Sudah 1 minggu Amato bebas dari penjara, dan kondisi keuangan perusahaan masih belum stabil, karena masih ada beberapa investor, yang belum mengembalikan kepercayaannya pad Permana Corp. Namun Amato masih terbebas, bahkan Kaizo sama sekali belum menjebloskannya kembali ke penjara, seperti ucapannya waktu itu.
Setelah 1 minggu dirawat, akhirnya Solar diperbolehkan pulang, namun saat sampai di kontrakan, tiba-tiba semua barang dan koper-koper mereka telah berada di luar. Rupanya Kaizo dan anak buahnya telah mengemas barang-barang mereka.
"Kalian ini apa-apaan, bahkan adik kami belum sembuh benar, lalu kenapa kami sudah harus tinggal di rumahmu?" Tanya Halilintar.
"Bersantainya sudah cukup, sekarang kalian harus bekerja untukku" Ucap Kaizo, menghampiri mereka.
"Nggak sabaran banget sih, pengen jadiin kita budak" Ucap Blaze geram.
"Kita beneran mau jadi budaknya dia?" Tanya Thorn tidak percaya.
"Udah ya Thorn nggak papa, yang penting kita tetap bersama kan" Ucap Gempa.
****
Sesampainya di rumah Kaizo, mereka diberikan tugas masing-masing.Halilintar, tetap menjadi OB di kantor, Taufan mendapatkan tugas membereskan rumah bersama Blaze dan Ice, Gempa mendapat tugas memasak dan membeli kebutuhan dapur, Thorn mendapatkan tugas mengurus kebun di taman belakang rumah. Sedangkan Solar, dia dibiarkan beristirahat, sampai kondisinya pulih.
****
Taufan, Blaze dan Ice kini sedang mengelap kaca jendela, suasana begitu hening, hingga akhirnya pertanyaan Blaze membuyarkan semuanya."Kak, menurut lo Kaizo itu jahat atau baik sih. Kadang dia bikin emosi, tapi pas dia bilang dia mengijinkan Solar beristirahat sampai dia benar-benar sembuh. Gue jadi bingung, ternyata punya hati juga itu orang" Ucap Blaze.
"Kak Kaizo itu orang baik, cuma dia masih belum sadar, kalau hatinya sebenarnya sudah memaafkan kesalahan Ayah di masa lalu" Ucap Ice.
"Sok tahu dan sok bijak banget sih lo" Ucap Blaze heran.
"Mungkin apa yang dibilang Ice ada benarnya, gue yakin suatu saat nanti, Kak Kaizo pasti akan berubah, dan nggak benci sama kita lagi" Ucap Taufan.
****
Di ruang tamu, Kaizo menemui Fang yang sedang bersantai sambil menonton TV.
"Fang, kamu sedang tidak sibuk kan?" Tanya Kaizo mendekatinya.
"Tidak, memangnya ada apa?" Tanya Fang, uang masih jengkel pada kakaknya, karena telah menjadikan anak-anak Amato sebagai budaknya.
"Kau bisa menyetir kan? Tolong antarkan Gempa ke pasar, atau supermarket. Aku memintanya untuk membeli keperluan rumah dan dapur. Kau bisa mengantarnya jika tidak keberatan" Ucap Kaizo.
"Iya aku akan mengantarnya" Ucap Fang, heran dengan kelakuan Kaizo.
****
Keesokan harinya, saat mereka sarapan bersama..."Kau pasti masih bertanya-tanya bukan? Kenapa aku masih membiarkanmu bebas, padahal kau masih gagal mengembalikan investor-investor itu" Ucap Kaizo, di depan semua orang, di meja makan.
"Tidak ada yang perlu aku tanyakan lagi Kaizo, kau memang sama seperti Wira, diluar kau terlihat sombong dan angkuh, tapi dalam hati ada begitu banyak sifat empati yang tertanam dalam dirimu" Ucap Amato.
"Dulu, saat aku melihat kelakuan Ayahmu yang seperti ini, aku merasa ingin membunuhnya, tapi aku tidak akan melakukan kesalahan lagi. Aku tidak ingin salah paham lagi dengan kejahatan dan kebaikanmu yang berpadu menjadi satu" Ucap Amato tersenyum.
"Aku tahu, apa yang kamu lakukan adalah sesuatu yang benar" Ucap Amato sekali lagi.
Entah kenapa, ucapan Amato berhasil membuat Kaizo diam seribu bahasa, jika Amato masih bisa berpikir positif tentangnya, lalu kenapa adiknya masih saja bersikap dingin dan membencinya.
Happy reading ya guys
Hehe menjelang Galungan nih, Author jadi agak sibuk
Tapi nggak ikhlas kalau harus hiatus dulu
Maaf ya kalo updatenya malam-malam hehe
See You 👋😁
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boys
FanfictionPembullyan dan penindasan yang dilakukan oleh tujuh remaja yang menyebut diri mereka sebagai The Devil Boys terjadi di sekolah Nugrahaka High School (NHS). Mereka bertindak semena-mena terhadap seluruh warga sekolah yang berani mencari masalah deng...