CERITA DENGAN GENRE THRILLER, MISTERI, DAN DARK ROMANCE.
PERINGATAN: BANYAK SEKALI ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN KASAR, ADEGAN BERDARAH, DAN LAIN SEBAGAINYA. DIHARAPKAN UNTUK PEMBACA BISA BERTINDAK BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI. PEMBACA DIHARAPKAN BERUMUR 17 TAHUN KE ATAS DEMI KENYAMANAN MASING-MASING.
CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA, SAMA SEKALI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN APA PUN.
SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA.
||• EPISODE 28 •||
..
.
"Akhirnya kita bertemu lagi ya, Zayyan. Apakah kau sudah puas menjalani kehidupan yang selama ini kau impikan?" dia bertanya.
Lengang. Tentu saja Zayyan tak berniat untuk menjawab. Dengan sorot mata santai dan senyuman yang mengembang, penampilan darinya sedikit mengganggu Zayyan. Entah kenapa, wajah dan sikapnya tidak terlalu asing. Seolah bahwa Zayyan pernah berjumpa dengan laki-laki tersebut di situasi tempat tertentu.
Laki-laki dewasa berjas putih itu menarik napas panjang, membuka laci meja dan mengambil sesuatu dari dalam sana. Di depan mereka, hanya ada meja besar yang memisahkan jarak antara keduanya.
"Mulai sekarang, kau harus menjawab pertanyaanku baik-baik ya? Tapi kali ini, mari kita mengobrol sesuatu yang santai. Jadi, kau tidak perlu merasa tegang selama kita berbincang. Tenang saja, kalau kau bersikap layaknya anak baik, aku tidak akan dengan lancang menginjak kepalamu lagi kok."
Tawanya sedikit pecah, mencoba untuk melontarkan gurauan. Dia meletakkan beberapa buku usang. Ukurannya tidak terlalu tebal. Kalau diperhatikan secara saksama, jumlah dari buku itu ada empat.
Buku paling bawah mempunyai sampul berwarna merah maroon, buku baris kedua berwarna biru navy, buku baris ketiga berwarna putih kecokelatan, dan buku paling atas sekaligus urutan keempat berwarna hijau tua.
Untuk apa buku itu dikeluarkan?
"Aku ingin meminta sedikit pendapat dari mu, Zayyan. Menurut pendapat mu, apa yang kau pikirkan mengenai keempat buku ini?" dia memperlihatkan buku-bukunya kepada Zayyan.
Lagi-lagi Zayyan hanya terdiam pada posisinya. Kenapa Bos Besar malah melempar pertanyaan kepada Zayyan mengenai buku-buku lama itu? Semua itu tidak ada hubungannya dengan Zayyan kan?
"Aku nggak tahu," jawab Zayyan singkat. Menatap sekilas pada buku-buku itu dan kembali mengalihkan pandangannya lagi ke arah yang lain. Setidaknya dia tidak bertatapan langsung dengan lawan bicaranya.
Dia terkekeh pelan, kemudian mengangguk mengerti. "Ingatanmu mulai berkarat ya? Atau karena Mahar yang selama ini tidak pernah memberitahu tentang seluruh informasi itu? Wah, seharusnya dia memberikan sedikit informasi kepadamu sebelum meninggal ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam yang Mengintai [ END ]
Mystery / Thriller|| ORIGINAL STORY || =| SERI KEDUA. SEQUEL DARI BOOK MAYARA |= °°Antara hitam dan putih°° Mahardika Zayyan, dia memiliki sorot mata tajam yang mengerikan. Tubuh yang tidak besar, tapi terlihat sangat kuat. Dikaruniai sepasang iris mata yang hitam le...