Maaf kemalaman
See You 👋😁
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boys
Fiksi PenggemarPembullyan dan penindasan yang dilakukan oleh tujuh remaja yang menyebut diri mereka sebagai The Devil Boys terjadi di sekolah Nugrahaka High School (NHS). Mereka bertindak semena-mena terhadap seluruh warga sekolah yang berani mencari masalah deng...