junghwan buka album yang ada di hadapan mereka, dan tunjuk ke salah satu foto dimana ada junghwan, yoshi, ayah, bunda, papa dan mama yang tengah terseyum kearah kamera.
"dulu, dadda sama daddy, kami pertama kali ketemu itu, di restoran..."
[[]]
meja makan malam ini mendadak hening, bahkan suara dentingan antara garpu, sendok dengan piring pun tidak ada.
"jadi bagaimana? yoshi? junghwan?"
yoshi hembuskan nafasnya panjang, taruh sopan alat makan nya dan tatap semua orang satu satu. papa, mama, ayah dan bunda, kemudian tatap junghwan yang sibuk menunduk dalam diam.
"maaf sekiranya saya lancang," yoshi mulai berucap, "sepertinya keputusan tentang perjodohan ini belum pernah di bahas ke kami, saya dan junghwan. saya baru tahu malam ini, dan junghwan juga sepertinya baru tahu malam ini," yoshi berdeham, "saya gak pernah keberatan sedikit pun tentang apapun keputusan papa dan mama, juga om dan tante. tapi saya gak setuju perihal junghwan yang menurut saya masih muda untuk nerima perjodohan ini."
junghwan membelalak cepat, "a-ah... a-aku..." lalu berdeham, "aku boleh minta waktu buat ngobrol sama kak yoshi?" dan tatap sekitarnya, "...sekarang?"
maka setelah semua nya mengangguk, yoshi segera bangkit dari kursi nya dan serahkan lengannya kepada junghwan untuk bangkit dari kursi nya. kemudian kedua pemuda ini membungkuk lalu beranjak meninggalkan meja makan.
"um... mau ke gazebo, aja?" junghwan menunjuk kearah gazebo di dekat mereka.
yoshi mengangguk saja, dan melangkah bersama untuk duduk di gazebo.
"maaf ya, kak yoshi," junghwan mainkan jari jemari nya, "maaf malah bikin kak yoshi jadi harus keluar di tengah tengah makan gitu."
yoshi mengangguk saja, "saya juga minta maaf."
"eh— kak yoshi gak—"
"bukan, bukan karena makan nya atau bagaimana. tapi karena saya udah mengira kalau pertemuan kita ini bakalan jadi perjodohan,"
"maksudnya?"yoshi rapihkan duduknya, tatap langsung ke binar mata milik junghwan, "akhir akhir ini papa sama mama memang sudah membahas perihal menikah ke saya. jadi, saya sudah memperkirakan akan ada pertemuan tentang membahas perjodohan kayak gini. tapi, saya gak tahu kalau ternyata perjodohan nya akan datang secepat ini dan kelihatannya kamu gak tahu apa apa."
junghwan mengangguk dan tersenyum, "terimakasih, kak yoshi."
"hm?"
"penjelasan kak yoshi detail banget, aku suka."yoshi jadi ikut tersenyum, tapi pula hembuskan nafasnya panjang, "saya beneran minta maaf."
junghwan mainkan kaki nya, "sebenarnya... ayah sama bunda juga akhir akhir ngerecokin aku terus. kata mereka, aku masih terlalu muda buat jadi ceo perusahaan, makanya—"
"gimana?"
"iya, kak yoshi gak salah dengar. aku udah jadi ceo di umur aku yang sekarang ini. dan gak salah juga buat kita nikah di akhir tahun ini."yoshi menoleh cepat kearah junghwan, bingung dan heran dengan kelakuan nya ini.
"saya gak ngerti—"
"kak yoshi tahun depan kan udah kepala tiga tuh, jadi baiknya kita nikah aja. aku sebenarnya gak keberatan juga, apapun itu keputusan ayah dan bunda, aku akan ikut,"
"kenapa?"
"karena ayah sama bunda gak pernah minta apapun ke aku selain mendukung aku terus biar bisa jadi orang sekeren sekarang. jadi menurutku, permintaan mereka buat nikah sekarang ini, walaupun tiba tiba, aku bisa terima."yoshi mengangguk, "karena ini berarti jadi permintaan mereka dari sekian banyak kamu menerima dari mereka?"
junghwan mengangguk, "exactly, that is the reason why i can accept this engagement."
"sama kalau gitu," yoshi ulurkan tangannya kearah junghwan, "saya juga tadi udah bilang di dalam kalau saya gak keberatan sama perjodohan, pertunangan dan pernikahan akhir tahun ini. jadi, saya berterimakasih banget karena kita punya alasan yang sama buat perjalanan kita ke depannya."
junghwan sambut uluran tangan yoshi, "terimakasih kembali, kak yoshi."
kemudian keduanya tak lagi punya perbincangan selain masuk kembali ke dalam restoran, dan melanjutkan apa yang tadi sempat tertunda.
[knock on our house — 01]
KAMU SEDANG MEMBACA
knock on our house [yoshwan] ✔️
Fanfictiontrope; stanger becomes love - dua keluarga berkumpul, lalu di tetapkan bahwa kedua putra tunggal dari masing masing keluarga akan mulai hidup bersama; ini, perjodohan. [bxb, yoshihwan]