Kamu yang terbaik, tapi yang kamu juga yang terburuk.
Dulu aku sering kasar padanya dan melukai perasaannya. Seakan dunia berkata adil dan perumpamaan roda hidup pasti berputar, ternyata aku merasakannya diperlakukan seperti itu (oleh dia). Lalu, terus membayangkan hal buruk yang akan terjadi, dan ternyata menjadi nyata.
Aku terus memperbaiki diri yang dimana aku tidak pernah menemukan titik ujungnya.
Sudah hampir 2 tahun berlalu setelah berakhirnya kata kita. Waktu tetap berjalan, ingin diterpa sebesar apapun badainya, hari esok akan selalu ada.
Akupun harus bisa seperti itukan..? Meskipun terkadang aku mengenang kembali masa-masa kita. Aku masih mencintaimu, maafkan aku.
Aku selalu berbicara melaui kode yang tidak mampu aku sampaikan secara langsung padanya, aku terlalu takut. Tetapi dia tidak perduli (mungkin) entahlah aku hanya menerka.
Perkenalkan aku Ana Lee, panggil aja Ana atau sayang? Eitss bisa aja logo sendal Cross. Anak pertama dari 3 bersaudara dengan perekonomian yang kurang baik, akulah sang generasi sandwich. Seseorang yang dijamin sudah terlatih mentalnya, tetapi sambil nangis gapapakan? Hehe. Keluargaku bukan keluarga cemara, tidak seharmonis keluarganya Dora. Hidup yang didampingi dengan drama dan huru hara kehidupan, terkadang muak tapi inilah duniaku. Tidak seberuntung orang yang terlahir kaya sejak kecil.
Lagi pula, cuaca tidak melulu tentang badai bukan? Akan selalu ada cuaca yang indah, seperti pelangi yang cantik dan penuh warna atau matahari yang akan terbenam dengan melihatnya saja dapat membuat kagum karena warna jingganya yang mempesona, daun yang berguguran ditemani dengan angin yang sejuk dan awan yang sendu. Disaat terang mulai digantikan oleh malam yang ditemani bulan dan bintang yang bersinar. Lalu satu lagi, cuaca yang terlihat mendung tetapi tidak turun hujan, percayalah sejuknya sampai ke perasaan.
Jadi lebih banyak indahnya ya? Semoga.
Aku tidak pernah tau kabarnya bagaimana, tetapi aku masih berhubungan baik dengan temannya, ingin sekali menanyakan melalui temannya. Namun selalu aku urungkan, aku takut dia sedang sibuk berusaha dicintai oleh orang yang dia sukai (?) Seperti dia berjuang untuk dicintai olehku waktu itu.
Semoga saja tidak seperti itu, entahlah aku ingin plotwistnya dia masih dengan perasaan yang sama denganku, dan aku tidak merindukannya sediri. Dia juga merindukanku, teramat sangat..
Akankah bisa seperti itu ?
Ingin sekali aku mengatakan bahwa aku sangat merindukannya.
Rasanya sangat gila jika mengingat semua kenangan yang tidak bisa aku putar kembali, aku merindukan semua tentang kita.. dan kamu.
Disetiap hening dan gelapnya malam, aku masih terus menangisinya hingga jatungku berdegup kencang dan terasa sangat menyesakkan.
Menyedihkan, dulu aku baik-baik saja saat menghadapi hari-hari yang tidak baik. Iya selama ada dia, aku baik-baik saja.
Semenjak dia pergi, seakan kehilangan separuh dari diriku. Hari-hari buruk terus berdatangan, aku menghadapi semuanya sendirian. Tidak ada lagi yang memeluk tubuh yang lemah ini. Tidak ada lagi sentuhan hangat dibibir ini. Tidak ada lagi mata sendu yang menangkanku saat menatapnya.
Aku merindukan bagaimana senyumnya terukir indah di mataku saat itu.
Aku selalu butuh hadirnya di sisiku.
Setiap hari aku selalu bertanya, apakah dia merindukanku, apakah sedang ada nama lain di hatinya, apakah senyumnya terukir untuk perempuan lain.
Apakah kita bisa kembali bersama lagi?
Aku yang selalu memimpikannya, dan aku sangat membenci hal itu. Aku tidak ingin memimpikannya. Hal itu membuatku hancur secara perlahan.
Dimimpi itu dia terus menghampiriku, kita kembali bersama dan membuat momen yang sangat indah, terasa teramat sangat nyata. Hingga dimana saat aku terbangun semuanya sangat menyakitkan, sungguh benar-benar menyakitkan, yang dimana mengingat kembali semua itu hanya sebuah mimpi.
Apakah aku akan terus begini?
Apakah dia merindukanku? Karna dia terus datang dimimpiku. Atau aku yang terlalu merindukannya.
Aku akan naik perahu, sedangkan dia pesawat. Lalu ternyata kita pergi ke tujuan yang sama.
Semoga, aku dan kamu ada lagi setelahnya..
***
