08.

443 12 0
                                    

Jangan lupa kasih bintang ya, kalau ada typo tandain.

***

Kini terlihat zayn memakai kucir rambut di tengah dengan tangan memegang telinga, dan kaki di angkat satu.Dirinya berada di pojok markas, dengan menghadap tembok, seperti anak yang di hukum oleh orang tuanya.

"Udah ya bang... Malu"cicitnya pelan dengan masih menghadap tembok, sesekali ia melihat ke belakang ke arah inti inti yang sedang melihatnya di hukum oleh jayden wakil ketuanya.

Jayden menggeleng "teruskan tunggu setengah jam lagi"ucap Jayden ketus, dengan di balas helaan nafas oleh zayn.

"Mau di bantuin ga paketu ?"tanya dylan dengan nada meledek.

Zayn hanya menghela napas kembali dengan penuturan yang di keluarkan oleh dylan, malang sekali nasibnya.

Sebetulnya Jayden tidak tega dengan zayn, tapi ia harus memberikan efek jera agar tidak zayn ulangi lagi.

"Itu untuk kebaikan mu juga zayn"ucap Jayden lirih.

"Untuk apa memakan pedas? Agar mag nya berulah?"tanya Jayden tajam "jangan di ulangi!,paham?"sambungnya.

Hening... Tidak ada suara setelah itu, semua heran ada apa dengan ketuanya itu,dengan keberanian penuh farhan maju ke arah zayn berada.

Ia mengintip sedikit demi sedikit namun ternyata,ketuanya menutup mata,terdengar dengkuran halus juga dari sana.

Farhan tidak habis pikir dengan ketuanya, zayn masih dengan posisi memegang telinga dengan kaki di angkat satu,namun ia bisa bisa nya tertidur dengan posisi seperti itu.

Farhan  memalingkan wajahnya ke arah inti yang sedang berkumpul tak jauh dari sana,Jayden menaikkan satu halisnya seolah bertanya,yang lainnya pun menatapnya seolah olah meminta jawaban.

"Tidur"ucapnya dengan sedikit berbisik takut mengganggu acara tidur nya paketu, mungkin ia lelah.

Jayden menghela nafas,lalu berjalan ke arah zayn yang berdiri sedang menghadap tembok.

"Whahahahha....  Weh paketu Bisa bisa nya "Dylan tertawa lepas,yang lain hanya terkekeh pelan.

Blus...

Ervan menyumpal mulut Dylan dengan kertas , entah darimana Ervan mendapatmya "berisik" Singkatnya.

"Mmmmm... Mmmm....." Dylan entah mengatakan apa dengan jari telunjuk nya menunjuk nunjuk mulutnya.

"Em..."gumamam zayn masih dengan tidurnya, zayn terganggu akibat keributan barusan.

"Ssst... "Ucap Jayden yang sudah berada di dekat zayn,Jayden menggoyangkan tangan zayn pelan,zayn membuka matanya dengan perlahan,tangannya bergerak untuk menggucek matanya namun tertahan oleh jayden.

"Jangn di kucek nanti merah"ucap jayden dengan masih menggemgam tangan Zayn.

"Ayo tidur di kamar"ucap Jayden dengan memapah zayn ke arah tangga, tujuannya ke kamar atas, kebetulan markas Lionking mempunyai 2 kamar, 1 kamar ruangan khusus inti,1 lagi untuk berjaga jaga jika ada yang menginap.

Zayn hanya ikut dengan pasrah ia sangat lelah dan mengantuk,farhan tiba tiba  mengikuti Jayden dan zayn dari belakang begitu juga dengan yang lainnya.

Klekkk....

Jayden membuka pintu kamar khusus,netra nya langsung melihat tembok warna abu dengan barang barang juga lengkap  sangat estetik.

Jayden masih menuntun zayn ke arah ranjang,lalu menyelimutinya sampai dada "tidur nanti abang bangunkan, jika tidak kita pulang subuh saja"ucap Jayden, zayn hanya mengiyakan saja kesadarannya mulai terengut rasa kantuk.

Zayn Zhafir (hiatus sementata) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang