gevano sedang dalam perjalanan untuk menjemput naren karena saat jam istirahat naren menghubunginya meminta dirinya untuk menjemput naren.
disinilah dia sekarang sedang menunggu naren keluar dari sekolahnya tak lama akhirnya naren keluar dengan wajah ceria serta senyum yang tak pernah luntur. dia berlari menghampiri buna vano lalu merentangkan kedua tangannya, gevano dengan sigap langsung menggendong tubuh naren ke dalam gendongannya.
"anak buna sudah pulang ya, gimana tadi di sekolah apa seno bahagia?" ucap gevano sambil memberikan satu kecupan di pipi tembem anak itu.
"eum! seno bahagia sekali buna"
"haha baiklah sekarang kita pulang okey?"
"tapi Seno pengen beli es klim buna"
"Seno kepengen es krim ya sayang? ya sudah ayok kita beli es krim" ucapnya dengan semangat lalu menuju ke mobil, dia menjemput naren dengan di antar oleh sopir pribadi anak itu.
berbeda dengan Kalingga pria itu tampak memegang pangkal hidungnya, kerjaan di kantor sudah beres semua tapi dia sedikit takut untuk pulang ke rumah.
dia membuang napasnya panjang "tunggu kenapa aku harus takut dengannya? memang dia siapa?" ucapnya pada diri sendiri.
"aarghh tidak tahu aku pusing" ucap Kalingga sambil mengusak rambutnya frustasi.
ceklek.
"heh siapa gembel ini yang berani masuk ke kantor adek gua"
"jaga mulut lu!" ucap Kalingga dengan marah, enak saja di katain gembel padahal dia sudah ganteng dan keren seperti ini.
"lagian kenapa rambut lu berantakan sih anjing"
"bacot, keluar lu!"
Brian tertawa mendengar Omelan dari adeknya, ya mereka kalau hanya berdua memang tidak menggunakan bahasa aku/kamu melainkan lu/gua katanya lebih enak.
dia memilih duduk di kursi dengan terus menatap ke arah kalingga yang tampak frustasi.
"lu kenapa sih?!"
"kak gimana caranya bujuk orang yang lagi marah?" ucap kalingga menatap Brian dengan serius.
"siapa yang mau lu bujuk? lu punya pacar?"
"kepo tinggal jawab saja anjing!"
"ya lu cukup bujuk dia dengan kata kata manis kalau masih tidak mempan ya coba lu beliin apa yang dia suka" ucap Brian memberi masukan kepada kaingga.
"gitu ya?"
"lu bego apa gimana sih kayak tidak pernah pacaran saja!"
"ya gua emang tidak pernah pacaran"
"tapi punya anak" ucap Brian yang membuat Kalingga menggeram marah "bacot lu dia memang anak gua tapi tidak dengan mamanya, gua belum pernah nikah!" ucapnya.
"ya ya gua tahu"
"tapi siapa orang yang mau lu bujuk?"
"kepo" ucap kalingga, Brian menggeram lalu memilih diam.
sedangkan gevano sekarang dia sedang menemani naren membeli es krim.
"jangan banyak banyak nanti gigimu sakit, mengerti sayang?"
"ngelti bunaa"
gevano tersenyum lalu mengecup pipi tembam itu dengan gemas.
"sudah selesai? kalau sudah ayok kita pulang" ucap gevano, naren mengangguk.
"sudah buna" ucap naren, gevano membayar es krim itu lalu kembali menuju ke mobil untuk segera pulang.
•
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||End
Lãng mạngevano Sagara anggarta pemuda manis yang hidup sebatang kara, karena ditinggal oleh kedua orang tuanya dia harus mencari pekerjaan untuk kebutuhan sehari-hari. • • • "hiks... cakit" anak kecil yang menabrak pemuda itu menangis membuatnya panik. "hei...