somethin wrong?

35 5 12
                                    


kedua manik merah itu mengerjap pelan. menyesuaikan pancaran cahaya yang masuk ke retinanya. lalu seakan baru tersadar akan sesuatu, bakugo sontak terduduk di ranjangnya.

melihat ke sekeliling, ini adalah ruang kesehatan. kemana rin?

lalu atensinya beralih pada pintu yang terbuka, memperlihatkan seseorang dengan surai dwi warna yang sangat dikenalinya. menatap ke arahnya dengan pandangan khawatir.

"udah bangun?" todoroki mendekat.

"mana si bangsat rin?!" todoroki cemberut, sapaan bakugo setelah ia terbangun dari pingsannya tidak mengenakkan sekali.

"aku di sini tapi kamu malah cari laki laki lain?" todoroki bergelayut manja di lengan bakugo. membuat bakugo mengernyit jijik.

"apa apaan sih lo." bakugo mendorong wajah todoroki menjauh.

drama mereka terhenti kala seseorang berdehem di belakang todoroki. sontak bakugo mendorong todoroki dengan kekuatan penuh yang mana hal itu membuat todoroki terjungkal.

"g-gue...." ingin rasanya bakugo tenggelam ke dalam lautan terdalam sekarang juga! atau jika bisa ia ingin teleport ke dunia lain.

bakugo tak bisa menahan kegugupannya di depan yuki. raut wajahnya juga menegang, keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya.

dalam hati ia mencaci maki, menyalahkan semuanya pada todoroki yang terang terangan pada yuki. entah ia akan berkata bagaimana kedepannya terhadap yuki.

dilain sisi, todoroki tampak tak terganggu dengan adanya yuki, ia sibuk mengusap pantatnya yang terbentur lantai. wajahnya datar datar saja seperti tidak ada hal besar yang terjadi.

"hero shoto, ini bukan waktunya lovey dovey." suara yuki menginstrupsi keduanya.

"baku- dynamite, lo bisa cerita kejadian siang tadi?" kini yuki manik yuki bergulir menatapnya.

bakugo menelan ludahnya, ia melirik jam dinding yang menunjukan waktu pukul 4 sore.

"gue ketemu rin, villain yang waktu itu kita tangkep." bakugo menatap yuki.

"yah kayak yang lo tau, gue hajar dia. gue punya dugaan kalo dia punya 2 quirk. pertama bisa menghilang, kedua dia bisa bikin badan gue ga gerak."

"gue udah diskusi tentang ini bareng hero deku, sama kayak lo dia juga berasumsi mereka punya dua bakat. tapi ada resiko yang ditanggung dari dua bakat itu." sahut yuki.

todoroki terdiam, setahunya orang yang punya dua bakat itu langka, bahkan jarang ada.

"lo bilang 'mereka' jangan jangan si perempuan satunya juga?" tanya bakugo, lalu yuki mengangguk.

"dia yang bikin lo kena hipnotis dan hampir nyerang anak kecil." bakugo membelalakkan matanya. ia baru ingat kejadian samar itu.

"tenang, deku yang nyelametin anak kecil itu. dia juga yang nangkep dua villain." jelas yuki.

todoroki melirik bakugo, berarti bakugo dan midoriya ada di tempat yang sama saat itu. apakah midoriya juga yang membawa bakugo kemari?

seakan mendengar isi pikiran todoroki, yuki menambahkan.
"ya, deku juga yang bawa lo ke sini, gendong lo dan ngelaporin semua kejadian dia pas itu." yuki sengaja menekan kata 'gendong' dan melirik reaksi todoroki.

cukup lucu hingga tanpa sadar yuki tersenyum tipis. bagaimana pun yuki adalah wanita dewasa yang soal percintaan dirinya bisa dibilang pengalaman. melihat raut keras dari todoroki adalah hiburan tersendiri baginya.

"aw, cemburu nih yee." -yuki.

"apa quirk kedua cewek itu?" tanya bakugo, tak menyadari tatapan penuh api kecemburuan menyorot padanya.

candu [tdbk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang