Penuh aroma mawar putih dan melati menguar dari vas-vas keramik Jaipur yang berdiri tegak, dihias dengan emas dan biru kobalt di kediaman Anjali Deshmukh yang malam itu bersinar terang. Mansion ini adalah perpaduan antara arsitektur kolonial era Raj Inggris dan sentuhan India modern yang membuat orang bertanya-tanya apakah dindingnya dihiasi oleh tangan desainer interior pemenang penghargaan atau oleh Anjali sendiri yang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menyebutkan konsultasinya dengan seorang guru vastu shastra di Jaipur.
Kolom-kolom putih megah menopang teras depan, yang pada malam itu dihiasi lampu gantung Swarovksi berbentuk bunga lotus. Di sepanjang lorong masuk, lantai marmer Carrara memantulkan cahaya lilin dari chandelier Murano antik yang dipilih Anjali sendiri saat bulan madu ke Italia.
Di tengah ballroom, lampu gantung kristal berukuran besar tergantung di tengah langit-langit tinggi yang dihiasi mural bergaya Rajasthani, menggambarkan tarian para dewa. Panel dinding berlapis kayu mahoni India dihias dengan ukiran rumit dan inlay motif gajah dan bunga lotus dari gading sintetis. Karpet Persia tua berwarna merah tua dengan sulaman emas membentang di bawah kaki, seolah ditenun hanya untuk ruangan ini. Meja-meja kecil di ballroom dihiasi taplak sutra bordir Zardozi, masing-masing menampilkan rangkaian bunga mawar merah dan bunga lily putih segar. Di sudut ruangan, terdapat dua patung perunggu khas India Selatan—dewa Nataraja dan dewi Saraswati—berdiri megah, diposisikan dengan hati-hati seolah menjadi penjaga spiritual ruangan.
Grand piano Steinway & Sons dengan gold-leaf finish tampak mengkilap, dimainkan oleh musisi muda yang memainkan nocturne Chopin diiringi percakapan lirih.
"Tamannya benar-benar sesuatu," kata Esther Situmorang sambil melirik ke arah pintu kaca yang mengarah ke taman.
"Pasti," Iris Yuwono mengangguk. Luas hamparan rumput hijau, dikelilingi bunga bugenvil warna-warni melingkupi kolam renang berbentuk teratai dengan air biru sebening kaca.
"Bagian favoritku masih paviliun teh di sisi timur," tambah Lidya Santosa. "Katanya Anjali menyuruh arsiteknya pakai kayu jati kuno dari Jawa supaya kelihatan lebih autentik." Gazebo kayu jati—disebut sebagai paviliun meditasi—konon pernah jadi tempat keluarga Deshmukh bertemu salah satu dalai lama pada kunjungannya ke Indonesia.
"Dan lebih mahal," sambung Katherine Gao.
Namun, tak ada yang lebih menyita perhatian malam itu dibandingkan perabotan keluarga yang disorot sebagai bagian dari sejarah Deshmukh. Meja makan kayu rosewood dengan ukiran tangan, diwariskan turun-temurun sejak kakek buyut Anjali, ditempatkan di ruang makan formal. Kursi-kursinya? Upholstered dengan kain sutra Banarasi yang dijahit tangan—setiap pola melambangkan pohon kehidupan, sesuai filosofi keluarga.
Menariknya, di lorong sebelah ballroom menggantung beberapa lukisan pelukis Indonesia, seperti Pantai Pelabuhan Ratu, penuh warna, ceria, energik, dan menyegarkan karya Kartika Affandi, anak tunggal Affandi. Lukisan khas menggunakan tangan langsung di kanvas, tanpa bantuan kuas. Bahkan pencampuran warna dilakukan langsung di telapak tangan dan pergelangan tangannya. Bagaimanapun, dikenal sebagai seniman Jawa, karya-karyanya juga dipengaruhi oleh seni dari India karena sempat mendapat beasiswa pemerintah India. Selain dari seni lukis dan patung Barat, seni Tiongkok, Jepang, dan tradisi Indonesia lainnya.
Seperti Mami Kartika sendiri yang menjadi ikon feminis, malam itu adalah panggung acara charity gala untuk pendidikan perempuan di Indonesia yang dihadiri para filantropis perempuan. Namun seperti biasa, bukan hanya donasi yang jadi topik malam ini tapi juga siapa mengenakan apa, siapa bersama siapa, dan tentu saja, siapa yang jadi bahan pembicaraan.
"Kalian tahu? Aku baru saja harus hadir di resital piano cucu laki-lakiku. Tiga jam," TIGA JAM, hanya untuk mendengar anak-anak salah nada. Kenapa tidak cukup mereka mainkan satu lagu dan selesai? Beethoven pun pasti berbalik di kuburnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sweeter Place
RomanceAdam Wisnuthama Wardana, General Manager salah satu hotel dan resor prestisius di Indonesia, The Eden. Dikenal sebagai pria charming pewaris imperium bisnis real estate dengan hobi melancong ke negeri orang. Bertemu banyak mata namun tak ada yang ia...