Selamat membaca!
🫧🫧🫧"Loh, Neng Caramel?!"
Caramela Liora Evander, atau biasa di panggil Caramel, adalah seorang perempuan muda berusia 25 tahun. Di usianya yang masih muda, Caramel berhasil menjadi Chef terbaik di Paris, sesuai dengan cita-citanya sejak kecil.
"Halo Pak Dadang," Caramel menyapa Dadang, Satpam di rumahnya yang terlihat menatapnya tak percaya.
"Ini beneran Neng Caramel?"
"Iya Pak, beneran Caramel kok. Kok kaget banget, Pak? Gak percaya ya kalau aku pulang?"
"Gimana Bapak gak kaget, Neng? Udah 5 tahun Neng Caramel pergi kan? Bapak sempet pangling, soalnya Neng Caramel makin cantik." ujar Dadang.
Caramel terkekeh pelan, "Pak Dadang bisa aja deh. Aku boleh masuk gak nih, Pak?"
"Ya boleh dong, Neng. Kan ini rumah Neng Caramel, masa gak dibolehin masuk, sih." Dadang langsung mempersilahkan Caramel masuk.
"Makasih ya, Pak Dadang. Aku masuk ya, Pak."
"Sama-sama Neng Caramel. Iya Neng, silahkan masuk."
Caramel menatap lurus bangunan besar di depannya. Sudah 7 tahun Caramel meninggalkan rumah ini, rasanya terlihat asing karna banyak sekali perubahan.
Menghembuskan nafasnya panjang, Caramel melangkahkan kakinya menuju pintu utama yang terbuka lebar dengan perasaan campur aduk.
Duk!
Caramel terkejut saat seorang anak laki-laki berusia 6 tahunan menabraknya. Untung kejadian barusan tidak membuat keduanya terjatuh.
"Maafin Erik ya, Tan."
"Erik?" gumam Caramel pelan.
"ERIK! JANGAN KABUR KAMU!"
Mendengar suara teriakan super keras itu, anak laki-laki bernama Erik itu langsung bersembunyi di balik tubuh Caramel.
"Tante, tolongin Erik ya? Ada monster seram yang mau makan Erik!" kata Erik dengan wajah panik.
Caramel mengerutkan keningnya bingung. Monster seram? Apa yang dimaksud anak laki-laki itu?
Saat Caramel ingin bertanya, seorang wanita berusia hampir kepala 6 muncul dengan wajah kesal. Namun wajahnya berubah saat melihat Caramel dan tanpa diduga, wanita itu langsung memeluk Caramel dengan sangat erat.
"Demi apa?! Caramel? Ini beneran Caramel anak Mamih yang cantik? Sumpah?"
Ya, wanita itu adalah Liliana, Mamih Caramel. Usia Liliana boleh tua, tapi jiwa nya masih seperti anak muda.
"Mih, Aku gak bisa nafas, terlalu erat pelukannya." Caramel berusaha melepaskan diri dari pelukan Mamihnya yang terasa seperti ingin membuatnya kehabisan nafas.
Liliana melepaskan pelukan Caramel dengan mata berkaca-kaca, merasa terharu dengan kepulangan anak perempuan satu-satunya.
"Tante, ini monster seremnya yang mau makan Erik!"
Celetukan Erik berhasil merusak suasana haru antara Caramel dengan Liliana.
"ERIK!" teriakan Liliana yang melengking membuat Caramel menutup kedua telinganya.
"Kabur!" Erik berlari menjauh dari Liliana yang terlihat hendak memakan orang. Seram sekali!
Caramel tersenyum kecil. Ternyata benar kata Erik, Mamihnya terlihat seperti monster seram ketika sedang marah. Ups.
"Bener-bener ya itu bocil! Ada aja tingkah lakunya yang buat Mamih kesel." dumel Liliana sambil menghembuskan nafasnya kasar.
"Dia-" Caramel sengaja menggantung ucapannya.
Liliana mengangguk kecil, "Iya, itu Erik." kata Liliana yang seakan paham dengan yang Caramel maksud.
"Udah besar ya?"
•••
semoga betah ya di lapak RAHASIA CARAMEL. Jangan lupakan dukungannya, vote dan komen yang banyak!next nih?
Cilegon, 18 Nov 2024
Kediaman keluarga Evander
Note : Semua foto dari Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Caramel
RandomUpdate setiap Senin & Kamis Start : 18/11/24 Finish : - ••• Deskripsi : Setelah tujuh tahun mengukir kesuksesan di Paris sebagai seorang Chef, Caramela Liora Evander atau biasa di panggil Caramel akhirnya pulang. Jakarta, dengan segala kenanganny...