***
Beberapa saat sebelumnya...
Setelah mengunjungi kamar Marina, Janeeta kembali menuju ruang keluarga, tempat berkumpulnya anggota keluarga lainnya. Ketika ia tiba, Janeeta langsung duduk di samping suaminya, Charles.
Pria paruh baya itu memandang istrinya dengan penuh perhatian, senyum hangat menghiasi wajahnya. Dengan lembut, ia bertanya, "Di mana Marina?"
Janeeta membalas tatapan suaminya, menyunggingkan senyum lembut. "Dia sudah berada di kamarnya. Katanya, dia merasa mengantuk dan ingin beristirahat. Mungkin dia sangat lelah, sayang, meskipun tadi sore sempat tidur sebentar," jawabnya, suaranya penuh pengertian.
Charles mengangguk pelan, menanggapi informasi tersebut.
Di ruang keluarga, Clarissa juga hadir dan mendengarkan penjelasan Janeeta dengan seksama. Namun, setelah mendengar penjelasan itu, keraguan mulai menyelimuti hatinya.
Ia merasa tidak percaya bahwa sang adik ipar, Marina, masuk ke kamarnya hanya karena alasan mengantuk. Ditambah lagi, Clarissa tidak melihat keberadaan sepupunya, Willem, di antara mereka. Hal itu semakin menguatkan dugaannya bahwa saat ini Marina dan Willem pasti sedang berduaan di kamar.
Clarissa ingin memastikan kecurigaannya, tetapi ia ragu untuk bertindak. Jika dia bertanya langsung, itu sama saja dengan mempermalukan Marina, dan ia tidak ingin membuat suasana menjadi canggung.
Sementara itu, Careen, Ibu Willem, juga mulai menyadari ketidakhadiran putranya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Lucas, sang ponakan, dan bertanya dengan nada penasaran, "Aku tidak melihat Willem sejak tadi. Kemana dia?"
Suasana ruangan seketika menjadi hening setelah Careen melontarkan pertanyaan mengenai keberadaan Willem. Semua orang seolah terdiam, seolah merasakan ketegangan yang menggelayuti mereka, sementara di dalam kamar, Willem dan Marina tengah menikmati momen hangat dan intim yang tidak diketahui oleh siapapun di luar sana.
Namun, saat Lucas hendak menjawab, Heros tiba-tiba membuka suara. "Sudah pulang, Mom," jawabnya, pria yang merupakan menantu kesayangan Careen.
Careen mengerutkan kening, kemudian mengalihkan pandangannya kepada Heros. "Pulang?" ulangnya, seolah ingin memastikan informasi yang baru saja diterimanya.
Heros mengangguk pelan. "Iya, tadi dia mendapat telepon," jawabnya, dengan nada yang seolah tidak terlalu peduli. "Aku tidak tahu dari siapa. Sepertinya penting dan menyangkut pekerjaan, jadi Willem langsung pulang. Dia tidak sempat pamit karena mati lampu tadi," lanjutnya, berbohong dengan penuh keyakinan.
Dia memang pandai berbohong demi melindungi aksi nakal kakak iparnya yang kini tengah melepas rindu bersama wanita pujaannya. Heros melirik ke arah Clarissa dan mendapati wanita itu menatapnya tajam, tetapi ia tidak merasa terintimidasi sedikitpun.
"Oh, begitu? Pantas saja aku tidak melihatnya sejak tadi," ucap Careen dengan suara pelan, menanggapi penjelasan Heros. Heros mengangguk, berusaha meyakinkan sang Ibu mertua dengan senyuman yang diatur.
Di dalam hati, Clarissa merasa tidak mungkin Lucas tidak tahu bahwa sebenarnya Willem masih berada di Mansion saat ini. Mereka pasti sekongkol. "Sialan mereka semua. Awas saja kamu, Will," geramnya dalam hati, semakin terpicu oleh kecurigaan yang tak kunjung reda.
"Willem beneran pulang, sayang?" bisik Helena, menatap suaminya dengan ragu dan curiga.
Heros menoleh, membalas tatapan istrinya yang penuh pertanyaan. Ia mengangguk pelan, berusaha meyakinkan. "Katanya seperti itu, Baby. Dia pulang," jawabnya, dan Helena hanya mengangguk perlahan sebagai tanggapan, tidak melontarkan pertanyaan lebih lanjut.
***
Beberapa saat berlalu, di dalam kamar Marina, suasana terasa memanas. Erangan dan desahan memenuhi ruangan luas yang sepi itu. Ranjang berukuran king size berdecit tanpa henti, mengikuti irama gerakan pinggul Willem yang bergerak lincah di atas tubuh polos Marina.
"Aahhh... aahhh... aahhh... aahhh..." Marina mendesah tiada henti, suaranya melengking seiring dengan deru napasnya yang semakin memburu. "Oohhh my... Will, ahhh... yes, yes... ohh, fuckkk..."
***
Lanjut baca di KaryaKarsa- link👉🏻 https://karyakarsa.com/Queenblaxton/bab-12-eksklusif
ATAU KALIAN BISA CHATT KE WHATSAPP MissEA Exclusive Store👉🏻 081-358-331-378
KAMU SEDANG MEMBACA
Godaan Sang Mantan (21++)
RomansaWARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusan," bisik Willem. Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegak...