Tiga puluh menit kemudian Lucas baru saja sampai di hotel Empire. Masih dengan perasaan santai ia melangkahkan kakinya menuju lantai atas di mana Lounge berada.
Sesampainya di sana Lucas bisa menebak jika Lounge itu sepi pengunjung dan hanya ada beberapa pelayan, karena memang Lounge itu telah di booking.
Melihat Lucas yang baru saja datang para pelayan menyambutnya dengan sopan namun Lucas mengibaskan tangannya agar mereka pergi.
Setelah memasuki Lounge mewah bernuansa putih itu, Lucas mengedarkan pandangannya di sekeliling dan tidak mendapati ayahnya melainkan seorang perempuan yang tengah duduk memunggunginya. Sudah kuduga, rencanamu sangat bisa di baca Keith.
Lucas berjalan ke arah wanita itu duduk dengan wajah dinginnya. Si wanita yang sedikit mengantuk itu tiba-tiba terkesiap ketika melihat sepasang sepatu hitam mengkilat tengah berdiri di depannya, ia mendongak dan tersenyum cerah menyambut pria tampan itu.
"Kau menungguku?" Tanya Lucas datar dan segera duduk menyilangkan kaki menatap wanita di depannya tanpa minat.
"Ya, tapi aku tidak terlalu lama menunggu jadi tak masalah." Lucas berdecih mendengar penuturan wanita itu. Jelas sekali jika ia berbohong, bisa-bisanya mengatakan hal seperti itu agar menarik simpatinya.
"Langsung saja, apa tujuanmu kemari?" Wanita cantik itu terkejut dengan pertanyaan Lucas. Ia menatapnya bingung, sedangkan Lucas tak menghiraukan dan justru lebih memilih menikmati Champagne yang di sajikan pelayan di mejanya.
"Bukankah kita memang harus bertemu? Untuk makan malam dan mengenal satu sama lain." Tawa Lucas tak bisa di tahannya lagi, wanita di depannya ini sangat konyol sekaligus memuakkan.
"Ah maaf, kau sangat lucu sekali." Wanita itu ikut tertawa pelan dengan canggung, ia fikir ia telah menaklukkan Lucas. Ia fikir Lucas adalah pria tampan berhati dingin dan keras kepala namun yang di depannya justru pria yang ramah pikirnya.
"Siapa namamu?" Tanya Lucas, seketika wajahnya berubah datar dan wanita itu menyadari perubahan drastis pada pria di depannya.
"Aku, Natasha Hawthorn."
"Usiamu?"
"21 tahun. Tapi kenapa kau-" ucapan Natasha terpotong oleh gelak tawa Lucas. Sepertinya Lucas sedang mempermainkannya, kesan pertama mengenai Lucas berubah total di mata Natasha.
"Damn, bahkan mereka menjodohkanku dengan anak kecil seumuran Alice?" Gumam Lucas yang masih di dengar oleh Natasha.
"Dengarkan aku baik-baik Nona Natasha yang terhormat, aku tidak akan pernah menikah denganmu. Aku menolak perjodohan ini." Ucap Lucas penuh penekanan di akhir kalimatnya. Ia langsung beranjak berdiri ketika pelayan membawakan menu andalan pada Lounge mewah tersebut, meninggalkan Natasha yang masih terpaku dengan omongan Lucas barusan.
Natasha buru-buru berdiri dari duduknya untuk mengejar Lucas. Tangannya meraih lengan Lucas namun pria itu menyentaknya pelan.
"Tunggu, kenapa kau bersikap seperti ini? Bukankah kau setuju dengan perjodohan ini? Bahkan aku belum mendengarmu memperkenalkan diri."
Lucas menghela nafas, bibirnya tersungging keatas menatap Natasha dengan tampangnya yang menyedihkan.
"Sejak awal ini hanya perjodohan sebelah pihak, perjodohan yang di atur ayahku tanpa bertanya terlebih dahulu tentang pendapatku. Lagipula ini sudah abad ke dua puluh kenapa masih saja mau-maunya di jodohkan." Ucap Lucas dengan nada ketusnya.
"Tapi ini juga demi kerja sama dua perusahaan besar. Jika keluarga Hawthorn dan Jamerson bisa bersatu maka kita akan menjadi perusahaan terbesar di dunia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempted
RomanceBlaire dan temannya merupakan seorang pencuri di bar kecil, mereka sering berpindah-pindah bar untuk mencari mangsa. Dengan bermodalkan kecantikannya mereka mampu memikat para pria dan membuatnya mabuk hingga tak sadarkan diri, setelah itu barulah m...