Panji menarik napas di depan api unggun yang menjulang tinggi. Ini adalah perputaran waktu yang ketujuh belas bagi Panji. Dia sudah melihat semua hal yang terjadi pada hari ini di matanya sebanyak tujuh belas kali.
Di sudut lapangan akan ada dua sejoli yang berasal dari kelas tiga sedang berciuman mesra dalam kegelapan. Tepatnya pada tiga menit di masa depan.
Kepala Sekolah akan datang dari ruang guru untuk melihat pesta api unggun dan menyapa para siswa. Tepatnya pada lima menit di masa depan setelah kejadian dua sejoli yang berciuman.
Di tengah lapangan akan ada pelepasan jabatan OSIS yang membosankan. Tepatnya pada dua puluh menit di masa depan setelah kedatangan Kepala Sekolah.
Para murid akan menari bersama di depan api unggun. Tepatnya pada dua puluh menit di masa depan setelah acara pelepasan jabatan OSiS.
Sebuah bintang jatuh akan menghebohkan para murid dan berlomba-lomba mempublikasikannya di internet. Tepatnya pada sembilan puluh menit di masa depan seusai menari bersama-sama di depan api unggun.
Ada banyak kemungkinan yang terjadi selama Panji berperan sebagai pemantau di dunia ini. Perlahan Panji melirik ke buku novel yang dia pegang. Buku novel itu milik Hani. Perputaran waktu yang dialami oleh Panji sama persis seperti dalam buku novel itu.
"Sekarang yang jadi masalahnya. Bagaimana gue keluar dari perputaran waktu ini?" gumam Panji.
Panji menghembuskan napas dengan nada yang berat. Dia memutuskan untuk berlari dan melompat ke dalam api unggun yang dibuat oleh sekolah. Semua orang yang melihat kejadian itu hanya bisa berteriak ketakutan. Namun, Panji sudah terbiasa dengan luka bakar itu. Sebab dia sudah melakukan hal ini berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Terakhir Di Bulan Desember
FantasyFestival sekolah adalah acara yang dinantikan semua orang. Apalagi saat acara tersebut dilaksanakan pada hari terakhir di bulan desember. Saat semua orang sedang bersenang-senang dengan festival sekolah. Apa jadinya, jika ada segelintir orang yang m...