Chapter 8: Lovestagram

244 45 27
                                    

AUTHOR POV
























Malam itu di rumah model Indonesia's Next Top Model, suasananya benar-benar ramai dan penuh kehebohan.

Para model bersiap-siap untuk sesi penilaian individual photoshoot dan juga eliminasi yang akan berlangsung malam itu.

Di dalam rumah, terlihat jelas perbedaan dinamika di antara kelompok model, mulai dari yang sibuk berdandan sampai yang sibuk bercanda receh.


Di kamar Rene, Zia, Jane, dan Anne, suasananya paling seru. Kezia, seperti biasa, menjadi pusat keramaian dengan speaker JBL-nya yang menyala kencang-kencang.

Lagu "Sumpah I Love You" dari Mahadewi membahana memenuhi ruangan, dan Kezia menyanyikan setiap liriknya dengan penuh semangat.

Suaranya yang lantang mengiringi musik yang sudah cukup keras membuat kamarnya terasa seperti mini concert.


"SUMPAH I LOVE YOU, I NEED YOU, I MISS YOU ~ AKU TAK BISA MUSNAHKAN ~ KAMU DARI OTAKKUUHHH ~" teriak Kezia sambil berjoget-joget, memegang sikat rambut seolah-olah itu adalah mikrofon.

Irene, yang sedang mencoba memakai lipstik di depan cermin, hanya bisa memutar bola matanya sambil mengeluh.

"Ya ampun, speaker lo udah kayak sound horeg, Kez! Rumah ini bisa roboh, tahu nggak!" teriak Irene, berusaha menutupi suaranya yang kalah dengan dentuman musik.


Jane dan Anne yang sedang duduk di tempat tidur malah ngakak mendengar Irene ngomel-ngomel.

"Hahahaha! Irene, santai aja lah. Sekali-sekali ikutan nyanyi!" seru Jane sambil melempar bantal ke arah Irene.

Tapi bukannya membantu Irene yang kesal, Jane dan Anne malah ikut-ikutan nyanyi dengan semangat.


Mereka menyambut Kezia di lirik selanjutnya, "Mataaa ~ ku sudah butaaa ~ tak dapat melihat, wajah yang rupawan lagiihhh ~"

Irene semakin tidak tahan dengan kehebohan itu. Dia menghentikan segala usahanya untuk berdandan dan berbalik menghadap trio roommate-nya dengan tatapan tak percaya.

"Ya iyalah, kalau buta mana bisa lihat!! Ogeb bener tuh lirik!" teriaknya sambil menunjuk speaker.


Kezia langsung tertawa terbahak-bahak, mematikan speaker, dan menoleh ke Irene.

"Eh, Irene, lo kenapa? Kurang dimanjain sama mas Gie kemarin waktu off syuting, ya?" godanya dengan nada jahil.

The Models [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang